Happy reading ....ayo guys, bikin votenya sampai 1k dong hehehe...
..
.
.
Jangan lupa spam komen guyss..
..
.
Beberapa menit sebelumnya ....
"Aku pikir Neji-Niisan akan menyukai ini." Hinata melirik pada kotak berisi makanan yang ia bawa dalam pelukannya, tiba-tiba saja ia memikirkan Neji dan memutuskan untuk membuatkan beberapa makanan kesukaannya.
Sementara Naruto yang berjalan di samping Hinata mengangguk setuju. "Tentu saja Neji akan suka, masakan istriku kan enak," puji Naruto.
Mendengar itu Hinata tertawa kecil. Naruto selalu memuji masakannya, kemudian Hinata kembali memusatkan pandangannya pada jalan dan terkejut melihat ayahnya ada di jalan bersama dengan Tenten. Tampaknya mereka hanya melakukan pembicaraan singkat karena setelah itu Tenten pergi dari sana.
"Otosama?" ujar Hinata.
Mungkin suara Hinata cukup halus, tapi Hiashi cukup bisa mendengarnya hingga ia menoleh dan menemukan putrinya bersama dengan sang Menantu. "Hinata, Naruto."
"Naruto, Hinata." Hiashi memutar tubuhnya. "Kalian mau ke mana?" tanyanya.
Hinata mengangkat makanan yang ia bawa. "Aku ingin memberikan ini pada Neji-Niisan, bagian dengan Otosama?"
"Aku ingin mencari Neji."
Alis Naruto terangkat mendengar hal itu. "Eh, Neji hilang?" tanyanya.
"Tidak, ia bilang ia ingin berjalan-jalan tapi ini sudah terlalu sore. Tapi teman satu timnya bilang Neji pergi ke air terjun di gerbang depan." Hiashi bersedekap. Neji berlatih terlalu keras seharian ini, jadi ia takut Neji kenapa-kenapa.
"Ah, begitu kalau begitu ayo kita jemput dia," kata Naruto mengusulkan.
"Baiklah kalau begitu."
~~~
Yah, mereka bertiga hanya ingin menjemput Neji. Namun siapa sangka mereka akan mendapatkan pemandangan tak mengenakkan seperti ini.
"Apa yang kau lakukan? Neji?!" Suara itu terdengar sangat marah. Mata perak itu menatap seorang pemuda berambut coklat panjang, berdiri dengan celana putihnya yang basah.
Itu Neji.
Bukan itu yang membuatnya marah, melainkan kondisi dari Neji yang tampak tak pantas bersama seorang gadis berambut merah muda yang bersembunyi di balik tubuh Neji.
"Hiashi-sama?" kata Neji. Ia terlihat sangat terkejut. Kenapa mendadak ada mereka bertiga di sini? Maksudnya kenapa bisa tahu ia ada di sini?
Sementara Hinata dan Naruto menatap Neji dan Sakura dengan tatapan tak kalah terkejutnya. Terlebih Naruto. "Neji, kau ... Kami mencarimu karena Tenten bilang kau ada di sini, jadi kami ....," ujar Naruto, namun ia kehilangan kata-kata ketika melihat kondisi mereka.
"Tapi ternyata ini yang kau lakukan?!" hardik Hiashi. "Sudah kukatakan jika kau memang ingin menikah, katakan padaku! Jangan melakukan hal mesum yang menjatuhkan kehormatan dan martabat klan Hyuga!"
Mendengar itu Neji menggelengkan kepalanya. "Tidak, ini salah paham. Sungguh. Aku tak berbuat yang macam-macam dengan Sakura," bela Neji atas tuduhan yang ditodongkan kepadanya dan Sakura.
Kemudian Neji melirik singkat Sakura yang masih berdiri di belakangnya, bersembunyi agar tubuhnya tak terlihat oleh tiga orang di depannya.
"Benar, ini hanya salah paham. Kami tak berbuat apapun yang mempermalukan klan Anda, Hiashi-sama," kata Sakura dari balik tubuh Neji. Sejujurnya ia juga tak terima dituduh berbuat mesum dengan Neji.
KAMU SEDANG MEMBACA
Whispers of Spring ✓END [NejiSaku Fanfiction]
Fanfic•NejiSaku Fanfiction by AiniRhee •COMPLETED ~~ Ketika perang dunia Shinobi ke empat berakhir, Neji tak meninggal dunia. Ia masih hidup namun sekarat, berhasil diselamatkan oleh Sakura meskipun berakhir koma selama dua tahun lamanya. Dan setelah dua...