11

496 42 11
                                    

Beberapa minggu yang lalu.


"Manajer Wu, apa ini? Aku tidak pernah melihat angka-angka yang begitu menggelikan seperti ini," suaranya bernada rendah dan begitu dingin. Itupun masih perlu ditambah kalimat-kalimat tajam.

Manajer Wu Yifan hanya bisa tertunduk. Matanya tidak berani menatap langsung kepada sosok yang duduk di balik meja besar. Nama yang terpasang di atas meja itu sudah membuatnya gentar.

Wáng Yī Bó, Direktur Personalia. Bersama dengan Komisaris Wang-Wang Ziqi, sudah menjadi seperti singa dan harimau di dalam kepemimpinan Fenghuang Group. Hanya sesama direktur dan komisaris yang punya kesempatan untuk memberikan sanggahan pada mereka. Selebihnya, jangan harap punya kesempatan. Bahkan Wang Hedi dan Wang Churan sekalipun tidak akan membantah mereka kecuali dengan pertimbangan yang sangat hati-hati.

Wang Yibo meletakkan kembali laporan itu di mejanya. Wajahnya terlihat datar, tapi matanya menyorot tajam. Sosok yang berdiri di depannya itu tampak sedikit ketakutan. Meskipun begitu, Yibo tampak tidak peduli dengannya.

"Ma-maaf D-Direktur Wang, sa-saya akan memperbaikinya," kata Manajer Wu dengan menahan ketakutan.

"Jika hal seperti ini terjadi lagi," katanya dengan intonasi datar, "Aku akan mempertimbangkan restrukturisasi untuk kalian semua."

Mata Manajer Wu membelalak. Restrukturisasi bisa jadi mereka akan memecat siapapun yang menurut mereka patut untuk dipecat. Itu terlalu berbahaya.

"A-Anda tidak perlu me-melakukan restrukturisasi pada kami. Ka-kami akan memperbaiki kesalahan-kesalahan kami," tawarnya dengan gentar.

"Baik. Aku akan melihat perkembangannya nanti."

Manajer Wu dengan segera pamit undur diri dari sana. Ia sudah tidak tahan dengan aura mencekam ruangan Direktur Wang. Ia tak ingin berurusan lebih banyak dan berusaha menutup mulutnya selama ia berada di dalam perusahaan.

Ia tak ingin menjadi seperti An Lianzi.

Setahun setelah jabatan baru Wang Yibo dikukuhkan, gadis itu dipecat. Gadis itu terlalu banyak berurusan dengan yang tak seharusnya. Jangan lupakan juga bahwa An Lianzi merupakan orang pertama yang melihat wajah dingin Wang Yibo berubah menjadi menyeramkan.

Sorot mata tajam khas keluarga Wang - yang dimiliki oleh Ziqi, Hedi, Yibo, dan bahkan Churan - memang sudah diketahui semua orang. Watak kaku mereka semua juga bukan rahasia lagi.

Tapi tatapan Yibo terlihat seakan ia adalah pembunuh berdarah dingin. Terlebih lagi dengan posisinya sebagai direktur personalia. Semua perjalanan karir di Fenghuang bisa dipengaruhi oleh keputusannya.






Wang Yibo pulang di malam hari. Rumahnya terlihat gelap sehingga ia harus menyalakan lampu-lampu terlebih dahulu. Ia berjalan ke berbagai ruangan di dalam rumahnya sendirian hanya untuk menyalakan lampu.

Ia sudah sendirian. Tentu saja tidak ada orang yang menyalakan lampu rumahnya kalau ia belum pulang.

Ia melewati ruang tengahnya dan meletakkan tasnya di sofa panjang. Matanya terpaku sesaat ketika melihat sofa kosong yang menghadap televisi itu.

Sampai beberapa bulan yang lalu, ia masih bisa melihat sosok cantik yang menunggunya pulang sambil rebahan di sofa itu dan menonton drama di TV. Ia akan menunggu Yibo sampai ketiduran, sampai Yibo memegang pundaknya dan berkata, "Zhan, tidurlah di kamar."

Sekarang, tentu saja Xiao Zhan tidak akan menunggunya seperti itu lagi. Xiao Zhan sudah tidak di sana lagi.

Yibo menghela napas lelah. Ia beranjak ke dapur, lalu membuka kulkasnya. Ia melihat sayur-sayur yang mulai kisut dan layu. Sayuran yang dibeli Zhan sebelum ia keluar dari rumah ini.

ReconnectTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang