0.8

537 73 3
                                    

SEBULAN berlalu dan kini Aeron dkk tengah menjalani persiapan untuk ujian kenaikan kelas 12 yang akan datang dua minggu lagi. Semenjak Eca kembali ke indonesia, dirinya semakin dekat dengan Eca bahkan ada rumor mengatakan bahwa mereka berpacaran.

Eca satu sekolah dengannya namun kelasnya berbeda. "Sultan acuu~" panggil Eca dari koridor saat melihat Aeron, Gugun dan Skylar.

"Hai ca" sapanya dengan senyuman khasnya. "Ciee disamper ayang" goda Gugun menyenggol lengan Aeron.

"Paan dah, oh ya kenapa ca?" Eca hanya menggeleng "manggil aja kok, eh nanti sore temenin aku ke mall ya mau beli something" ucapnya lalu mengedipkan sebelah mata yang tentunya harus disetujui oleh Aeron kalau tidak bisa saja ia merajuk dan melaporkan yang tidak tidak kepada maminya nanti.

'Paan dah pake acara nge wink segala' Skylar melihat itu hanya menghela napas kasar. Setelah mendapat persetujuan Aeron, Eca pamit dan pergi menyusul teman temannya.

"Ekhem ada yang panas nih" Gugun menepuk pundak Skylar. "Iya nih, panas banget dunia hari ini gun" ucapnya sambil mengepaskan bajunya seolah kepanasan.

"Lebay bener anjing, ga panas panas amat perasaan" ucapnya melihat langit yang tak terlalu terik. "Iya yon maap gua lebay, jadi pacar gua yuk" dagu Skylar bertengger dibahu yang lebih pendek.

"Ga" tolaknya lalu menarik Gugun pergi ke kantin dan tentunya Gugun juga menarik Skylar agar tak tertinggal. Bukannya sedih Skylar malah tertawa saat ditolak. 

Mungkin karena ini bukan pertama kalinya dirinya ditolak oleh Aeron. Semenjak Aeron putus dengan Khasa, pertanyaan yang selalu ia ucapkan 'kapan putus' ke Aeron berubah menjadi 'jadi pacar gua yuk' dan selalu saja ditolak.

Dikantin sangat ramai namun beruntungnya mereka bertiga sudah terlebih dahulu mendapatkan bangku untuk duduk. "Ler gantian lu yang pesen dong" ucap Aeron merogoh uang disakunya.

"Yailah, mana duitnya" cengiran Aeron muncul lalu menyodorkan uangnya "bakso!" serunya diangguki Skylar. "Lu kaga gun?" Gugun menatap satu persatu jualan dikantin "sate aja ler sama teh jus lemon" Skylar mengangguk mengambil uang Gugun lalu pergi memesan makanan.

Selang beberapa menit akhirnya Skylar datang dengan satu nampan berisikan bakso dua mangkuk, sate satu dan tiga plastik es yang ia pegang ditangan kanannya.

"Oyy lek ga ngajak aku lagi kau ya" Dyrenn yang datang entah dari mana menepuk pundak Skylar untung saja nampannya sudah ia letakkan dimeja.

"Yamaap lupa ren" Dyrenn hanya mengangguk kemudian pergi membeli sate. Tanpa lama Dyrenn kembali dan duduk disebelah Gugun.

Mereka berempat banyak berbincang random sekalian memakan makanannya. "Udah jadi kau sama erok lek?" celetuk Dyrenn tiba tiba membuat Skylar langsung mengubah ekspresinya dramatis. "Sedih gua, ditolak terus gua lek" ucapnya dengan nada disedih sedihkan.

"Yailah kasian kali lekku" ucap Dyrenn dengan nada mengejek. Aeron dan Gugun melihat interaksi keduanya hanya tertawa. "Lu liat gua ya lek" Dyrenn mengangguk.

"Ayon, jadi pacar gua yuk" Aeron hanya meliriknya sebentar lalu kembali fokus dengan baksonya. "Ga" balasan singkat itu yang selalu ia terima. "Tuhkan lek" Dyrenn tertawa kencang.

"Ya kau pula ngajak pacaran kaya ngajak beli cilok mang Age" Skylar memutar bola matanya malas. "Sul" Aeron mencari orang yang memanggilnya dan ternyata Favian dan tentunya bersama Yehezkiel.

"Apa?"

"MDL, ntar pulang gua jelasin" Aeron mengacungkan jempolnya. Tak lama kemudian bel masuk berbunyi akhirnya mereka pergi kembali ke kelas.

Your Enemy ???Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang