1.2

858 86 6
                                    

DUA hari setelah kepulangannya dari bandung dan hari ini Aeron menjalani hari nya seperti biasa sekolah dengan normal. Namun ada satu hal yang membuatnya terheran dan bingung sendiri.

Aeron menatap ke arah bangku yang berada di depan bagian kanan dari tempat duduknya. "Dari kemaren dia ngehindar mulu dah" gumannya menatap bangku kosong tersebut lalu berdiri dan keluar dari kelasnya menuju kantin.

Saat baru keluar ia melihat dua orang yang ia kenal dilorong koridor. Aeron segera berlari menghampiri kedua orang tersebut "ren!" panggilnya.

"Oyy lek" Aeron menatap Dyrenn sesekali melirik Skylar yang sengaja memasang muka sinis kepada Aeron. "Ikut ke kantin dong" Dyrenn mengacungkan jempolnya lalu lanjut berjalan ke kantin.

"Lek, gua ke wc dulu ya lek" Skylar pergi dari sana menyisakan Dyrenn dan Aeron disana yang menatap kepergian Skylar.

"Dia kenapa?" Dyrenn menggedikkan bahunya "dari pas kau pergi dia agak murung sih terus pas kau pulang jadinya gitu lek" Aeron hanya diam setelah paham kenapa Skylar seperti itu.

"Jealous" gumannya namun tak terdengar jelas oleh Dyrenn "yok pergi" Aeron menarik lengan Dyrenn pergi dari sana.

Waktu berlalu saat ini kelas Aeron tengah berada di mata pelajaran olahraga. Skylar tengah asik bermain basket dengan anak anak lain sementara Aeron dan Gugun bermain badminton dipinggir lapangan.

Nampak bola bakset terlempar keluar area bermain dan mengenai siswi yang tengah berjalan di pinggir aula.

Skylar nampak panik langsung berancang lari menghampiri sang korban. Namun saat melihat siapa yang terkena ia hanya menatapnya datar.

"Yon itu Eca ga sih" Gugun menunjuk ke arah Skylar. Aeron menoleh ke arah yang Gugun maksud langsung meletakkan raketnya dan berlari menghampiri keduanya.

Aeron berjongkok lalu mengecek keadaan Eca kemudian menatap Skylar tajam "lu kalo main bisa bener bener gak?" ketusnya.

Skylar yang baru saja mengambil bola langsung menatap Aeron sinis "dia jalan aja kurang pinggir" ucapnya dingin lalu ingin kembali ke lapangan.

"Lu berlebihan kocak seenggaknya minta maaf" ucap Aeron dengan nada sedikit tinggi karena tersulut emosi. Skylar baru saja melangkah kembali langsung berbalik mendekati Aeron lalu sedikit menunduk.

"Ogah" ucapnya penuh penegasan lalu kembali ke lapangan. Aeron mendengar itu sangat geram namun ia tahan emosinya lebih mementingkan keadaan Eca saat ini.

"Mau ke uks ga?" Eca yang sebenarnya dari tadi pusing karena bola mengenai tepat dibagian kepala hanya mengangguk. Aeron langsung membantu Eca berdiri lalu menopang tubuhnya agar tetap seimbang.

Skylar di lapangan menatap keduanya tajam "kenapa ga pacaran aja sekalian" gumannya lalu kembali bermain.

Kini Aeron sedang menemani Eca di uks dengan perasaan khawatir "serius gapapa ca?" Eca mengangguk "gapapa Sultan, cuma pusing dikit nanti sembuh ini. Pulang ke kelas gih" ucapnya meyakinkan Aeron.

Aeron menggeleng "gua temenin aja, ntar gua chat Gugun biar sekalian diizinin" Eca hanya menghela napas pasrah dengan sikap keras kepala Aeron.

"Yaudah terserah kamu" ucapnya lalu mencari posisi nyaman untuk tidur. Setelah memberi tahu Gugun, Aeron menyimpan ponselnya kembali dan memandangi Eca tidur sedikit membelakanginya.

'Ca.. ternyata perasaan itu balik lagi'

Waktu menunjukkan pukul 2 yang artinya memasuki jam pulang sekolah. Gugun menyusuri koridor dengan menenteng sebuah tas menuju uks setelah mendapat pesan dari Aeron.

Sampai di uks ia tersenyum kecil melihat Aeron yang ternyata ikut tertidur dikursi pinggir kasur Eca. "Lucu ya, pantes ler secemburu ini" Gugun menghampiri mereka lalu membanguni Aeron.

"Tas lu gua taro sini ya, gua duluan yon" Aeron masih setengah sadar lalu mengangguk "tiati gun" gumannya lalu mendapat anggukan dari Gugun sebelum pergi.

"Caa bangun" guman Aeron membangunkan Eca yang masih tertidur. Eca yang tadinya tertidur pulas menjadi sedikit terganggu karena Aeron terus menusuk nusuk pipinya.

"Hoamm, jam berapa?" Aeron menunjukkan jam di ponselnya "eh udah pulang berarti" Aeron mengangguk lalu berdiri "ayo gua antar pulang" ia mengambil tasnya dan Eca lalu membantu Eca berdiri.

"Tadi Dyffa nganterin tas lu kesini" Eca hanya mengangguk.

>>> TIME SKIP <<<

Tak terasa sudah memasuki fase ujian kenaikan mereka hari ini. "Jangan coba coba mencontek atau kertas kalian saya robek dan nilainya tidak saya input" ucap guru pengawas dengan penuh penekanan.

Setelahnya ujian pun di mulai dan kelas menjadi sangat sunyi. Aeron sangat lancar mengisi semua jawaban di lembar soal yang ia terima. "Ga sia sia gua belajar melulu" gumannya sambil fokus membaca dan menjawab soal ujian.

Selang 20 menit akhirnya ia selesai lalu menutup lembar soal tersebut dan mengambil posisi tidur dengan tangan sebagai bantal.

Baru saja ingin terlelap ia merasakan pukulan kecil dikepalanya "sultan sudah selesai?" baru saja ingin marah tapi tidak jadi saat melihat ternyata guru.

"Oh udah buk" ia menyodorkan lembar miliknya dan diambil oleh guru tersebut. "Silahkan tunggu diluar" Aeron mengangguk lalu berdiri dari duduknya dan pergi keluar.

"Yang lain tetap fokus ngerjainnya, masih ada waktu 25 menit lagi"

"Ah shit lah yon, ninggalin gua lu gak cees" guman Gugun melihat kepergian Aeron lalu bergegas menyelesaikan soal.

Disisi Aeron kini ia berada di kantin sembari meminum fruit tea kesukaannya. "YON" Aeron menoleh dan mendapati Gugun yang terlihat ngos ngosan.

"Napa kok lu lari" Gugun menggeleng lalu menyambar minum yang bukan miliknya. "Ahh seger" "woy abis anjing" Gugun hanya cengengesan lalu duduk disebelah Aeron.

"Kok lu cepet banget ege" Aeron mengankat sebelah alisnya lalu tersenyum miring "gua belajar lah jadi anak ambis dulu" mendengar hal sok keren tersebut membuat Gugun mual.

"Ew"

Aeron hanya tertawa melihat ekspresi Gugun.

862 Kata

WOY AKHIRNYA GUA UPDATE😨😨😨
Hehehe sorry ya, lagi banyak bet kegiatan gua disini + memo gua full jadi terpaksa gua hapus dulu ni wp.
Kedepannya gua usahain cepet update!

Your Enemy ???Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang