12

418 18 0
                                    

Keesokan paginya...
Lara terbangun dari tidur nyenyaknya.
Ia melihat sudah ada sarapan pagi diatas nakas dan selembar kertas surat. Ia pun mengambil kertas surat itu kebetulan nakasnya berada tepat disamping ranjangnya jadi dia terlalu jauh untuk mengambilnya.
Ia mulai membaca isi dikertas surat itu.

"Jangan lupa dimakan sarapannya sayang, aku udah masak buat kamu.
Aku harus pergi ke kantor dari pagi, karena ada hal penting yang harus aku urus."

Begitulah isi surat dari kakak tirinya.
Lara sedikit lega, karena punya kesempatan untuk bermain ponselnya.
Tapi seketika ia langsung sedih karena mengingat ponsel dela sudah dihancurin oleh kakaknya.

Ia pun segera memakan sarapan nya.
Ia akui kalau masakan kakaknya memang sangat enak, seketika ia kembali mengingat masakan ibunya.
Ia kembali meneteskan air matanya, saat mengingat kenangan dirinya bersama ibunya.
Jika seandainya ibunya tidak menikah dengan papa tirinya,mungkin ibu masih ada sekarang dan dia juga tidak akan mengalami ini tapi ia tidak bisa menyalahkan ibunya dengan keputusannya untuk menikah dengan papa tirinya.

ia mengambil tongkatnya lalu turun dari ranjang nya dengan pelan, akhirnya ia bisa berdiri lalu melangkah ke kamar mandi sambil menyeret tiang infusnya.
Karena ia ingin mandi, ia cukup kesusahan karena infusnya belum lepas, terpaksa ia harus membawanya ke kamar mandi.
Ia mandi menggunakan air hangat karena cuaca pagi hari cukup dingin.

Setelah selesai dengan aktivitas nya,lara pun mengambil ponselnya.
Ia menghidupkan kembali ponselnya,ia segera mengecek isi chat siapa tau ada balasan dari dela sebelum hpnya di ambil oleh kakaknya.
Ternyata tidak ada sama sekali balasan chat dari dela.

Akhirnya ia pasrah jika dia harus terkurung disini.

Kemudian ia membuka galeri untuk melihat foto dirinya bersama ibunya.
Ia kembali menangis menatap foto ibunya.

"Ibu... Hiksss... Aku kangen sama ibu" Lirihnya.

Setelah beberapa lama ia menangis, akhirnya ia mematikan kembali ponselnya dan memasukkan ponselnya ke dalam laci.
Ia pun beranjak ke tempat tidurnya,karena ia merasa kepalanya kembali pusing, ia ingin istirahat dan tidur.

Kini dela baru tiba didepan rumah kakak tiri lara dan terus memperhatikan rumah mewah yang ada didepannya.
Ia mencoba kembali menghubungi nomor lara tapi masih tidak aktif.

Tiba-tiba mobil dari arah depannya datang, dela dibuat sedikit kaget karena dirinya kepergok sedang memperhatikan rumah didepanya.

Mobil itu berhenti tepat disamping nya, megan keluar dari mobilnya dan pergi menghampiri dela yang sedang memperhatikan rumahnya.

"Sedang apa kamu disini? " Tanya megan datar.

"Emm... Maaf kak kalau aku sudah nggak sopan, soalnya aku lagi cariin lara siapa tau dia udah pulang. " Jawab dela.

"Sudah ku bilang kalau dia gak pernah pulang lagi, jadi percuma aja kamu cari dia disini" Ucap megan.

"Maaf kak, aku gak tau,..aku cuma mastiin aja kak. "

"Yaudah,gak baik memperhatikan rumah orang nanti kamu disangka penguntit atau mau merampok"

"Iya kak,sekali aku lagi aku minta maaf"
Setelah mengucapkan itu dela langsung bergegas pergi dari situ.

Sedangkan megan menatap tajam ke arah dela yang sudah pergi menjauhi rumahnya.

"Awas aja sampai aku liat dia balik lagi kesini! " Gumam megan dengan kesal.
Lalu setelahnya ia kembali masuk kedalam mobilnya lalu menjalankan mobilnya masuk kedalam gerbang rumahnya.

Stepsister Crazy ObsessionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang