16. KOK UDA BALIK?!

125 16 2
                                    


🌟🌟🌟

Abaikan typo dan jam!

-

-

-

"Savio selesai Bunda, Ayah" Savio meletakkan alat makannya, kemudian mengambil tas yang ia letakkan di kursi kosong disebelahnya.

"Mau di anter?" tanya sang ayah.

"Gak usah, Yah. Savio dijemput Kak Daffa nanti"

"Heum.. iya deh yang di anter sama pacarnya, kita mah apa atuh Mas"

Savio memutar bola matanya malas mendengar perkataan sang Bunda barusan. "Apasih Bun, orang uda janji juga kemarin!"

"Ipisih Bin. heleh helehh.. minimal ajakin sarapan disini juga dong! Bunda kan mau kenalan sama calon mantu"

"Gak mau, nanti yang ada Bunda aneh-aneh lagi sama Kak Daffa. Uda ah, Savio mau nunggu di depan dulu" Savio bangkit dari kursinya, meninggalkan kedua orang tuannya disana. Sang Bunda menatap dengan tatapan seolah seperti tidak terima, sementara Ayahnya nampak tidak menoleh sama sekali, dirinya kini sibuk dengan koran dan kopi yang dipegangnya.

Savio sudah selesai memakai sepatunya ketika ia sampai di ruang tamu. Langsung ia buka pintu rumahnya dan duduk di kursi yang memang diletakkan di teras rumahnya itu.

Suasana pagi itu terbilang cukup sepi, biasanya ramai dengan beberapa manusia yang sibuk berlalu lalang, mungkin efek terlalu pagi. Savio sengaja meminta kakak kelasnya itu untuk datang dan menjemputnya lebih awal, dia tidak ingin hubungannya itu diketahui oleh masyarakat sekolah. Berangkat pagi adalah jalan terbaik saat ini jikalau mereka ingin berangkat bersama.

Sembari menunggu, Savio bermain sebentar dengan ponselnya demi mengecek berita terbaru pagi ini. Dia penasaran dengan gosip-gosip yang sering beredar di sekolahnya. Meskipun tidak semuanya excited Harsa, tapi terkadang Savio juga sangat ingin tahu apa yang sedang terjadi di sosial media saat ini.


Tin.. Tin..


"Fokus amat sampai gak lihat sekitar"

Savio mendongak, mendapati pemuda tampan berstatus sebagai kekasihnya itu sudah sampai di hadapannya. Dengan langkah cepat, Savio bangkit dari duduknya dan berjalan menghampiri pemuda yang sedang menunggu dirinya itu.

"Loh Kak Daffa kapan sampai? Kok aku gak sadar?" ucap Savio sembari membuka pintu pagar rumahnya itu dan langsung mendekat ke arah kekasihnya.

Daffa tak langsung menjawab, dirinya memakaikan helm yang sudah ia bawah ke atas kepala Savio. "Waktu kamu asik scrolling, maybe? Kakak uda sampai sekitaran situ kayaknya"

"Tapi kok aku gak denger suara motor Kak Daffa?"

"Masa? kenceng gini kok suaranya. Kamu kali yang gak denger, kebanyakan main hp pasti"

"Dih? Apa hubungannya coba!"

"Ya ada lah. Ayo naik, keburu makin siang loh ini, nanti kalau ketahuan gimana?" Daffa berjalan ke arah motornya dan kembali menaiki kuda besi itu.

Savio mengikuti langkah kekasihnya dan langsung duduk di kursi belakang. Tak lupa ia melingkarkan tangannya di tubuh tegap itu sembari menyandarkan kepalanya pada punggung lebar kekasih tampannya. Daffa yang ada di depan hanya tersenyum sembari mengelus dua buah tangan yang melingkar itu sebelum dirinya menyalakan mesin motornya dan membelah jalan raya menuju ke arah sekolah.

That's Because I Like You!  -  [ DOSHIN ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang