9

499 23 1
                                    

kini dela sudah berada tepat di depan rumah papa tirinya lara, ia terus memperhatikan keadaan dihalaman depan rumah dibalik celah pagar. tampaknya rumah itu kelihatan seperti tidak ada orang karena begitu sepi.

Dela mencoba untuk menghubungi kembali nomor lara, saat ia hendak mengambil ponsel disaku celananya,ia bingung karena ponselnya tidak ada dalam saku celananya.ia baru teringat  ponselnya masih tertinggal didalam kamarnya,karena sebelum ia jalan, ia terlalu terburu-buru yg membuat ia lupa membawa ponselnya.

"Aduh,kenapa pula hpku malah ketinggalan di rumah"gerutunya.

Ia memikirkan apakah ia pulang saja ke rumahnya,rumah di depannya juga tampak seperti tidak ada orang .ia bahkan tidak melihat adanya pembantu yang berada di halaman rumah atau tukang  rumput.

Ia juga sempat bingung kenapa rumah sebesar ini, sama sekali tidak kelihatan adanya pembantu apakah rumah ini tidak ada orang.

"Apa sebaiknya aku pulang aja ya,tapi lara kamu dimana sebenarnya? kenapa kamu kok gak ada kabar sama sekali." Batinnya dengan cemas.

Ia masih terus memperhatikan keadaan dari luar rumah itu.

"Apa sebaiknya aku nanya sama kakak tirinya,mungkin dia tau. tapi kan kakak tirinya susah sekali untuk ditemui,apa aku datang ke kantor nya aja ya?
"Gumamnya.

Ia langsung segera  beranjak untuk pergi dari rumah itu.

Sementara lara sudah mengirim pesan pada dela tapi tidak ada balasannya sama sekali, ia juga sudah menelpon beberapa kali tapi tidak diangkat.

" Mungkin aja dia lagi kerja. "ucapnya.

Tapi ia sedikit lega karena ia sudah mengirim pesan pada dela,setidaknya nanti dela pasti akan membaca pesan darinya.
Ia sudah mengirim pesan padanya bahwa dirinya dikurung oleh kakak tirinya, ia juga dilecehkan oleh kakak tirinya dan sekarang ia masih berada di rumah papa tirinya.
Ia juga memberitahukan bahwa ponselnya dimatiin oleh kakanya, makanya ia sempat tidak aktif, ia memiliki sedikit harapan untuk bisa keluar dari rumah ini.

Setelah ia mengirim pesan pada dela, ia pun melangkah ke arah  jendela untuk melihat ke arah luar dari balik kaca jendela,ia tidak bisa keluar ke arah balkon karena pintunya sudah dikunci  oleh megan.

Ia sedikit kaget melihat seseorang yang baru pergi dari halaman rumah, ia terus memperhatikan siapa orang itu. setelah ia terus mengamati, ia kembali dibuat kaget ternyata itu dela.

"Dela! " Ucapnya yang melihat motor temannya yang sudah jalan sedikit menjauhi rumah, ia sempat berteriak memanggil temannya.namun ketika ia mengingat,ia kembali menggrutuki kebodohannya.
karena mengingat bahwa kamarnya kedap suara, jadi percuma saja ia berteriak sekencang mungkin, pasti dela tidak akan mendengarkan teriakannya.

"Apa mungkin dia udah baca pesanku ya, tapi kenapa aku telpon kok malah gak diangkat? Apa dia gak bawa hpnya. " Gumam lara yang masih melihat ke arah jalan.

Kini dela sudah tiba didepan gedung kantor kakak tirinya lara,ia melihat ada security  yang berjaga didepan pintu kantor.
lalu ia memutuskan untuk langsung bertanya pada security untuk memastikan apakah benar ini adalah gedung kantor kakak tiri lara.

"Permisi pak, mohon izin bertanya apakah benar ini adalah kantor miss megan" Tanya dela.

"Iya benar, memangnya ada keperluan apa? " Tanya security

"Saya hanya ingin bertemu dengan miss megan. " Ucap dela.

"Apakah anda sudah memiliki janji sebelumya. " Tanya securitynya lagi.

"Tidak pak. "

"Mohon maaf, saya tidak bisa mengizinkan untuk anda bertemu dengan miss megan,kalau anda tidak memiliki janji dengan nya. " Ucap security.

Stepsister Crazy ObsessionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang