Happy Reading ....
..
.
.
.
.
Jangan lupa vote dan spam komentarnya heheheh.
.
.
Semua mulut orang yang ada di sana terkecuali Hiashi terbuka lebar mendengar ucapan sang ketua klan Hyuga itu. Terlebih Sakura, lubang di mulutnya semakin lebar ketika tahu hal yang ia alami tadi ternyata bisa seserius ini.
Namun dengan cepat Sakura menggeleng, tidak! Ia tak bisa menyetujui ini. "Maaf Hiashi-sama tapi ini tidak masuk akal. Bagaimana mungkin saya dan Neji menikah? Kami bahkan tak saling mencintai!" bantah Sakura cepat.
Hiashi masih betah bersedekap, memandang Sakura datar dan juga dingin. "Cinta kalian bisa tumbuh setelah menikah," balas Hiashi singkat.
Oh, untuk beberapa detik Sakura tak bisa berkata-kata, otaknya terasa blank oleh desakan Hiashi agar menikah dengan Neji. Ini benar-benar tak masuk akal! Batin Sakura menjerit.
Kemudian Sakura menoleh ke Neji lalu menyenggol tangan pemuda yang masih diam itu. Pemuda itu melirik padanya dan Sakura segera melayangkan tatapan tajam, seolah-olah sedang berkata, "lakukan sesuatu!"
Melihat peringatan dari Sakura, Neji menghela nafas, ini juga mengejutkan baginya. Neji tak menyangka ia akan disuruh menikah oleh sang Paman hanya karena terciduk dalam keadaan yang tak pantas.
Yah, tapi Neji bisa mengerti siapapun yang ada di posisi itu bisa salah paham dan terkejut. Neji sendiri masih merasa terkejut sampai sekarang.
"Maaf, Hiashi-sama tapi kami benar-benar tak bisa menikah," tutur Neji dengan suara pelan dan penuh dengan nada kesopanan. "Ini terlalu mendadak," tambah Neji.
"Oh, terlalu mendadak? Pernikahan kalian akan diadakan dua Minggu kemudian, ada banyak hal yang perlu disiapkan. Jadi, tak ada kata mendadak. Lagipula kalian sudah saling mengenal." Hiashi mengusap dagunya dan menatap Sakura yang melongo.
"Nah, Haruno-san coba lihat Neji, ia adalah yang terbaik diantara pria Hyuga lainnya. Kau tak akan menyesal jika menikah dengannya." Hiashi berujar dengan nada angkuh, secara langsung membanggakan Neji.
Mulut Sakura semakin lebar, kenapa malah jadi seperti ini?! Arghhh! Sakura ingin berteriak kesal melampiaskan kekesalannya, tapi yang ia bisa lakukan hanya menatap Neji dengan tajam.
"Sialan kau Neji, kau mengatakan hal yang salah!"
Oh, Sakura tak bersuara tapi dilihat dari tatapannya Sakura sepertinya dalam kepala merah muda itu ada banyak sumpah serapah yang berkumpul di sana.
Naruto yang melihat itu hanya bisa meringis pelan. "Astaga kenapa jadi seperti ini?!" batin pemuda Uzumaki itu sambil gigit jari.
"Hiashi-sama, ini benar—"
"Haruno Sakura," potong Hiashi, kini ia menatap serius pada Sakura. "Jika kau tak menikah dengan Neji, dana untuk membangun rumah sakit akan aku hentikan, aku tak sudi berkerja sama dengan orang yang mempermalukan klan Hyuga."
"A-apa?" Oh, Sakura tak bisa menghetikan pembangunan rumah sakit impian orang-orang di Konoha begitu saja!
"Tapi, jika kau menikah dengan Neji aku akan melanjutkan aliran dananya. Bagaimana?" Hiashi menambahkan.
![](https://img.wattpad.com/cover/371931239-288-k879882.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Whispers of Spring ✓END [NejiSaku Fanfiction]
Fanfic•NejiSaku Fanfiction •COMPLETED IN WATTPAD ~~ Ketika perang dunia Shinobi ke empat berakhir, Neji tak meninggal dunia. Ia masih hidup namun sekarat, berhasil diselamatkan oleh Sakura meskipun berakhir koma selama dua tahun lamanya. Dan setelah dua...