25. SAVIO HILANG LAGI?!!

124 16 2
                                    


🌟🌟🌟

Abaikan typo dan jam!

-

-

-

Hari senin, kalau biasanya Savio akan bilang bahwa itu adalah hari terseram dan hari yang paling sangat ia hindari di seluruh dunia, maka tidak untuk kali ini. Menghabiskan waktu di rumah sakit dan di rumahnya sendiri membuat pemuda itu merasa jenuh dan tidak bisa melakukan aktivitas apapun. Kini sekarang berbeda, dirinya sudah kembali memasuki bangku sekolah dan bersiap untuk bertemu dengan semua orang, dalam catatan bertemu dengan orang-orang yang dirinya kenal saja.

Hari itu juga dirinya berangkat bersama dengan Harsa, terhitung jarang ia berangkat bersama dengan sahabatnya itu semenjak dirinya memiliki seorang kekasih. Mereka berangkat menggunakan bus yang sama, bus yang selalu membawa mereka untuk sampai ke sekolah.

Dengan cuaca yang saat itu agak mendung dan berita yang mengatakan bahwa upacara ditiadakan hari ini, membuat hari Savio semakin jauh lebih baik. Ia bernyanyi kecil sepanjang jalan, kadang Harsa akan menyahut kalau lagu yang dibawakan Savio adalah lagu yang dirinya ketahui. Suasana pagi itu tergolong ramai untuk jam-jam awal seperti ini. Banyak siswa dan siswi yang berlalu lalang sepanjang halaman depan, tak luput juga tukang kebun yang sedang membersihkan tananam serta memotong beberapa dahan jika dirasa sudah panjang.

Langkah keduanya memasuki gedung sekolah, suasana di lorong tak jauh berbeda dengan di lapangan. Ramai, dan banyak siswi-siswi yang berkerumun, nampaknya ada gosip hangat yang mereka dapatkan hingga menyebabkan mereka menghalangi jalan disana.

Keduanya memilih jalan tepi, tidak terlalu peduli dengan apa yang sedang kerumunan itu gosipkan. Saat ini tujuan mereka hanya pergi ke kelas, ada akan waktunya mereka bergosip nanti.

"Pagi Savio, uda sembuh ya?"

"Halo Savio, wah.. uda lama gak liat lu. Gimana kabar kabar lu? Sehat?"

"Oy, uda sembuh nih ceritanya?"

"Savio kan? Welcome back ya!"

Dan masih banyak lagi sapaan yang ia dapatkan pagi itu. Savio cuma tersenyum tipis menanggapi orang-orang yang tiba-tiba menyapanya itu. Ia menoleh ke arah Harsa yang juga sedang menatapnya. Harsa sontak mengangkat bahunya pertanda tidak tahu, yang berarti Harsa bukan alasan mereka tiba-tiba menyapanya seperti ini.

"Beneran bukan kamu kan?"

"Suer dah, Sav. Gue waktu itu cuma bilang lu sakit sambil ngasi surat ke wali kelas waktu pelajaran beliau dimulai, buat urusan ginian gue juga gak tau. Lu famous tanpa lu sadari kali!" Harsa mencoba menebak. Memang sih, wajah sahabatnya ini sangat tampan dan manis disaat yang bersamaan, tidak mungkin tidak ada yang menaruh minat pada sahabatnya itu.

"Ngaco kamu ah, aku kan gak pernah tebar pesona apalagi ngobrol sama mereka. Gak mungkin lah aku seterkenal itu"

"Siapa yang tau? Mungkin aja tebakan gue bener"

"Suka-suka kamu deh"

Tanpa sadar keduanya telah sampai di ruang kelas mereka. Suasana disana cukup sepi, mungkin belum banyak murid masuk ke dalam kelas dan menghabiskan waktu mereka di luar kelas. Savio dan Harsa langsung saja masuk ke dalam kelas mereka dan mencari tempat duduk mereka masing-masing.

"Selamat pagi, Harsa. Selamat pagi juga, Savio, uda sembuh ni ceritanya?" sapaan dari Haris sang ketua kelas dari belakang mereka langsung memasuki gendang telinga keduanya.

That's Because I Like You!  -  [ DOSHIN ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang