8

527 51 3
                                    

"Ranran, aku ingin minta tolong padamu," kata Yibo di telepon.

"Minta tolong apa Ge?" Tanya Wang Churan.

"Saat gala dinner perusahaan nanti, tolong ajak Xiao Zhan bersamamu. Aku harus membantu Ziqi-Gege dulu, nanti kalau sudah selesai aku akan menjemput Xiao Zhan lagi," jelas Yibo.

"Kenapa begitu? Kenapa Gege tidak mengajaknya saja?" Tanya Churan.

"Dia akan bosan kalau aku mengajaknya bertemu dengan orang-orang direksi. Lagipula, dia kan suka seni, lebih baik ikut melihat bisnismu saja, siapa tahu dia punya ide bagus," jawab Yibo.

"Hmm, bisa juga sih. Istri Gege mungkin bisa kujadikan model juga, hahaha. Baiklah kalau begitu, nanti kalau kalian sudah datang langsung telepon saja aku," balas Churan menyetujuinya.

"Baik, terimakasih. Tolong jaga Xiao Zhan sebentar untukku," ucap Yibo dengan lebih tenang.

"Oke, tak masalah. Jangan lupa bilang pada Kakek untuk mendukung bisnisku ya," kata Churan dengan ceria.

"Tentu saja, Meimei. Sampai jumpa."

"Daah. Sampai jumpa."

Yibo menghela napas lega. Sekarang ia bisa tenang karena tidak khawatir Zhan akan diserang oleh An Lianzi atau orang lain. Yibo sudah meminta Churan -adik perempuan Ziqi- untuk menemani Xiao Zhan selama ia pergi sebentar.

"Wadiv An tentu saja akan berpikir berkali-kali jika menyerang Zhan dan Churan. Kurasa aku masih berbaik hati karena menghindarkannya dari risiko dipecat juga," gumam Yibo pelan.

Selain itu, daripada Zhan tidak nyaman harus berakting formal, menitipkannya pada Wang Churan menurutnya adalah hal bagus. Churan mengembangkan bisnis kosmetik dan mode, sedangkan Zhan sangat menyukai seni, menurutnya mereka akan cocok untuk bekerjasama.

Yibo kembali pada bekal yang dibawakan Zhan untuknya. Ia menghabiskan makan siangnya sebelum lanjut bekerja kembali. Prinsipnya sekarang adalah menghindari lembur dan mengerjakan pekerjaan kantor di rumah. Ia tidak ingin kembali sakit dan merepotkan Zhan lagi.






"Apa kau sudah siap?" Tanya Yibo sambil membetulkan bros-nya.

"Sudah, apa ini cocok untukku?" Kata Zhan sambil berjalan mendekati Yibo.

Wang Yibo menoleh ke arah Xiao Zhan dan tidak berkedip untuk beberapa detik. Sekarang ia jadi sadar betapa bodohnya ia dulu tidak membela Zhan saat An Lianzi mempermalukannya.

 Sekarang ia jadi sadar betapa bodohnya ia dulu tidak membela Zhan saat An Lianzi mempermalukannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Wang Yibo memang sengaja memberikan setelan itu sebagai bagian dari hadiah pernikahan. Ia berpikir bahwa Zhan akan tampak sempurna. Sekarang Zhan yang memakainya membuatnya semakin bersinar terang.

"Apa ini benar-benar bagus untukku?" Tanya Zhan sekali lagi. Ia ingin meyakinkan dirinya sekali lagi bahwa ia pantas mengenakan setelan istimewa itu.

"Sempurna," jawab Yibo singkat. Bibirnya tersenyum sedikit lebih lebar daripada biasanya. "Kita pergi sekarang?"

ReconnectTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang