0.6

609 69 3
                                    

TAMPAK pria yang memakai anting di telinga kini tergesa gesa mengenakan sepatunya. Bagaimana tidak, sekarang sudah pukul 6:57 dan sekolahnya masuk pukul 7:15. Jarak antara rumah dan sekolahnya terbilang lumayan jauh.

"Aelah pake acara kelilit lagi ni tali sepatu" ucapnya geram membenarkan tali sepatu yang ia kenakan. "AKHIRNYA YA ALLAH" ia segera berlari ke garasi lalu mengeluarkan motornya tak lupa untuk mengunci pintu rumah beserta pagar agar tidak terjadi hal hal yang tak diinginkan. *akan ku rampok rumahmu yon😈😈😈 - Auzhe

Motornya dipacu dengan kecepatan tinggi. Dengan lincah ia menyalib entah itu motor atau pun mobil agar tak terlibat macet.

Aeron tak memperdulikan tentang larangan papinya untuk tidak ngebut. Kali ini ia sangat ingin cepat sampai disekolah, ia tidak ingin kena hukuman karena terlambat. Dirinya berjanji akan meminta maaf pada papinya jika suatu saat ia ditanya.

Selama perjalanan ia selalu merutuki dirinya "kenapa bisa telat sih sultan bego" "padahal alarm udah ada" "gara gara tidur larut nih asu" begitulah kira kira gerutunya.

Saat hampir sampai, terlihat satpam sedang bersiap menutup gerbang. Aeron langsung menekan klakson motornya memberi isyarat agar menunggunya dahulu.

Saat telah masuk gerbang ia berhenti "pak makasih ya" satpam tersebut mengacungkan jempolnya lalu Aeron menjalankan motornya ke tempat parkiran siswa.

"Fyuhh" helaan napas lega saat sampai diparkiran. Ia melepas helm nya sekalian merapikan kembali rambutnya yang berantakan karena terburu buru.

Tak ingin terlalu lama akhirnya ia berlari ke kelas. Sampai dikelas Aeron mengintip isi kelas dan beruntung saja belum ada guru yang datang. Dengan napas yang masih ngos ngosan ia berjalan menuju tempat duduknya lalu duduk.

Gugun yang melihat hal itu bertanya tanya "tumben telat yon?" Aeron memberi isyarat kepada Gugun agar menunggunya bernapas dengan normal sebentar.

"Tadi telat karna, gua bangun tadi mungkin sekitar jam 6 lewat 37 kalo ga salah terus tadi jalanan macet juga, lu tau kan rumah gua jauh" jelasnya dengan napas yang masih tersendat. Gugun mengangguk lalu menyodorkan minum kepada temannya.

"Thanks" Aeron meminum minuman tersebut dengan cepat hingga membuatnya tersedak "pelan pelan pea" tegur Gugun.

"Hahhhh... seger" Aeron meletakkan minum tersebut dimeja.

Tok.. tok.. tok..

"Permisi kak, ketua kelasnya ada? dipanggil sir yeb dikantor. Mari" orang itu pergi dari sana. Yawi yang notabenya ketua kelas akhirnya berdiri lalu menemui wali kelasnya di ruang guru.

"Ayon" merasa dipanggil Aeron pun menoleh ke sumber suara. Satu tamparan reflek melayang tepat mengenai pipi Skylar. "Ngagetin anjing" umpat Aeron tanpa rasa bersalah setelah menampar seseorang. Siapa yang tidak kaget jika tiba tiba saja saat menoleh sudah melihat muka seseorang yang ngezoom sangat dekat, seperti jumpscare horor.

Skylar mengelus pipinya sambil cemberut "e - eh maaf ler reflek itu" Aeron yang baru menyadarinya langsung mengelus pipi Skylar panik.

Gugun menghela napas menyaksikan keuwuan teman dekatnya ini. "Ekhem inget ini sekolah bray" tegurnya lalu Aeron menjauhkan tangannya dari pipi Skylar.

"Kuat juga tamparan dari tangan kecil ini" guman Skylar yang sudah jelas bisa didengar oleh siapapun karena gumannya sedikit kuat.

"Lu kira gua cewe?" Aeron menatapnya kesal sementara yang ditatap hanya terkekeh lalu menggeleng.

"Lu sama Widy temen SMP yon?" tanya Skylar sembari menarik kursinya mendekat ke meja Aeron. "Dari SD malah" Skylar tercengang ternyata bukanlah ia yang sangat dekat dengan Widy tetapi Aeron.

"Kok bisa pisah sekolah? kan SD SMP kalian sama"

"Karna waktu itu gua, Widy, Favian, sama Yehezkiel janjinya mau SMA bareng disini. Tapi ortu Widy lebih milih dia sekolah deket rumahnya jadi ya dia disana" jelasnya dan Skylar hanya mengangguk mendengarkan ceritanya.

>>> TIME SKIP <<<

Sesuai dengan janjinya, kini Aeron berada di bandara kembali. "Loh mas kemarin udah kesini kok kesini lagi" tanya petugas kebersihan disana kepadanya. Aeron sempat kaget tiba tiba diajak bicara lalu "jemput temen mbak" ucapnya diselingi tawa canggung.

"SUL" Aeron menoleh ke sumber suara lalu menghampirinya. "Kamu masih pendek aja ciki" ejeknya dihadiahi tatapan masam dari Aeron.

"Lu disini ntar tinggal ma siapa?" Aeron menyambar barang bawaan orang didepannya menyusunnya di troller dengan telaten. "Join keluarga papi mami kamu sabi kayanya nih" Aeron menganga mendengar candaan Eca.

"Hehehe becanda kali, ntar cariin apart aja" Aeron mengangguk lalu mendorong troller tersebut. "Kerumah gua aja kalo mau istirahat dulu besok baru cari apart" Eca mengangguk lalu mengeluarkan ponselnya untuk mengabari orang tuanya bahwa ia sudah sampai.

Aeron mengeluarkan ponselnya dari saku kemudian menelpon maminya. Setelah diangkat ia menyodorkan ponsel tersebut kepada Eca. "Halo mami~" ucapnya manja membuat Aeron memutar bola matanya malas.

"Eh Eca?"

"Iya mam, Eca baru pulang dari Philip mau pindah ke indo lagi aja"

"Oalah, gimana disana? enak ga?"

"Lumayan sih mam, hehe"

"Bagus deh"

"Eh iya mam, Eca mau izin nginap dirumah mam semalam aja soalnya udah larut banget mau nyari apartement yang nyaman"

"Oalah boleh Eca, nanti tidur dikamar mami sama papi aja kalo gamau dikamar tamu ya"

"Gapapa mam Eca di kamar tamu aja, thank you ya mam"

"Yaa Eca"

Panggilan diputuskan dari mami Aeron. Eca menatapnya "skuy, abis naro barang dirumah kita nyeblak. Kangen seblak indo, di Philip seblaknya ga seenak indo" Aeron hanya mengangguk kemudian memasukkan koper dan barang bawaan Eca ke mobilnya.

Diperjalanan sempat hening sebelum Aeron membuka suara duluan "ntar lu sekolah dimana?" Eca melirik Aeron sebentar lalu menatap langit langit mobil sambil berpose seperti berfikir.

"Hmmm, sekolah kamu aja kali ya hehe" Aeron tersenyum menyetujui tindakan Eca. "Boljug, kapan mo daftar?" tanyanya tanpa melihat ke Eca. "Tunggu aku nemu apart dulu aja" Aeron mengangguk.

Saat sampai dirumah Aeron langsung meletakkan barang barang Eca di kamar tamu. "Ayo jadi nyeblak g- lah ler? ngapain kemari?" entah sejak kapan sudah ada Skylar dirumahnya bahkan berbincang dengan Eca.

"Gaboleh emang?" Aeron menggeleng "ayo sul" Eca menarik tangan Aeron melewati Skylar. Aksi itu membuat Skylar sedikit tak suka dengan tingkah Eca semena mena.

Skylar memegang pergelangan tangan Aeron sehingga membuat keduanya berhenti berjalan "mau kemana yon?". Aeron melepaskan kedua tangannya yang digenggam lalu berjalan mengunci pintu.

"Nyeblak, nemenin dia noh mo ikut lu?" Skylar langsung mengangguk "pake mobil gua aja" Aeron mengacungkan jempolnya menggandeng tangan Eca menyusul Skylar yang sudah berjalan duluan ke mobil.

"Ekhem, gua bukan supir grab atau pun maxim" tegurnya melihat Aeron dan Eca duduk dibelakang berdua. Aeron tertawa kencang lalu turun dan pindah kedepan. "Sorry lupa" elaknya mendapat tatapan julid dari Skylar.

1022 kata

Your Enemy ???Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang