Part 08

32 5 11
                                    

ANYONGHASEOOOOO

.

.

.

.

.

Selamat membaca ❤️‍🔥

"IKASSS AWAS GA?!" Teriakan itu berasal dari Zana yang sudah sangat kesal karna di tindih oleh Fikras.

"GAA MAU ANAA!" Balas Fikras berteriak.

Zana berusaha untuk menahan kekesalan nya dan sebuah ide muncul di dalam otak cantik nya.

Zana menatap Fikras dalam membuat sang empu mengernyit bingung, Seketika Fikras terbelalak kaget akan perlakuan Zana. Bagaimana tidak? Zana mencium bahkan melumat bibir nya dengan lembut.

Tak ingin menyia-nyiakan momen ini, Fikras pun membalas ciuman dari kekasihnya dengan lembut dan terkesan menuntut, Perlahan posisi Fikras yang tadi berada di atas berpindah dengan Zana yang berada di atas nya sekarang.

Sadar telah mendapat celah untuk bisa terlepas dari kukungan kekasihnya, Zana melepas ciuman mereka secara paksa dan langsung bangkit berlari menuju pintu kamar.

"ARRGGHH BIBYY!" Fikras merasa sangat frustasi karna Zana yang tiba-tiba melepas ciuman mereka padahal ia sudah sangat terbawa suasana.

Zana yang mendengar seruan dari sang kekasih hanya terkikik geli, ahh pacar ganteng nya itu kasihan sekali haha. Ledek Zana merasa puas.

Dengan sesegera mungkin Zana langsung menyambar tas nya di atas sofa apertemen dan bergegas untuk kabur dari apertemen kekasihnya sebelum Kekasih manja nya itu menyadari.

"Pasti kabur tu cewe"

Fikras langsung melompat dari kasur nya dan berlari mengejar gadis kecilnya yang nakal itu,

Fikras berlari keluar kamar apertemen nya menuju lift, namun pintu lift sudah lebih dulu tertutup dan Fikras masih bisa melihat gadis nakal nya itu menjulurkan lidah tanda mengejek.

"Argh, sial!" Kesal Fikras merasa frustasi. 'gitu aja udah frustasi, ini yang katanya kagak cinta?' -Author.

Fikras sebenarnya masih ingin berlama-lama menghabiskan waktu dengan gadisnya, namun Zana lebih memilih pulang kerumah.

Drttt

Drttt

Drttt

Fikras merogoh saku celana nya untun mengambil handphone berlogo Apple di gigit itu, terpampang nama asistennya 'di dunia bawah' menelfon. Fikras menekan tombol hijau untuk mejawab.

"Dia sudah berada di ruangan eksekusi tuan muda" Ucap sang asisten.

"Hm"

"Tuan muda akan datang jam berapa?"

"20.00"

"Baik tuan muda"

Fikras langsung mematikan sambungan tanpa menjawab sepatah kata lagi.

FINATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang