Tingtingtingting~
Tingtingtingting~
Tingtingtingting~
Zhan membuka matanya dengan berat. Bunyi dering ponsel suaminya sangat mengganggu tidurnya. Ia menoleh ke sisi lain ranjang dan melihat Yibo yang masih mendengkur dengan khidmat.
"Ck. Siapa sih yang telepon jam segini?" Gerutu Zhan sembari mengumpulkan nyawanya.
Ia mencari-cari sumber bunyi nada dering yang tak kunjung berhenti itu. Sepertinya ada di dalam saku celana panjang Yibo, yang entah bagaimana ceritanya bisa terlempar ke lantai dekat pintu kamar mandi.
Zhan membuka selimutnya dan akan berjalan ke sana tapi—
BRUAGH. "ADUHH!"
Yibo terbangun dan gelagapan. Ia langsung menoleh ke arah teriakan Zhan. Ia melihat Zhan terjatuh dari kasurnya dan mengaduh kesakitan. Seketika ia bangkit dan menggendong Zhan kembali ke atas kasur.
"Kenapa kau bisa sampai jatuh?" Tanya Yibo.
"Aku yang harusnya tanya padamu. Semalam kau apakan aku? Kau tidak lihat aku jadi susah berjalan? Kakiku jadi tidak ada tenaganya. Badanku juga sakit semua. Pinggangku rasanya seperti mau patah. Dan lihat kamar ini, seperti kapal pecah dan baju kita berserakan di sana-sini. Kau bisa-bisanya melempar celanamu ke depan pintu kamar mandi. Ponselmu berbunyi terus menerus dan mengganggu tidurku. Kalau kau tidak mau mengangkatnya mending kubuang saja sekalian."
Sesuai dugaan Wang Yibo, Zhan akan menjadi rewel ketika ia sadar, padahal tadi malam Yibo cuma menuruti perkataan Zhan.
Wang Yibo tidak berani menjawab. Ia hanya menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Dipungutnya celana panjang berwarna hitam itu dari lantai dan dibukanya ponsel miliknya. Ia menerima telepon dan chat dari Churan.
"Bo-Ge, aku mau pinjam Xiao Zhan untuk jadi model kami. Apa boleh?"
Yibo membalasnya dengan cepat. "Boleh. Asalkan kau yang menjaganya. Tanyakan padanya langsung saja."
"Siapa yang meneleponmu tadi?" Tanya Zhan penasaran.
"Churan," jawab Yibo singkat.
"Oh. Omong-omong, kau belum menjawab pertanyaanku tadi," kata Zhan dengan wajah cemberut.
Yibo yang melihatnya mendadak terbayang ekspresi Zhan semalam. Wajah sayu yang menggoda itu berubah menjadi wajah cemberut yang imut tapi cerewetnya minta ampun.
"Kan tadi malam kau yang minta," jawab Yibo.
Zhan menyipitkan matanya. "Apa yang kuminta? Aku kan hanya minta pulang," bantahnya.
"Iya tapi kau juga minta aku untuk melakukan itu. Aku sudah bilang aku sedang lelah, tapi kau tetap menyuruhku melakukannya," balas Yibo.
Zhan tidak mau menerima penjelasan itu. Ia berpikir bahwa Yibo pasti melakukannya berlebihan sampai badannya sakit semua. Ia kira Manajer Wang yang dingin akan membuatnya aman ketika ia sedang tidak sadar.
"Cih. Aku tidak percaya ternyata kau diam-diam mesum dan mengambil begitu banyak kesempatan saat aku mabuk," katanya sambil memungut bajunya yang terdekat untuk menutupi dirinya yang begitu terbuka.
"Baiklah, baiklah. Aku minta maaf. Aku akan membereskan kekacauan ini dan membersihkan diri," ujar Yibo sambil memakai kaos dan celana pendek, lalu mulai memunguti pakaian mereka yang terlempar entah ke mana. Ia melihat Zhan kembali meringkuk dengan selimut sambil memeriksa pesan yang masuk di ponselnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Reconnect
RomanceSetelah lima tahun pernikahan yang hambar, Xiao Zhan akhirnya mengajukan gugatan cerai kepada Wang Yibo. Seperti yang sudah ia duga, Wang Yibo menyetujuinya dengan mudah. "Kupikir kau akan lebih bahagia tanpaku," pikir keduanya. Sejak saat itu, Wang...