C H A P T E R 13:TIPS MENDEKATI HALI DARI TAUFAN CEK

66 9 1
                                    

Kring!

Seluruh pelajaran hari ini telah berakhir. Semoga selamat sampai tujuan dan sampai ketemu besok dengan semangat yang baru.

"Baiklah. Jangan lupa di kerjakan tugasnya. Dan di kumpulkan paling lambat minggu depan." ujar Bu Laysa sang guru biologi-yang mengajar di kelas IPA XI-1 di 3 jam pembelajaran terakhir-sembari merapikan peralatannya setelah bel pulang terdengar.

"Iya, Bu." jawab seluruh murid yang ikut merapikan barang mereka.

"Sebelum mengakhiri pembelajaran pada sore hari ini, alangkah baiknya kita berdo'a terlebih dahulu. Berdo'a sesuai agama dan kepercayaan masing-masing, berdoa di mulai."

Seluruh murid di kelas itu beserta sang guru pembimbing sontak menundukkan kepala mereka sejenak setelah sang ketua kelas bersuara memimpin do'a.

"Berdo'a, selesai. Beri salam."

"Selamat sore, Bu. Terima kasih, Bu."

"Selamat sore, semuanya. Hati-hati di jalan. Sampai jumpa." Kemudian, Bu Laysa pun segera melangkah meninggalkan ruangan kelas menuju ke ruang guru.

Para murid segera keluar kelas untuk pulang ke rumah. Bahkan sampai ada yang membolos piket membuat sang Sesi Kebersihan rela mengeluarkan seluruh tenaganya untuk meneriaki murid yang kabur dari tanggung jawab.

"PIKET WOII!! PIKET GAK PIKET BAYAR DENDA SATU MILYAR!!"

Namun, usaha sang Sesi Kebersihan tampaknya sia-sia. Terbukti hanya menyisakan beberapa siswi yang bertugas piket hari ini tanpa adanya siswa yang ikut membantu.

Akhirnya, sang Sesi Kebersihan menyerah dan memilih untuk mengambil penghapus papan tulis lalu menghapus coretan di papan tulis yang berisi materi. Daripada nanti suaranya hilang karena terus berteriak kepada siswa yang bandel. Lebih baik dirinya menghapus tinta spidol di papan tulis.

"Salah siapa pada milih hari ini buat piket. Dulu pas buat jadwal piket, pada ngotot buat piket hari itu. Giliran hari piketnya tiba, pada kagak mau piket. Awas aja besok. Gua pastiin semua kantong seragam kalian kosong karena isinya gua masukin ke kas semua." Gerutu sang Sesi Kebersihan sembari menghapus di papan tulis lalu meletakkan penghapusnya kembali di atas meja guru.

Tapi, sepertinya dirinya lupa kalau masih ada satu siswa di sini yang tengah menyapu seluruh kelas membantu siswi yang juga piket.

Dia Hali. Siswa yang sudah beberapa kali merusak fasilitas di kelas IPS XI-5 hari ini-membuat para guru mengganti kursi dan meja dengan cadangan yang ada di gudang. Untuk kaca jendela, mungkin para guru akan memanggil tukang untuk memperbaikinya. Ia tengah menyapu di kelas sedangkan Taufan, Senara, dan Salsa tengah menunggu dirinya di depan kelas-melihatnya menyapu. Mereka akan kerja kelompok untuk mengerjakan tugas Biologi yang di berikan Bu Laysa tadi.

Sebenarnya mereka bertiga menginginkan tugas itu di kerjakan besok. Tapi, Hali menolak dengan alasan:'Lebih cepat, lebih baik' yang tiba-tiba saja Taufan menyetujuinya. Sedangkan Salsa dan Senara hanya mengiyakannya.

Sesuai kesepakatan, mereka berempat akan mengerjakan tugas kelompok di ramahnya Hali. Karena, Taufan bilang Hali memiliki semua peralatan yang dibutuhkan untuk mengerjakan tugas.

Saking asiknya mereka melamun menatap Hali tengah menyapu, sampai mereka tidak menyadari bahwa Hali Saat ini sudah berada di depan mereka bertiga.

"Ayo." Suara Hali membuat ketiga orang di depannya sontak menendang ke arahnya dengan kerutan di dahi mereka.

Hali yang di tatap seperti itu hanya mengangkat sebelah alisnya. "Apa?" Pertanyaan dengan nada judes Hali layangkan.

"Udah selese lo piketnya?" tanya Taufan dengan pandangan tak percaya, begitu juga Senara dan Salsa.

HALILINTARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang