14

311 40 9
                                    

"Zhan Sayang, aku sudah bilang pada Ranran untuk mengantarmu pulang nanti. Maaf aku pulang telat hari ini, kuusahakan untuk segera sampai di rumah."

Zhan menghela napas pelan. Akhir tahun merupakan kesibukan yang tak bisa dihindari oleh kantor Yibo. Ia memaklumi alasan Yibo, walaupun sebenarnya ia lebih ingin Yibo yang menjemputnya daripada harus diantar oleh orang lain. Ia sendiri sudah sangat banyak merepotkan Churan dan tak ingin semakin membebaninya meskipun ia adalah adik sepupu Yibo.

Wang Churan dan Li Chuan berjalan ke arahnya sambil bercakap-cakap mengenai proyek mereka. Mereka tampak santai meskipun membicarakan hal yang serius. Percakapan mereka terjeda saat Churan menoleh ke arah Xiao Zhan yang sedang membersihkan sisa riasan wajahnya.

"Zhan, sudah siap untuk pulang?" Tanya Churan.

"Sudah. Omong-omong, maaf harus merepotkanmu lagi, Churan," jawab Zhan yang merasa agak sungkan.

"Tidak, tidak apa-apa. Aku kan sudah janji," jawab Churan sambil mengibas-ngibaskan tangannya.

"Ah, kalau boleh tahu, di mana rumahmu Xiao Zhan?" Tanya Li Chuan.

"Rumahku di Perumahan Xiangdong," jawab Zhan.

"Oh, bagaimana kalau aku yang mengantarkannya saja?" Tawar Li Chuan kepada Churan.

Zhan menoleh pada Li Chuan dan menatapnya dengan tidak yakin. "Ka-kalian berdua mau mengantarkanku?"

"Tuan Li, Xiao Zhan ini sudah—"

"Biar aku saja yang mengantar Xiao Zhan, kan kami searah," ujar Li Chuan. "Bagaimana Xiao Zhan?"

Churan sebenarnya mau mengantarkan Zhan karena sudah bilang kepada Yibo, tapi jarak dari rumah Zhan ke kantor Churan juga lumayan jauh karena ia masih belum selesai. Mungkin kalau sekali ini Zhan pulang bersama Li Chuan yang searah, seharusnya tidak masalah.

"Aku... tidak keberatan kok kalau pulang dengan siapapun. Atau aku panggil taksi juga tidak apa-apa," kata Zhan pelan.

"Tidak perlu," kata Churan dengan cepat. "Zhan, maaf aku tidak bisa mengantarkanmu hari ini karena aku masih harus lembur. Kau jangan pulang sendirian, lebih baik biarkan Li Chuan mengantarmu, ya?" Tawar Churan.

Zhan menatap Li Chuan kembali. "Apakah tidak merepotkan Li Chuan?"

"Tidak, tidak. Kebetulan kita searah, jadi aku juga sekalian pulang."

"Mm... ya sudah. Aku izin menumpang padamu, Li Chuan," kata Zhan.

"Baiklah. Tuan Li, mohon jaga Xiao Zhan kami. Terimakasih untuk bantuannya," kata Churan.

Mereka saling berpamitan dan akhirnya Zhan menumpang mobil Li Chuan. Sepanjang perjalanan, mereka mengobrol tentang topik yang ringan dan santai.

"Jadi, sebelum menjadi model, apa kegiatanmu?" Tanya Li Chuan sambil menyetir.

"Ah, tidak banyak. Aku pernah bekerja di konsultan desain interior, tapi setelah beberapa tahun aku memilih untuk menjadi seniman lepas waktu," jawab Zhan dengan tenang.

"Ah begitu ya," balas Li Chuan. "Padahal kalau kau jadi model sejak awal aku yakin sekali kau akan sudah sangat terkenal sekarang."

"Hahaha, kau terlalu memujiku. Aku hanya bekerja karena sekedar suka saja kok," kata Zhan merendah.

Li Chuan tidak heran jika Zhan hanya mengandalkan pekerjaan paruh waktu. Rata-rata orang yang bekerja dengan keluarga Wang tentu saja memiliki latar belakang yang elit.

Suasana hening kembali untuk sesaat. Rasanya Zhan sangat canggung sekali jika harus satu tempat bersama orang selain Yibo atau keluarganya. Tentu saja ia tidak bisa mengoceh seenaknya atau bercerita hal yang terlalu pribadi. Meskipun Li Chuan berusaha untuk ramah, sulit bagi Zhan untuk membuka percakapan di antara mereka.

ReconnectTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang