15.

513 98 23
                                    

Happy Reading ✨




Salju turun begitu deras pagi itu, membuat suhu menjadi lebih rendah. Meskipun Aula Langit memiliki alat pemanas ruangan, namun udara masih terasa cukup dingin. Para Menteri dan Pejabat menggenakan pakaian dinas mereka, sementara menggunakan mantel bulu di lapisan luar agar tetap hangat, tidak terkecuali Ye Dingzhi dan Baili Dongjun.

Tanpa menghiraukan keriuhan yang terjadi diantara para abdinya, Ye Dingzhi segera memanggil seseorang. "Luo Qingyang! Berdirilah di tengah dan dengarkan tuntutanku!"

Wajah Ye Dingzhi tampak tegas saat ia memanggil Jenderal korup itu. Luo Qingyang melangkah, kepalanya terangkat tinggi, tampak percaya diri dan tidak terpengaruh.

"Yang Mulia, anda tidak bisa secara asal-asalan menuduh hamba yang setia pada kerajaan ini." Ucapnya dengan percaya diri. Para pejabat di faksi Perdana Menteri juga memberikan sedikit komentar, meminta agar Kaisar mereka tidak menuduh sembarangan.

Ye Dingzhi tertawa terbahak. "Yang Mulia ini telah menerima bukti yang kredibel untuk mendukung klaim ini, dan  tindakan Jenderal ini telah membahayakan integritas dan keamanan militer kita." Suaranya bergema di seluruh ruangan, kata-katanya sarat dengan otoritas dan tekad. Para menteri saling bertukar pandang dengan waspada, beberapa dari mereka jelas terguncang oleh pengungkapan tersebut.

Dan saat berikutnya Ye Dingzhi kembali membuat pernyataan. "Jenderal Luo telah menggelapkan dana yang dialokasikan untuk perlengkapan perang, sehingga para prajurit kekurangan dana dan perlengkapan. Aku ingat dua tahun lalu pernah pergi berperang ke perbatasan di utara dengannya, dan saat itu kami memang kekurangan ransum hingga harus memakan bubur dalam waktu lama demi mencukupi kebutuhan. Ku pikir saat itu pasokan terkendala karena badai salju, tidak ku duga ternyata hal dibalik itu merupakan perbuatan Jenderal Luo!"

Mengingat hal itu membuat darah Ye Dingzhi mendidih. Bau darah yang menyengat meski telah membeku oleh salju masih dapat ia rasakan, ribuan prajurit yang mati di medan perang karena kekurangan pangan dan serangan musuh yang  datang tiba-tiba seolah mengetahui kondisi pasukan mereka dengan jelas juga membuatnya akhirnya mengerti.

"Selain penggelapan, Jenderal Luo juga telah menjual rahasia militer kepada musuh-musuh kita, dan lebih buruk lagi, ia telah menggunakan kekuasaannya untuk mengeksploitasi dan menyiksa para prajurit di bawah komandonya setelah aku kembali ke Istana dan meninggalkan pasukan militer sejak perang berakhir." Raut wajah Ye Dingzhi semakin muram saat ia menyebutkan berbagai jenis kejahatan yang dilakukan Luo Qingyang. Para menteri mendengarkan dengan kaget dan tidak percaya, beberapa dari mereka tampak sangat kesal dan marah mendengar berita itu.

"Selain itu, ia telah terlibat dalam ekspor garam dan tekstil ilegal, dan bahkan telah berbuat sembrono dengan menggelapkan kuda-kuda yang seharusnya digunakan untuk kavaleri kita." Ye Dingzhi merasa ingin sekali menghancurkan Luo Qingyang saat ini juga, namun ia mencoba menenangkan diri, ditambah Baili Dongjun meraih dan menggenggam tangannya dengan lembut.

"Luo Qingyang! Apa ada yang ingin kau katakan?! Apa ada orang lain yang bekerjasama denganmu, atau mungkin memerintahkanmu?" Tatapan Ye Dingzhi jatuh kepada Perdana Menteri saat ia mengucapkan kalimat terakhir.

Para pejabat di faksi Perdana Menteri menjadi gelisah, mereka semua tahu bahwa semua hal ini berada di bawah perintah Perdana Menteri. Dan jika Luo Qingyang mengungkapkan semuanya, mereka tentu saja akan terseret. Namun Luo Qingyang menutup rapat mulutnya, tidak berkata sepatah katapun.

Ye Dingzhi menyeringai. "Oh... Apa kau pikir Yang Mulia ini tidak bisa mengungkap hingga ke akarnya jika kau tidak memberikan pengakuanmu?" Ia tertawa, lalu kembali berkata. "Ada hal yang lebih mengejutkan lagi yang Yang Mulia ini ketahui setelah penyelidikan. Jenderal Luo telah bekerja sama dengan Perdana Menteri. Faktanya, Perdana Menteri adalah dalang di balik semua korupsi ini." Pengungkapan itu menyebabkan desahan menggema di seluruh ruanga. Sementara para menteri lainnya saling memandang dengan tak percaya, Perdana Menteri hanya menyeringai.

Miracle Of You (YeBai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang