"And your heart's against my chest, your lips pressed to my neck
I'm falling for your eyes, but they don't know me yet
And with a feeling I'll forget, I'm in love now
Kiss me like you wanna be loved
You wanna be loved
You wanna be loved
This feels like falling in love
Falling in love
We're falling in love"
Kiss Me - Ed Sheeran
(Viewers discretion advised)
Catania Bieber
Aku memperhatikan Justin yang saat ini tengah bersama Jeremy, berbicara dengan beberapa pria disudut ruangan. Aku bisa melihat bagaimana Jeremy menepuk pundak Justin dengan bangga,ia pasti sedang membanggakan putranya yang siang ini baru saja resmi lulus dengan nilai yang memuaskan -sangat memuaskan.
Justin menganggap ucapakanku dengan serius.Entah berhubungan pada motif tertentu atau tidak. yang pasti setelah pembicaraan tentang janji yang kuberikan padanya malam itu. Ia menjadi lebih serius dalam mengerjakan tugas akhirnya hingga saat ini 6 bulan kemudian aku telah menghadiri acara kelulusan Justin.
saat ini aku berada disalah satu meja yang terletak di ballroom hotel. Menghadiri acara peluncuran terbaru produk milik Bieber Enterprise. Dan dengan pasti untuk Jeremy bertambah menjadi acara memamerkan-putraku-yang-baru-saja-cumlaude pada seluruh tamu undangan. Tanpa terlewat satupun.
Aku ingat dengan janji yang telah kuberikan pada Justin. Okay,mungkin aku tidak berjanji tetapi tetap saja dengan mengatakan rencanaku artinya aku sudah berkeyakinan untuk melakukannya. Dan Lagipula aku siap,hanya saja... Aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan.
"Hey"
Aku terhenyak ditempat dudukku. Mataku berkerlip dan seketika aku merasakan rona merah menjalar di pipiku ketika Justin sudah duduk disampungku dengan menatapku serius.
"Kau baik-baik saja?" tanya Justin merangkul pinggangku. "Aku memanggilmu berkali-kali. Apa yang kau pikirkan?"
Aku menggeleng dengan sigap. "Tidak ada"
Justin hanya membalas ucapanku dengan mengangkat kedua alisnya,meragukan. Oh, Ya Tuhan,dia suamiku selama 4 tahun tentu saja dia tahu aku berbohong.
"Setelah Dad menyampaikan pidatonya kita akan pulang. Aku tidak ingin berlama-lama menjadi barang pameran"ujar Justin membiarkanku tenang dengan kebohonganku.
Aku mengangguk. Tak lama Jeremy naik kepanggung dan mengutarakan pidatonya..
*
Apa Justin tidak mengingatnya?
Atau Justin tidak ingin melakukannya?
Aku menatap kesal refleksi diriku dicermin. Kami telah tiba dirumah. Dan sekedar mengingatkan ini adalah malam dihari kelulusan Justin. Malam dimana aku menguji kesiapanku.. Tapi Astaga, Justin bahkan seakan tidak mengingatnya. Ia tidak mengatakan sesuatu tentang menunggu hadiah dariku malam ini sejak toga melekat ditubuhnya pagi ini hingga dalam perjalanan pulang dari acara Jeremy.
Aku menggigit bibir bawahku, seperti biasa. Seakan akan hal itu akan bisa mengatasi kebingunganku.
Pada akhirnya aku perlu menatap cermin untuk 1 menit penuh dan menghela nafas beberapa kali sebelum akhirnya aku bergerak membuka dress yang aku kenakan dan mengambil outer rajut jaring yang berlubang besar-besar. Yang dengan sempurna tidak menutupi tubuhku. Tentu saja aku tidak akan menggunakkan ligerie -karena aku tidak memilikinya dan Lagipula ini lebih menggemaskan.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Heir On The Way
RomanceJustin Bieber and Catania have been married for 4 years. They are never think about having baby in the young age. The life of a carefree Justin Bieber is forever changed when his wife of four years suddenly announces that she is pregnant. The first...