1

1.2K 120 3
                                    

Summer berjalan menyusuri jalanan kota Sydney. Ia masuk ke dalam sebuah perumahan sambil membawa satu kantong plastik. Kakinya terus melangkah sampai akhirnya ia tiba disebuah rumah. Ia menekan bel rumah yang tak jauh dari tempat ia berdiri. Seseorang membuka pintu rumah itu dan tersenyum hangat pada Summer.

"Halo Summer." Ucap orang itu ramah.

"Halo Liz." Sapa Summer. "Aku membawa makanan untuk makan malam."

"Wah terima kasih. Ayo masuk sayang."

Summer tersenyum manis dan masuk ke dalam rumah itu. Ya kediaman Hemmings, walaupun Luke sudah tidak ada tapi Summer selalu mengunjungi rumah itu.

"Wah lihat siapa yang datang." Ucap seorang wanita cantik yang sedang menggendong anak kecil.

"Hai Celeste." Sapa Summer ramah dan mendekati wanita bernama Celeste itu. "Halo Zoe sayang."

Zoe tertawa dan memeluk Summer dengan erat. "Summel Summel Summel!" Ucap Zoe dengan riang. Summer tertawa dan menggendong Zoe.

"Kau menggemaskan sekali Zoe." Ucap Summer mencubit pipi Zoe dengan lembut dan gemas.

"Today is Uncle Lukey bilthday!" Zoe tertawa dan bertepuk tangan sambil menunjuk foto Luke. Summer terdiam. Ya hari ini tepat tanggal 16 juli. Hari ulang tahun Luke. Seandainya ia masih disini. Celeste yang melihat perubahan ekspresi Summer segera bertindak.

"Summer." Panggil Celeste cepat.

"Ya Celeste?" Tanya Summer mencoba tetap tersenyum.

"Mungkin kau ingin istirahat? Kau bisa diam di kamar Luke." Ucap Celeste dengan sedikit ragu.

"Lebih baik Summer tidur di kamarku saja." Ucap Liz cepat.

"Ah, terima kasih Celeste, mungkin aku butuh istirahat. Tidak apa-apa Liz aku akan istirahat di kamar Luke saja." Ucap Summer ramah. Celeste dan Liz saling berpandangan.

"Baiklah kalau begitu." Ucap Liz. Celeste kembali menggendong Zoe. Summer izin meninggalkan mereka dan pergi ke kamar Luke.

Ketika akan membuka pintu kamar Luke, ia terdiam, merasa ragu apakah ia harus masuk atau tidak. Summer menghela napas, dan membuka kenop pintu itu. Terlihatlah pemandangan kamar bernuansa cream, sangat rapih dan tidak ada yang berubah. Ruangannya pun sangat harum. Sepertinya Liz sangat menjaga kamar Luke dengan baik.

Summer melangkahkan kakinya, masuk ke dalam kamar itu. Ia melihat figura berisi fotonya dan Luke ketika bermain di karnaval. Ada juga foto Luke bersama Calum, Michael dan Ashton senyuman mereka berempat sangat lebar dan saling merangkul satu sama lain, terlihat seperti saudara.

"Tidak ada yang berubah kan?" Ucap suara familiar. Summer melihat ke ambang pintu dan berdirilah Ben, kakak kedua dari Luke. Summer tersenyum.

"Hai Ben." Sapa Summer ramah. "Kau sudah pulang ternyata?"

Ben masuk ke dalam kamar Luke dan mengambil satu figura lalu mengusap figura itu lembut.

"Aku juga merindukannya." Gumam Ben.

"Aku tau itu." Ucap Summer pelan. Ben memandang figura itu dengan sedih.

"Kau tau? Aku tidak menyangka, ia yang lahir terakhir di keluarga tapi ia juga yang meninggalkan keluarganya pertama."

"Ben, kau sudah pulang? Ayo bantu aku." Teriak Jack dari luar.

Summer tertawa kecil. "Kurasa Jack membutuhkan bantuan."

"Ya, dasar Jack." Ben meletakkan figura yang ia pegang kembali ke tempatnya. "Kalau begitu aku pergi dulu. Istirahat lah."

"Terima kasih Ben." Ucap Summer ramah. Lalu ia kembali melihat-lihat. Summer membuka laci dan terlihat obat yang dulu Luke selalu minum, dibawahnya terdapat scrap book bertuliskan Luke ♡ Summer. Disebelahnya terdapat kamera polaroid putih. Kamera itu yang biasa mereka gunakan.

The Only Reason [Sequel of Amnesia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang