0.4

477 70 3
                                    

MALAM pun tiba. Sesuai janji yang dikatakannya saat pulang sekolah tadi, Skylar kini memacu mobilnya menuju rumah Aeron. Selang beberapa waktu akhirnya Skylar pun sampai didepan rumah Aeron kemudian menghubungi pemilik rumah agar keluar.

"Pfft"

"Napa lu?" tanya pemuda yang lebih pendek. "Ga, lucu outfit lu kek bocil emel mau tournament" Aeron menatap Skylar sebal "biarin juga napa lagian kan gada pergi ke mall paling nongki kan" tawa Skylar berhenti.

"Ettt mana ada, mau gua ajak ngedate malam minggu ini. Gua kasih waktu ganti outfit gih mau ga?" yang ditanya hanya mendecak sebal lalu berbalik badan masuk kerumah kembali "kaya yang pacaran aja tai ngedat ngedet" gerutunya yang masih terdengar oleh Skylar mengundang tawa yang berada dimobil.

Selang beberapa waktu Aeron kembali dengan outfit barunya. Style yang Aeron pakai adalah style yg biasa ia kenakan saat jalan jalan bersama Khasa sehingga membuatnya jadi sedikit lemas teringat tentang Khasa.

"Lemes bener, udah putus?" Aeron yang baru duduk langsung menatap Skylar julid. "Asa belum ngabarin juga, masih centang satu" mulut Skylar hanya membentuk O kemudian ia melajukan mobilnya.

"Mau kemana emang?" tanya Aeron sibuk dengan menscroll beranda instagramnya. "Mau cek pelaminan dulu eh atau ke KUA langsung aja" canda Skylar dan lolos membuat Aeron mencubitnya.

"Gua serius anjing" ucapnya geram. "Ehh iya maap sayang" Aeron memegang kepalanya sungguh ia sangat prustasi dengan Skylar. "Gua turun ni anjing" ucapnya sambil mengambil ancang ancang membuka knop pintu.

"Turun aja" bukannya takut Skylar malah mengancam balik kemudian menambah kecepatan mobilnya. "Lu nyuruh gua mati kalo gini bangsat" kesal Aeron melipat kedua tangannya didada.

Skylar melihat itu tak kuat menahan gemas akhirnya tertawa lalu menurunkan kecepatannya. Sekitar 30 menit perjalanan akhirnya mobil Skylar terparkir diarea parkir mall. 'Lah beneran ke mall' Aeron melihat gedung didepannya tercengang.

"Kenapa belum turun? ayo ah" Skylar membuka pintu Aeron lalu menariknya keluar dan tak lupa menutup dan mengunci mobilnya kembali.

"Ntar gua ketoilet dulu ya ler" Skylar mengangguk lalu melepaskan genggamannya. Dirinya menunggu disebelah tokoh kosmetik sembari bermain handphone.

Setelah bosan akhirnya ia melihat sekeliling mall mengingat Aeron belum juga keluar. Matanya menangkap perempuan yang tak asing menurutnya. "Si Asa bukan tuh? kok ama cowo laen anjir? eh bentar keknya gua kenal tu cowo" ia menyipitkan matanya agar melihat lebih jelas.

"Lah itu Kairi anjir kok bisa sama Asa? Aeron harus tau nih"

"Tau apa?"

"Eh buset belek onta, bikin kaget aja" Skylar mengelus dadanya. "Gua liat Asa tadi" mata Aeron membulat "dimana?" Skylar menunjuk kearah tokoh roti dan arahannya diikuti oleh Aeron.

"Sama siapa? kok dia ada sini? harusnya kan dia di jogja" guman Aeron memandangi kedua orang disana. "Dia sama Kairi, perasaan gua Kairi dah punya tunangan dah kok sama Asa dia sekarang" Aeron terpaku dengan dua orang disana.

"Kakak sepupunya kali" ucap Aeron mencoba berfikir positif untuk menenangkan dirinya namun Skylar menggeleng. "Gua tau semua sepupunya Kairi, yon gamungkin Asa itu sepupunya Kairi" mendengar hal itu Aeron berniat mendatangi keduanya namun ditahan oleh Skylar.

"Jangan, biar gua aja yang kesana" Skylar meninggalkan Aeron disana. "Yo kai" sapanya "eyy ler sama siapa lu?" Kairi memeluk Skylar sekilas. "Ada temen gua lagi ditoilet dia, ama siapa lu kai?" Skylar menatap Khasa yang sedang memesan roti.

"Lu inget gua pernah bilang gua udah tunangan?" Skylar mengangguk "ya sama tunangan gua dong, namanya Khasa" Skylar terdiam 'damn, bener dugaan gua. Maaf yon' Skylar menatap Kairi lamat. "Boleh gua bicara sama tunangan lu bentar ga?" Kairi mengangguk mengiyakan permintaan temannya.

"Loh Skylar" Skylar tersenyum lalu menarik Khasa menemui Aeron yang masih patuh menunggu disana. "E- eyon?" Aeron menatapnya datar "kemana aja? kenapa tiba tiba disini? katanya dijogja" tanyanya dingin membuat Khasa sedikit panik.

