Part 09

37 4 6
                                    

ANYONGHASEOOOOO

.

.

.

.

.

.

Selamat membaca ❤️‍🔥

Seorang pria yang memakai kaca mata bening pada hidung mancungnya memasuki ruangan bernuansa monokrom itu, terlihat di depan sana seorang laki-laki yang sedang duduk seraya menghirup nikotin di tangannya menghadap ke arah jendela kamar tersebut.

Mengetahui ada seseorang yang memasuki ruangan kerjanya, laki-laki yang sibuk dengan nikotin itu menghembuskan asap dari hidung dan mulutnya, lantas langsung melayangkan sebuah pertanyaan.

"Ada apa?" Tanya laki-laki tersebut.

"Maaf tuan, Dave asisten dari tuan Fikras Dirgantara menghubungi anda" Ucap Pria tersebut yang menyandang status 'asisten' laki-laki tadi.

"Kau mengangkat nya?" Pertanyaan kembali terlontar dari bibir seksi laki-laki tersebut.

"Ya tuan, Dave berkata bahwa tuan Fikras ingin bertemu dengan anda pekan ini" Jelas asisten laki-laki itu yang bernama 'Rayan mollanka'.

Mendengar ucapan Rayan asistennya, laki-laki itu cukup terkejut dan segera membalikkan badannya menghadap sepenuhnya pada sang asisten.

"Kau serius? Bocah itu ingin bertemu denganku?" Tanya Laki-laki itu dengan raut yang sulit di artikan namun jika di lihat dengan baik terdapat pancaran gelisah dari kedua bola mata emerald nya.

"Saya serius tuan, tuan Fikras ingin bertemu dengan anda bahkan hari dan waktu nya sudah beliau tentukan" jelas Rayan.

"Wow, benar-benar mengejutkan. Baiklah sampaikan pada Asisten bocah itu bahwa aku ingin bertemu dengan tuannya" Perintah laki-laki tersebut.

Rayan mengangguk dan segera meminta untuk pamit undur diri.

"Hah kau ternyata tidak sabaran sekali bocah kecil, tunggu saja setelah ini posisi mu akan aku ambil alih sebagai leader mafia diamond, hahahaha" Laki-laki itu berbicara dan tertawa layaknya orang gila karna merasa sangat senang dengan berita yang di dengarnya.

Kalian pasti bisa mengetahui laki-laki itu tanpa author kasih tau ya.

******

Tokk
Tokk
Tokk
Tokk!!
Tokk!!
Tokkk!!

Gedoran pada pintu rumah nya berhasil membangun kan seorang gadis yang iler nya saja masih ada di sudut bibirnya, ia menggerutu kesal karna gedoran itu, bagaimana tidak? Dirumah nya saja sudah terpasang bel. Apa tamu itu otak nya kolot sampai tidak menggunakan bel?

Gadis itu menoleh ke samping dan mendapati sahabatnya masih tertidur dengan memeluk boneka kesayangannya.

Gadis itu adalah Zana, ia segera turun dari kasur nya dan menyempatkan untuk mencuci wajahnya sebentar lalu keluar dari kamarnya, ia tak mendapati keberadaan kedua orang tuanya yang biasanya sudah memamerkan kemesraan mereka di ruang tamu. Fyi kamar Zana ada di lantai bawah yaa gess.

FINATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang