Happy reading..
..
.
.
.
Sore yang damai di desa Konoha.
Seorang pemuda dengan rambut panjang yang diikat di ujungnya berjalan di jalanan desa, mata perak tanpa pupil itu memandang suasana desa yang sangat damai. Para ibu tampak bergosip ria, anak-anak berlarian kesana-kemari, laki-laki tampak menikmati makanan. Beberapa Jounin desa Konoha juga tampak sedang berjaga sambil tertawa.
Neji menghela nafas pelan, ia telah selesai latihan dan Neji ingin mencari udara segar. Jadi, Neji pikir ia bisa berjalan-jalan sore sebelum pulang dan mandi.
"Neji?"
Suara seorang perempuan membuat Neji menghentikan langkahnya, ia menoleh dan menemukan seorang perempuan cantik dengan gaya rambut cepol tersenyum padanya. Ah, gadis ini adalah teman satu timnya.
"Ah, ternyata benar Neji. Tak kusangka kita akan bertemu di sini!"
"Tenten?" ujar Neji pelan.
Senyum Tenten semakin lebar kala Neji menyebut namanya. "Ah, kau ingat namaku," ujarnya senang. "Neji, kau mau ke mana?" tanya Tenten lagi.
Neji terdiam sejenak, ia belum memikirkan ke mana ia akan pergi. Niatnya ia hanya ingin berputar-putar di sekitar desa ini. "Hanya ... Mencari udara segar."
"Ah, begitu ya. M-mau kutemani?" tanya Tenten gugup, meski begitu suaranya terdengar penuh harap. Ia berharap bisa kembali akrab dengan Neji, ia merindukan diri Neji yang dulu. Yang selalu berada di dekatnya.
Namun, entah kenapa sejak Neji hilang ingatan Neji terasa jauh bagi Tenten.
"Tidak perlu," jawab Neji datar. Ia tak ingin ditemani oleh gadis ini, Neji hanya merasa tak nyaman berjalan berdua saja dengannya.
Bahu Tenten merosot mendengarnya. Bahkan Neji langsung menjawab tanpa berpikir panjang, penolakan Neji lumayan membuatnya sedikit sedih. "Ah, begitu rupanya."
Tapi Tenten segera memasang senyum cerahnya lagi. "Jika kau ingin mencari udara segar, ada air terjun di dekat gerbang. Di sisi Utara, di sana tempatnya sepi kau bisa menyegarkan diri di sana."
"Kalau begitu aku pergi dulu, jaa ...." Tenten kemudian pergi dari sana meninggalkan Neji.
"Air terjun? Jika dipikir-pikir aku belum pernah keluar dari gerbang desa." Neji tampak berpikir. "Mungkin tak ada salahnya pergi ke sana."
~~
Ternyata benar apa yang Tenten katakan padanya, ada air terjun tak jauh dari gerbang utama desa. Air terjun yang tak terlalu tinggi tapi sangat asri. Neji mengangkat pandangannya ke sekitar, suara air terjun terdengar sejuk memanggilnya untuk datang ke sana.
Sementara di sekitar air terjun ada banyak batu yang bertebaran dalam berbagai ukuran. Dari ukuran kecil hingga ukuran sangat besar.
"Haruskah aku berendam di sana?" tanya Neji. Perlahan Neji melepaskan atasannya, mungkin tak ada salahnya ia berendam sebentar di sini. Lagipula ini hampiri malam dan tak ada siapapun di sini.
Hanya dengan celana panjang putihnya, Neji perlahan masuk ke dalam air. Ia harus berhati-hati karena di sini sedikit licin karena lumut yang menempel di batu.
Ketika kakinya masuk ke dalam air, Neji merasakan sensasi dingin dan juga menyegarkan. Begitu ia mencapai kedalaman yang pas tanpa aba-aba lagi Neji langsung menenggelamkan diri hingga ia tak tampak dari permukaan.
Sampai Neji merasakan udaranya telah habis, ia segera muncul ke permukaan. Dengan tubuh yang basah Neji mengadah untuk memandang langit, tetesan air dari rambutnya yang panjang mengalir ke bawah tubuhnya. Ia menarik nafas lagi sebelum akhirnya masuk dan berenang lagi ke dalam air.
Namun ketika ia masuk ke dalam air, kening Neji berkerut ketika ia melihat siluet merah muda berada di kedalaman. "Apa itu?" Neji heran. Tak mungkin ada hantu air di sini, bukan?
Siluet itu tidak jelas, seperti bayang-bayang yang terdistorsi oleh riak air. Namun, dalam hitungan detik, siluet tersebut bergerak, mengarah padanya.
Neji menahan napas, detik-detik terasa melambat saat sosok itu mendekat, hingga akhirnya wajahnya tampak—wajah yang membuat Neji seolah membeku di tempat.
"Neji?" Mulut gadis itu bergerak dalam air, Neji bisa membaca gerakan bibir gadis itu.
Mata Neji melotot menyadari jika itu adalah Sakura. Ia segera keluar dari air bersamaan dengan gadis itu.
"Aaaa!"
Tidak! Itu bukan suaranya melainkan suara seorang gadis merah muda yang berdiri tak jauh darinya. Sakura berdiri di depannya, tanpa pakaian! Satu-satunya yang menutupi tubuh gadis itu adalah tangannya saja. Terangkat melindungi dadanya yang terbuka di hadapan Neji.
"Sakura?!" Neji mundur beberapa langkah ke belakang. Ia terlalu terkejut.
"Jangan lihat!" jerit gadis itu membuat Neji segera memalingkan pandangan ke samping.
Neji terkejut, sangat. Bagaimana gadis itu bisa ada di sini? Padahal Neji tak melihat siapapun di sini tadi sebelumnya. Dan kenapa gadis itu telanjang? Astaga, meski itu singkat tapi Neji sudah melihat semuanya. Apalagi air itu hanya sedalam pinggangnya.
Dada Neji berdegup kencang. Ia tak pernah melihat seorang gadis sebegitu terbuka di hadapannya. Tak pernah.
Sementara Sakura tak tahu harus apa, ia menatap pakaiannya yang teronggok jauh di sana. Ia berenang ke sana kemari dalam kolam ini dengan pikiran tak akan ada orang yang datang ke sini. Namun, ia sangat terkejut dan malu ketika mendapati Hyuga Neji ada di sini.
Astaga. Apakah mungkin karena banyak batu di sini yang menghalangi pandangan hingga ia tak menyadari ada orang lain? Atau dirinya yang terlalu tenggelam dalam kenangan masa lalu?
Ia benar-benar malu sekarang. Sakura melirik Neji, pemuda itu masih berdiri kaku dengan kepala tertunduk dan menatap ke samping.
Ia pasti sama terkejutnya.
Kemudian mereka mendengar suara derap langkah kaki. Neji secara cepat menoleh ke arah pepohonan dan meski dari jauh Neji bisa melihat tiga orang berlari ke sini. "Ada yang datang!" kata Neji.
"Apa?" Sakura shock. Ada orang yang datang ke sini? Di saat kondisinya begini?
Neji tak melakukan banyak hal selain berdiri dan membelakangi Sakura. Bersikap seolah seperti tameng yang melindungi Sakura. "Tetap di belakangku!" kata Neji sambil merentangkan satu tangannya.
Benar saja, beberapa detik kemudian tiga orang datang ke sini menampilkan wajah yang berbeda-beda ketika melihatnya. Itu adalah sang ketua Klan, Hiashi Hyuga, Hinata, dan Naruto yang tampak shock.
Wajah Hiashi tampak mengeras sebelum akhirnya ia bertanya dengan nada lantang. "Apa yang kau lakukan? Neji?!"
.
.
Bersambung...

KAMU SEDANG MEMBACA
Whispers of Spring ✓END [NejiSaku Fanfiction]
Fiksi Penggemar•NejiSaku Fanfiction •COMPLETED IN WATTPAD ~~ Ketika perang dunia Shinobi ke empat berakhir, Neji tak meninggal dunia. Ia masih hidup namun sekarat, berhasil diselamatkan oleh Sakura meskipun berakhir koma selama dua tahun lamanya. Dan setelah dua...