Happy reading ....
.
.
.
.
.
"Dari awal tujuan pernikahan kita sudah salah, tenang saja aku akan mengurus surat perceraian kita dengan cepat."
Mata Neji membesar kala mata 'perceraian' keluar dari mulut Sakura, bahkan ia mundur beberapa langkah ke belakang saking terkejutnya. Bagaimana mungkin mereka bercerai begitu saja? Neji sangat mencintai Sakura bahkan pernikahan mereka belum aja 20 hari.
"P-perceraian?" ujar Neji tak percaya.
Sakura membuang wajahnya ke samping, seolah tak Sudi menatap Neji. "Ya, setelah ini kau bisa bersama Tenten. Tak akan ada yang menghalangimu. Dan juga soal rumah sakit, aku akan mencari donatur lain."
"Apa?" Oh, kini Neji benar-benar tak mengerti. "Apa maksudmu? Aku dan Tenten?" tanyanya bingung, kedua alis Neji terangkat heran.
Tak masuk akal.
"Ya, kalian saling mencintai bukan?" cecar Sakura sambil bersedekap memandang Neji sinis, tapi di matanya ada tatapan terluka, sedih, cemburu. Semuanya bersatu.
"Hah?" Sementara Neji cengo. Benar-benar cengo, tampangnya seperti orang bodoh dengan kening berkerut dan mulut terbuka. Memikirkan darimana Sakura bisa menarik kesimpulan jika ia dan Tenten ada hubungan.
"Aku mencintai Tenten?" tanya Neji.
"Ya, kau!" tuduh Sakura. Sejujurnya Sakura muak melihat tingkah sok bodoh Neji di sini. "Jangan pura-pura!"
"Aku tidak mencintainya!" tampik Neji dengan kening berkerut, sejak kapan ia jatuh cinta dengan Tenten? Yah, ia memang peduli pada Tenten tapi murni sebagai teman saja. Apalagi Tenten satu-satunya perempuan di timnya.
Bahkan Neji sudah menganggap Tenten seperti adiknya sendiri.
"Aku hanya mencintaimu!" kata Neji lagi kali ini suaranya ia keraskan hingga beberapa orang yang lewat di sana memperhatikan mereka sembari berbisik-bisik.
"Mereka kenapa?"
"Pertengkaran sepasang kekasih?"
"Mungkin suami istri?"
"Itu pernyataan cinta."
Sementara itu Sakura menoleh ke sekitarnya, mengetahui jika pertengkarannya dengan Neji telah menarik perhatian pasien dan juga perawat yang ada di sini. Memang seharusnya mereka tak melakukan ini di rumah sakit.
"Hah!" Sakura menghela nafas sambil mengusap keningnya. "Pulanglah, aku masih ada pekerjaan di sini," usir Sakura. "Atau jika kau ingin kembali ke kamar Tenten, silakan," tambah Sakura setelah itu ia pergi dari sana meninggalkan Neji yang masih keheranan.
Jujur saja Neji ingin sekali mengacak-acak rambutnya saat ini karena kebingungan dengan apa yang menyebabkan Sakura salah paham hingga ingin menceraikannya. Tapi sisi dewasa diri Neji mencegah dirinya, akan aneh ketika ia melakukan itu.
![](https://img.wattpad.com/cover/371931239-288-k879882.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Whispers of Spring ✓END [NejiSaku Fanfiction]
Fiksi Penggemar•NejiSaku Fanfiction •COMPLETED IN WATTPAD ~~ Ketika perang dunia Shinobi ke empat berakhir, Neji tak meninggal dunia. Ia masih hidup namun sekarat, berhasil diselamatkan oleh Sakura meskipun berakhir koma selama dua tahun lamanya. Dan setelah dua...