"Jelasin sa, jangan jadi cewe jahat" Skylar membuat jarak agar keduanya bisa berbincang dengan nyaman. "Maaf" Aeron menatapnya bingung kemudian tertawa renyah. "Just 'sorry'? jelasin ke gua kemana aja lu selama tiga hari ngilang?" ucapnya lalu melipat kedua tangannya di dada.

"Maafin aku, sebenarnya sebelum aku pacaran sama kamu aku udah tunangan sama Kairi, dan aku pacarin kamu karna aku gamau dijodohin sama orang tua aku" Aeron tertawa remeh.

"Terus tanpa kejelasan lu ninggalin gua dan terima perjodohan lu kan" Khasa menggeleng. "Karna lu liat dia ganteng jadi lu milih dia dan gua dibuang, wow hebat" Aeron bergerak tepuk tangan sambil tertawa.

"Gua gabakal marah kalo memang dari awal lu jujur, tapi lihat 7 bulan hubungan yang kita jalani itu bukan sebentar. Lu seenaknya aja pergi terus nomor lu sengaja ga lu aktifin, seharusnya lu jujur aja kalo lu dijodohin sama orang tua lu! gua gabakal permasalahin hal itu"

"Tapi lihat kan lu bahkan gada etika, gua ga nyangka ternyata lu kaya gini sa. Gua kira lu berbeda dengan cewe diluar sana ternyata sama aja, mulai sekarang kita gada hubungan apa apa" Aeron menarik tangan Khasa dan Skylar menuju tokoh roti dimana Kairi masih menunggu.

Aeron melepaskan genggamannya kepada Khasa. "Nih tunangan lo" ucapnya penuh penekanan lalu menarik Skylar pergi dari sana. Merasa sudah jauh dan tak tau ingin kemana lagi akhirnya Skylar melepaskan genggaman Aeron ditangannya lalu merangkulnya.

"Kita ketempat lain aja ayo" Skylar mengarahkan tubuh Aeron keluar gedung menuju mobil mereka diparkir. Didalam mobil Aeron hanya diam membuat Skylar khawatir dengannya.

"Yon"

"Hm"

"Jangan sedih" Skylar meminggirkan mobilnya kemudian menangkup pipi Aeron tanpa ragu. "Gua tau susah tapi jangan diem aja kaya gini" Aeron menatap mata Skylar.

"Gada energi gua ler" tangannya bergerak melepaskan tangan Skylar dipipinya. Skylar menghela napas "gua ajak maen timezone deh ayo di plaza" tanpa persetujuan, Skylar langsung menacap gas menuju plaza yang dimaksud.

Aeron hanya menghela napas berat. Tak sampai 20 menit akhirnya mereka sampai dan memasuki plaza tersebut. Aeron mengikuti Skylar berjalan dari belakang sangat terlihat lemas membuat Skylar geram akhirnya menggenggam tangan Aeron.

Skylar melirik Aeron yang masih terlihat cemberut "masih cemberut juga gua cium tu bibir" ancamnya. Bukannya takut Aeron malah sengaja memajukan bibirnya seolah ingin dicium.

Skylar melihatnya tercengang "mau?" Aeron menutup mulutnya menggunakan tangan yang tak digenggam. Skylar tersenyum kecil "tunggu disini ya, gua isi kartu timezone nya dulu" Aeron mengangguk.

Seperginya Skylar, Aeron hanya melihat sekeliling sedikit tak menarik namun tiba tiba ada satu permainan yang membuatnya terpaku sehingga tak menyadari kembalinya Skylar.

Skylar yang paham kemana arah pandangan Aeron pun langsung menarik tangannya menuju ke permainan tersebut. "Nih maen gih" ia menyodorkan kartu timezone yang telah terisi ke Aeron.

"Thanks" Aeron tersenyum sehingga memperlihatkan gingsulnya yang membuat senyumnya semakin terlihat manis bagi siapa pun yang melihat.

Skylar hanya mengangguk dan Aeron mulai bermain. Skylar hanya memperhatikan Aeron yang sibuk bermain game tembak tembakan disana. Sesekali dirinya tertawa melihat Aeron menggerutu karena kalah.

"Udah ah bosen" ia menyodorkan kembali kartunya. Bukannya mengambil malah Skylar menarik Aeron ke tempat capit boneka. "Mau coba duluan ga?" Aeron tersenyum miring "ini doang mah kecil" setelah menggesekkan kartu ia mulai menggerakkan capitan menuju sasarn boneka yang ia incar.

Tombol capit ia tekan, dengan percaya diri ia menatap Skylar tanpa melihat kearah mesin. "Apa hm? coba liat tu mesinnya" Aeron melihat mesin capit tersebut, dirinya gagal mendapatkan boneka itu.

Skylar menggeser tubuh Aeron dan mulai bermain. "Easy" ucapnya memandang remeh ke arah Aeron sementara yang dipandang hanya memutar bola matanya malas.

"Gitu doang pamer" gumannya lalu merampas boneka tersebut membuat Skylar tertawa puas. Setelahnya mereka menghabiskan waktu bermain hingga bosan.

1201 kata

Your Enemy ???Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang