C H A P T E R 7:NGILANG MULU DAH

98 9 3
                                    

"Selamat pagi." Sapa Senara untuk seluruh penghuni kelas yang sudah ada pagi ini ketika dirinya berdiri ditengah pintu kelas baru saja sampai.

Matanya menelisik seisi kelas yang baru terisi 5 anak siswa-siswi termasuk satu siswa yang dikenalinya karena saat ini jam masih menunjukkan pukul 06.15.

Dilangkahkannya tungkainya masuk kedalam kelas menuju salah satu meja yang dihuni oleh siswa yang sangat dikenalinya tengah sibuk dengan buku tulisnya.

"Lagi buat apa, Fan?" Tanya Senara sambil berdiri disamping Taufan yang masih fokus dengan buku nya dan ponsel disampingnya dengan layar yang menyala dan tengah menampilkan google beserta beberapa tulisan panjang.

Taufan yang baru saja mendengar sebuah pertanyaan menoleh kearah samping dan sedikit mendongak untuk melihat sang pemilik suara yang saat ini lebih tinggi darinya karena dirinya yang tengah duduk.

"Oh, Senara. Ini, Ra. Gua lagi ngerjain biologi." Jawab Taufan yang lalu mengalihkan pandanganya kearah layar ponselnya dan sedikit mengusap layar ponselnya keatas dengan jari manisnya.

Sebelah alis milik Senara terangkat naik mendengar jawaban Taufan. "Biologi? Emang biologi ada pr?" Tanya nya lagi yang masih fokus mengamati gerak-gerik Taufan yang sedang menyalin jawaban yang ia temukan di google.

"Ada. Sepuluh soal yang didekte Bu Nara kemarin Jum'at." Taufan kembali menjawab tanpa mengalihkan pandangannya.

Senara pun mengangguk pelan karena lega pr biologinya sudah ia kerjakan kemarin Sabtu. Awalnya ia panik melihat Taufan yang bilang bahwa ada pr biologi, ia pikir tugas yang lain. Ternyata, hanya tugas sepuluh soal yang itu.

"Oalah... Pantes tadi pas gua lihat kok lu udah ada dikelas pagi-pagi. Gua kira lu kesambet apaan kok tumben dateng pagi. Biasanya aja masuk kelas pas mepet bel bunyi. Belum ngerjain pr ternyata." Oceh Senara sembari meletakkan tasnya dikursinya yang kebetulan berada tepat didepan Taufan lalu duduk menghadap belakang dimana Taufan berada.

Tak lama setelah itu, ponsel Taufan bergetar sejenak menandakan masuknya sebuah pesan. Taufan pun langsung keluar dari aplikasi google lalu menekan aplikasi whatsapp.

Ponsel yang tadinya tergeletak diatas mejanya kini diangkat kemudian jarinya bergerak untuk membalas pesan sahabat masa kecilnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ponsel yang tadinya tergeletak diatas mejanya kini diangkat kemudian jarinya bergerak untuk membalas pesan sahabat masa kecilnya.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
HALILINTARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang