14

374 18 0
                                    

Keesokan pagi nya...

Sesuai dengan janjinya pada lara, bahwa ia akan membantu lara untuk keluar dari rumah kakak tirinya.
Saat ini dela sedang berada didepan rumah mewah itu, tepatnya didepan pintu gerbang.
Ia sudah mencoba menelpon nomor lara beberapa kali tapi tidak aktif.ia sudah menunggu lara untuk menelpon dirinya duluan,tapi tak kunjung ada telpon darinya.
ia mulai kuatir dengan keadaan lara sekarang, ia tidak peduli harus menunggu telpon dari lara,karena ia tau bagaimana situasi lara disana pasti susah untuk menghubungi dirinya.

Kini jam sudah menunjukan pukul setengah 9 pagi, tapi lara masih belum bangun dari pingsan nya. karena semalam ia dihajar habis-habisan oleh kakaknya yang membuat dirinya sangat kelelahan dan berakhir dengan pingsan.

Setelah beberapa menit akhirnya lara mulai bangun dari pingsannya.
Ia meringis merasa perih di area kewanitaan nya, sepertinya area selangkangannya tampak lecet.
Seketika ia kembali terisak mengingat kejadian semalam yang begitu kasar dibuat oleh kakaknya.
Ia dengan segera pergi ke kamar mandi, ia menatap tangannya tidak dipasang infus.
ia sedikit lega karena sedikit mempermudah dirinya untuk mandi.
Ia mengambil tongkat nya dan berjalan menuju kamar mandi.dia merasa kakinya sudah mulai cukup membaik belakang ini walaupun masih ada rasa nyeri sedikit.

Kini dela sudah berhasil masuk ke halaman rumah itu dengan cara memanjat pagar besi.untungnya area rumah itu tampak sangat sepi,jadi tidak ada orang lain melihat dirinya.sebenarnya dirinya juga kuatir takut dilihat oleh orang lain.

dengan pelan ia berjalan dihalaman depan rumah itu dengan bersembunyi,yang ia takutkan kalau megan belum berangkat ke kantornya.
Dan benar saja ia masih melihat mobil megan yang masih terparkir di garasi mobil.
Ia memilih untuk bersembunyi disekitaran situ, tak lama kemudian pintu rumah itu terbuka dan terlihat lah megan yang sedang memakai pakaian kantornya.
Dela terus memperhatikan megan yang berjalan ke arah garasi mobilnya, ia melihat pintu rumah masih terbuka dengan pelan ia berjalan ke arah pintu dan untungnya ia berhasil masuk ke dalam rumah itu dan ia langsung segera bersembunyi.
Ia mengintip kearah pintu masuk ternyata pintunya sudah ditutup. Lalu terdengar lah suara mobil megan yang baru menyala, lalu ia pun pergi mengintip dibalik gorden jendela.
Ia bernafas lega melihat megan yang sudah pergi.

Sementara lara menangis dikamarnya karena hpnya diambil oleh megan.
Karena dirinya kepergok sedang memegang ponselnya.
Iara sempat mengira bahwa kakaknya sudah pergi ke kantornya, ternyata ia salah dan sekarang lara tidak bisa menghubungi dela untuk menolongnya.
karena dalam waktu dekat kakak tirinya akan membawanya pindah dari sini.
Ia semakin merasa gelisah, dia benar-benar sudah putus asa sekarang.

Dela terus mencoba menghubungi lara tapi masih tidak aktif, dengan cepat dela naik ke lantai atas  ia melihat ada dua kamar.
ia melihat pintu kamar yang satunya terpasang gembok dengan rantai besi.

Ia pun mencoba memanggil lara tapi tak ada jawaban sama sekali.

"Lara ini aku dela! kamu bisa dengarin aku gak?! "Teriaknya.

Namun tak ada sahutan sama sekali.

" Apa mungkin kamarnya kedap suara kali ya? aku harus cari cara biar bisa buka gembok ini"gumamnya.
Lalu ia segera turun ke lantai bawah untuk mencari benda  tajam agar bisa membuka pintu kamar lara.

Ia terus berlari mencari benda tajam disekitar ruangan itu, ia pergi ke dapur dan ia melihat hanya ada pisau kecil.

"Kalo pakai pisau gak mungkin bisa buat hancurin gembok dan rantainya" Gumamnya.

Ia terus mencari benda tajam yang lain didalam rumah itu,hingga ia sampai ke ruangan belakang yang tertutup.
ia mencoba membuka pintu ruangan itu ternyata tidak dikunci, ia segera masuk dan dia melihat ada palu dan kapak serta beberapa benda tajam yang lainnya yang tersusun rapi disitu.
Ia langsung mengambil kapak dan berlari ke arah lantai atas.

Stepsister Crazy ObsessionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang