10⚠️

574 50 8
                                    

Yibo membaringkan Zhan di atas ranjang. Ia melepaskan kemeja miliknya dan melemparkannya entah ke mana sambil matanya tertuju pada Zhan yang menggeliat pelan.

Ia menghampiri Zhan dan mengungkungnya. Kedua tangannya mengunci pergelangan tangan Zhan. Mata sayu Zhan, bibirnya yang sedikit terbuka, dan kulit wajahnya yang kemerahan membuat Yibo ingin mengambil kesempatan darinya.

"Yibo mau memberi hadiah apa?" Tanya Zhan dengan polos.

Yibo menjilat bibirnya tanpa sadar. Lapar.

"Sesuatu. Yang penting Zhan harus menurut. Janji?"

Zhan mengangguk. "Janji."

"Bagus."

Seringai Yibo tampak semakin jelas. Tatapannya begitu tajam dan suaranya terdengar berat. Ia melepaskan semua kesabarannya dan mencumbu bibir Zhan sampai ia membuatnya kehabisan napas.

Yibo melepaskan kemeja Zhan yang masih menempel sempurna. Ia harus merasakan setiap titik di tubuh hangat milik Zhan. Ia membuat kulit putih yang mulus itu menjadi penuh dengan titik-titik merah cupang, terutama di bagian pundak, dada, dan perutnya.

"Yiboo- hh..., ngh, ah!"

Yibo membalik tubuh Zhan dan memberikan tengkuknya banyak ciuman. Sesekali bahkan ia menggigit sampai Zhan sedikit menjerit lemah. Ia mendekap tubuh Zhan dari belakang dan membuatnya tegak.

"Ngh, Yibooo...," desahnya berulang.

Yibo merasakan bokong Zhan yang bulat itu menggesek-gesek miliknya yang pantang untuk digoda. Ia melepaskan celana mereka berdua dan membuangnya entah ke sudut kamar yang mana. Sudah tak ada yang menghalangi kulit mereka samasekali. Masing-masing saling menikmati kehangatan dan keintiman di antara keduanya.

"Ah! Yi-Yiboo... Mmhh," bisik Zhan yang kemudian menggigit bibir untuk menahan desahannya.

Yibo semakin ingin mengujinya. Ia sangat suka jika istrinya mendesahkan namanya dalam dekapannya. Ia sudah terbiasa mendengar suara Zhan yang merdu ketika bernyanyi, tapi ia merasa suaranya lebih merdu ketika mendesah serak seperti ini.

"Zenme le, laopo? Ni... bu xihuan ma?*" Tanyanya dengan suara berat. Dua buah jarinya menyusup masuk ke dalam milik Zhan dan merasakan basah.

(*Ada apa, istriku? Apa kau... tidak suka?)

"Aih- xihuan! Hhh- hen xihuan, ah, aiyah laogong!*" Jerit Zhan kecil saat Yibo menyentuh titik sensitifnya dan membuat tubuhnya menggeliat.

(*Suka! Suka sekali, suamiku!)

Yibo memastikan bahwa Zhan benar-benar basah. Meskipun ia sudah tidak sabar, nyatanya ia mau membuat Zhan lebih nyaman lebih dahulu sebelum melanjutkan yang akan ia lakukan. Ia membuat tubuh itu gemetar dan cairan cinta keluar dari milik Zhan secara tak sengaja.

Yibo menyadari itu dan menghentikan gerakannya. Ia melepaskan jemarinya dari bawah sana dan membiarkan Zhan merasa hampa.

"Yi-Yibo, kenapa berhenti?" Tanya Zhan dengan nada kecewa.

"Hm? Jadi aku harus bagaimana?" Balas Yibo dengan seringai tipis yang berusaha disembunyikannya.

"Aku mau Yibo," jawab Zhan sambil cemberut.

"Memangnya kau ingin apa dari Yibo?" Goda Yibo sambil mendudukkan Zhan di pangkuannya.

"Aku ingin Yibo... memasukkan itu," kata Zhan pelan sambil menunjuk milik Yibo yang masih tegak. "Ke dalam sini," lanjutnya sambil menunjuk miliknya sendiri yang sudah basah.

ReconnectTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang