8

555 23 1
                                    

Megan masuk ke dalam ruangan bersama dokter serta membawa kursi roda untuk lara.
Karena sekarang ia ingin membawa adiknya segera pulang, untuk di rawat di rumah.
Ia sudah mengatakan kepada dokter agar adiknya bisa di rawat di rumah,dokter pun mengizinkannya untuk membawa adiknya pulang hari ini.

Lara yang melihat kakaknya datang memasuki ruangan nya, sambil membawa kursi roda bersama dokter.seketika lara semakin terisak dengan panik ,ia terus menggelengkan kepalanya.
karena ia tidak ingin kakaknya membawa dirinya pulang bersamanya,ia berharap dokter menyadari nya.

Dokter sedikit keheranan melihat lara yang terus menangis sambil mengelengkan  kepalanya.
Menatap ke arahnya, seakan ada sesuatu yang ingin dikatakannya.

Megan yang menyadari itu  segera memulai pembicaraan.

"Maaf dok, adik saya belakangan ini  sering sekali menangis, karena orang tua kami baru saja meninggal karena kecelakaan pesawat" Ucap megan memasang raut wajahnya yang sengaja dibuat sedih.

"Oh tidak apa-apa saya mengerti, saya juga turut ikut berdukacita atas kepergian orang tua kalian, karena saya mengenal baik dengan papa mu. " Ucap dokter.

"Iya dok,Terima kasih. " Balas Megan singkat.

Lara yang terus saja menangis ia sama sekali tidak bisa mengeluarkan suaranya sepatah kata pun, karena megan yang sudah menyuntikkan nya menggunakan cairan penghilang suara.

Kemudian dokter langsung melepaskan selang infus dari tangan lara.

Lara semakin menangis seolah memberi kode kepada dokter melalui gerakan matanya,tapi sayangnya dokter tidak menyadarinya.

"Sekarang kamu bisa mendudukkan nya di kursi roda. " Ucap dokter pada megan.

"Baik dok"

"Saya pamit ke ruangan sebelah untuk menemui pasien saya yang lain. " Ucap dokter lagi.

"Iya dok, silakan. "

Dokter itu pun langsung keluar dari ruangan mereka.

Megan  langsung mengangkat tubuh lara ke arah kursi roda lalu mendudukkan nya.
Meskipun lara sedikit memberontak itu tidak akan menjadi penghalang nya.

ia mulai berbisik lagi di telinganya.

"Sekarang waktunya kita pulang ke rumah kita sayang." Bisiknya sambil mengecup pipi lara.

Setelah itu Megan pun langsung mendorong kursi roda keluar dari ruangan mereka dan berjalan sedikit cepat melewati lorong rumah sakit yang cukup sepi tidak begitu ramai.

setelah keluar dari rumah sakit,Megan terus mendorong kursi roda adiknya menuju tempat parkir mobilnya.

Lara berusaha ingin memberontak tapi Megan selalu menahannya.
Megan membuka pintu mobilnya,setelah itu ia menggendong tubuh kecil adiknya masuk ke dalam mobil.
Kemudian ia melipat kursi roda dan memasukkan di belakang mobilnya.
Setelah selesai, ia langsung bergegas menjalankan mobilnya meninggalkan area rumah sakit.

Setelah hampir kurang lebih satu jam perjalanan pulang dari rumah sakit mereka pun sampai di rumah.

Megan menggendong tubuh lara ala bridal style menuju ke kamar nya.
Ia pun membaringkan tubuh lara untuk berbaring di atas ranjang,yang sudah lengkap dengan beberapa alat kesehatan dan ia langsung memasang kembali selang infus di tangan lara.

"Mulai sekarang kamu gak perlu kuatir lagi, aku akan menjadi perawat pribadi mu sekaligus teman ranjangmu. " Ucap megan dengan mengoda,lara segera memalingkan wajah ke samping yang terus mengeluarkan air matanya.
Megan segera mencengkram wajah lara agar menghadapnya.

Stepsister Crazy ObsessionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang