PAGI hari Aeron sudah mencium aroma lezat dari arah dapur. Awalnya ia kaget sebabnya yang ia ingat adalah maminya ikut papi ke singapur namun setelah 5 menit berfikir akhirnya ia juga ingat kalau Eca menginap dirumahnya.
Aeron melihat jam digital di nakas sebelah kasur menunjukkan pukul 6.14 jadi dirinya langsung bergegas mandi dan mengenakan seragam.
Ia turun dan melihat Eca sedang memasak didapur 'kek pasutri baru udah nikah aja' pikirnya lalu langsung menggeleng dan duduk dimeja makan.
"Pagi sultan pendek" Eca membawa sepiring nasi goreng lalu meletakkannya didepan Aeron. "Ga sadar diri lu" Aeron mengambil sendok lalu memakan nasgor tersebut.
Eca kembali dengan sepiring nasi goreng miliknya "gimana? enak?" Aeron mengangguk "lumayan" Eca hanya mendecih. "Kamu pulang jam berapa sul?" Aeron mengacungkan dua jarinya "oke jam tiga anterin aku cari apart ya?" laki laki anting itu hanya mengangguk.
Selesai makan ia kembali ke kamar mengambil tas dan handphonenya dan turun kembali "gua pergi ca" pamitnya. "Hati hati ya sultan" Aeron hanya mengangguk lalu menaiki motornya kemudian pergi.
Sampai disekolah Aeron mendapati Gugun tengah berbincang dengan Skylar ditempatnya. "Pagi yon" sapa Gugun sementara Skylar hanya menatapnya saja. 'Tumben' pikirnya namun tak ingin ambil pusing ia hanya tersenyum lalu menghampiri keduanya.
"Pagi gun, ler" ia duduk diatas mejanya tepat didepan Skylar. "Bawa ga yon?" Aeron yang tiba tiba ditanya pun bingung "bawa apa gun?" Gugun diam lalu meperlihatkan isi room chatnya yang belum dibalas oleh Aeron.
Gugun minta Aeron membawa kalkulator digital yang ingin ia pinjam untuk persiapan Olimpiade Ekonomi. "Lah gatau gua, besok dah gua bawa apa mau ntar sore mampir?" Gugun mengangguk "boleh dah" Aeron menatap Skylar.
Skylar merasa ditatap pergi dari sana membuat Aeron semakin bingung dengan tingkahnya. "Tu anak kenapa?" Gugun menggediknya bahunya "gatau, tadi aman aja ga kaya gitu" Aeron menghela napasnya lalu meletakkan tasnya.
"Gua susul bentar ya gun" Gugun mengangguk menatap kepergian Aeron.
Skylar kini berada dikelas Dyrenn "napa lu ler?" Skylar menggeleng "napa sih lu? eh itu ada Aeron" Skylar menoleh kepintu kelas dan benar saja ada Aeron disana.
"Ler" panggil Aeron namun Skylar menghiraukannya. "Gua balik dulu ren" pamit Skylar tanpa menggubris Aeron sedikitpun. Dyrenn melihat Aeron kebingungan "lo berdua kenapa?" tanyanya dan Aeron menggedikkan bahunya.
"Gatau gua tiba tiba aja gua dateng tadi begitu" Dyrenn memandang punggung Skylar mulai menjauh. "Tanyain coba, dah sana balik lu mo masuk" Aeron mengangguk lalu menyusul Skylar.
"Ler" panggilnya namun Skylar tetap terus berjalan tanpa melihatnya ataupun hanya melirik. Kesal tak direspon akhirnya Aeron memojokkan Skylar diloker yang berada di koridor.
"Lu kenapa sih?" Aeron menatap mata Skylar dalam. Skylar hanya menghela napas "ngapain sih? diliat banyak orang noh gua gapapa" ucapnya menyilangkan tangannya didada memandang Aeron.
Marah? tidak tentu saja Skylar senang dengan posisi sekarang namun ia tak menampakkan perasaan itu. Aeron mendecih lalu menarik lengan Skylar pergi dari sana.
Kini keduanya berada di rooftop Aeron mendorong Skylar agar duduk dikursi yang tak dipakai disana. "Jelasin coba, lu kenapa?" tanyanya sekali lagi sementara yang ditanya hanya tersenyum miring "emangnya gua kenapa?" Aeron menggeleng.
"Lu ga kaya biasanya" tegasnya membuat Skylar gemas. "Biasanya gua gimana coba?" pria didepannya menghela napas kasar "lu jangan ngeselin bisa?" tanyanya membuat Skylar menaikkan alisnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Your Enemy ???
Novela Juvenil"Yon" "Paan?" "Jadi pacar gua yuk" "Pacaran sono ama tembok" Mari intip tentang keseharian Aeron yang selalu mendengar kalimat 'Jadi pacar gua yuk?' hampir setiap harinya hingga membuat dirinya muak dengan hal itu. NB: - BXB STORY - HOMOPHOBIC GET...