7

590 24 0
                                    

Setelah hampir 1 jam Lara pingsan, ia mulai tersadar dari pingsannya.
ia meringis merasakan rasa nyeri di kepalanya.
Ia mulai membuka matanya menatap ruangan  yang tampak berbeda, ia mengalihkan pandangannya ke arah tangannya yang sudah terpasang selang infus.
Ia berusaha untuk bangun tapi  ketika ia ingin bangun, ia merasakan  kakinya kanannya begitu sakit.
Ia pun membuka pelan selimut yang menutupi tubuhnya dan melihat kakinya sudah dipasang perban terlihat sedikit noda darah di perban nya.

Ceklek.

Seorang perawat masuk ke dalam ruangannya untuk mengganti cairan infus.

"Apakah kamu merasa lebih baik" Tanya perawat.

"Lumayan agak membaik sus. "

"Baiklah"

"Sus boleh tau, siapa yang membawa aku ke rumah sakit" Tanya lara pada suster untuk menyakinkan kalau yang bawa dirinya ke rumah sakit bukanlah kakaknya.

"Seorang wanita , katanya dia kakakmu" Jelas perawat.

Lara cukup panik ternyata benar bahwa yang dia liat terahkir sebelum ia pingsan adalah kakak tirinya.

"Lalu dia kemana? " Tanya lara.

"Katanya dia pergi keluar sebentar tapi tenang nanti dia akan segera kesini" Kata perawat itu.

"Oh ya Sus"

"Oh ya, ini sudah ada bubur ayam diatas meja nanti dimakan ya mumpung masih hangat? " Ucap suster.

"Baik Sus,makasih. "

Perawat itu pun langsung keluar dari ruangannya.

Tiba-tiba dirinya kembali teringat ibunya yang sudah meninggal karena kecelakan pesawat,ia kembali menangis.

"Ibu hikss..."tangis nya.

Setelah hampir setengah jam ia menangisi kepergian ibunya,ia mulai berusaha mengikhlaskan kepergian ibunya dan juga papa tirinya.

"Aku harus kuat" Batinnya.

Ia kembali teringat bahwa ia belum makan sama sekali perutnya terasa sangat lapar, ia menoleh ke atas meja melihat semangkok bubur ayam seperti nya sudah dingin.

Tiba-tiba pintu ruangannya kembali terbuka.

Ternyata Megan yang baru masuk ke ruangannya,ia menghampiri dirinya yang masih terbaring lemas di atas kasur.
Lara melihat megan yang pergi kearahnya, seperti ada rasa ketakutan didalam dirinya.megan yang menyadari bahwa adiknya merasa takut pada dirinya hanya tersenyum.

"Kenapa kamu keliatan takut banget sama aku? memangnya aku keliatan serem? " Tanya megan yang mulai mendudukkan dirinya diatas tempat duduk samping ranjang lara.
Sementara lara hanya diam ia tidak ingin menjawabnya.

"aku mau kasih tau, kata dokter kamu mengalami sedikit patah tulang, jadi dokter bilang kamu akan mengalami kelumpuhan sementara selama satu bulan. Ucap megan membuat lara sedikit tidak percaya sekaligus panik.

" Itu tidak mungkin kak"ucap lara mulai terisak,ia menggelengkan kepalanya, ia begitu shock mendengarkan nya.

"Terserah kalau kamu tidak percaya! tapi itulah kata dokter" Jelas megan.

"Hikss... " Tangis lara kembali pecah.

"Tapi kamu tenang aja sayang,aku akan segera bawa kamu keluar dari rumah sakit ini dan aku akan bawa kamu pulang ke rumah kita lagi " Ucap megan sambil tersenyum senang.

"Hikss... Kak aku gak mau pulang ke rumah itu lagi,biarkan aku hidup sendiri. " Tangis lara.

"Tidak akan sayang! karena sekarang kamu sudah jadi milik ku,kamu akan tetap aku bawa pulang.
disana kita akan menikmati hidup kita berdua lagi sayang.
Seperti bercinta sepanjang hari,setiap malam itu sesuatu yang sangat menyenangkan bukan..? Sekarang tidak ada lagi yang bisa mengganggu kita lagi sayang." Ucap megan.

Stepsister Crazy ObsessionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang