12.

798 104 26
                                    

Happy reading ✨



Siang itu Baili Dongjun tertidur selama beberapa jam, dan saat ia terbangun, ia masih bisa merasakan pijatan lembut di pinggangnya. Ternyata selama dia tidur, Ye Dingzhi sama sekali tidak beranjak sejengkal pun, bahkan ia tidak berhenti memijat pinggangnya.

Baili Dongjun merasa hatinya dipenuhi kehangatan, ia bergerak sedikit sebelum bertanya. "Berapa lama aku tertidur?"

Mendengar suara serak Baili Dongjun, hati Ye Dingzhi berdesir, seolah darah di pembuluh darahnya beriak lalu membentuk ombak kecil hingga menerpa pesisir hatinya. Jika saja Baili Dongjun tidak sedang marah, mungkin saat ini ia sudah membalik tubuhnya dan melumat bibirnya.

Ia menghela napas pelan seolah ingin menenangkan diri dari terpaan ombak kecil itu, lalu berkata. "Tidak lama, hanya sekitar tiga jam."

'Tiga jam dan dia tidak berhenti memijatku? Dasar anak anjing.'

"Apakah seorang Kaisar begitu menganggur?"

Ye Dingzhi jelas tahu maksud dari pertanyaan itu. "Di sini aku adalah seorang suami yang pertama, barulah seorang Kaisar. Menemani istriku tidur siang merupakan salah satu kewajibanku, terutama setelah apa yang ku lakukan semalam." Jawabnya dengan tegas. "Jun'er, tolong  jangan salah paham lagi, itu menyakitiku." Desahnya kemudian.

Sebenarnya Baili Dongjun tidak marah ataupun salah paham padanya, hanya saja ia ingin mengerjai Ye Dingzhi dengan berpura-pura marah. Ia berbalik perlahan, dan betapa terkejutnya ia saat melihat mata Ye Dingzhi yang merah dan sedikit membengkak. Ia mengulurkan tangan dan mengusap lembut mata Ye Dingzhi yang terpejam setelah sentuhannya. "Kau menangis? Kenapa? Apa kau bayi?"

Telinga Ye Dingzhi menangkap suara lembut Baili Dongjun yang berbeda dengan kemarahannya tadi, ia membuka matanya lalu menyusup ke dalam pelukan Baili Dongjun. "Aku tidak menangis."

Baili Dongjun merasa bahwa ini cukup lucu, sisi dirinya yang seperti ini baru pertama kali ia lihat. "Baiklah, kau tidak menangis." Ia menjeda sebelum melanjutkan. "Apa kau tidak ingin aku marah lagi?"

Ye Dingzhi mengangguk cepat dalam pelukannya.

"Kalau begitu, ceritakan semua hal. Aku ingin tahu dari awal hingga akhir."

Saat Baili Dongjun tidur, ia benar-benar menangis, ia takut jika Baili Dongjun sungguh marah padanya dan kesalahpahaman besar terjadi. Ia juga takut tidak bisa menjelaskan dengan baik hingga Baili Dongjun akan meninggalkannya. Dan karena saat ini Baili Dongjun ingin mendengarkannya, maka ia segera menceritakan semuanya.

Awalnya ia menceritakan semua hal tentang bagaimana kejadian satu tahun yang lalu saat kekuatan spiritualnya lenyap, lalu menceritakan bagian yang tidak di ketahui publik tentang tragedi keluarga kerajaan saat itu. "Perdana Menteri ikut andil dalam kejahatan yang dilakukan oleh Ye Yan. Dan hari itu, saat tubuh Ye Yan hancur karena tidak bisa menampung energi spiritual terlalu banyak dan aku pingsan karena terdampak ledakan, Perdana Menteri menculik Ye Yi yang tentu saja melihat semua peristiwa yang terjadi di depan Istananya itu. Perdana Menteri menggunakan nyawa Ye Yi sebagai ancaman terhadapku, hingga aku harus menuruti semua perintahnya dan menjadi Kaisar boneka. Karena aku menjadi lemah dan dianggap bodoh setelah kejadian itu, para menteri berpaling dan meninggalkan sisiku satu persatu. Jun'er juga tahu, hanya beberapa saja yang masih setia."

Baili Dongjun mendengarkan dengan cermat, ekspresi wajahnya berubah-ubah saat mendengar semua cerita Ye Dingzhi, sedih, kecewa, terkejut, marah dan berbagai ekspresi lainnya yang tak terlukiskan. Ia masih dengan tenang mendengarkan semuanya, hanya saja, tangannya memeluk erat Ye Dingzhi semakin dalam kepelukannya.

Miracle Of You (YeBai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang