Week 15

2.3K 121 3
                                    


Week 15





Justin Bieber





Tentu saja Catania membenciku saat ini,aku bahkan membenci diriku sendiri atas segala yang telah aku lakukan atau kukatakan kepadanya.Aku tidak sadar bagaimana perubahan dalam caraku bersikap kepada Catania hingga akhirnya Catania menerangkannya kepadaku.Berbicara diantara isakan yang meremukan hatikku.Bahkan membayangakan wajahnya malam itu selalu membuatku merutuki diriku ribuan kali.



Pria tolol macam apa yang bisa membuat istrinya berpikir ia tidak lagi dicintai? Ya,pria tolol yang membiarkan istrinya menangis semalaman dan meninggalkannya pergi keluar negeri keesokan pagi.Astaga,Catania kau bisa memberikanku predikat suami terburuk tahun ini.



Inilah kekuranganku,satu hal yang paling kubenci dari kemampuan alami mentalku.Aku tidak bisa mengendalikan diriku ketika aku harus menghadapi masalah seorang diri.Aku tidak akan menceritakan masalah,tapi dengan menyebalkannya akan menghindari orang-orang yang peduli denganku,dengan tidak sadar menyakiti mereka karena perubahan sikapku selama diriku berusaha menguraikan permasalahanku sendiri.



Aku tahu Catania sudah memahami sikapku itu tapi sebelumnya aku tidak pernah bertahan lama bersikap dingin dan menyebalkan karena pada akhirnya aku tidak bisa menanggung segalanya sendiri, dengan cepat akan berakhir menceritakannya kepada Catania.Lalu setelah itu secara ajaibnnya Catania bisa membuatku mengendalikan sikapku.



Tapi kemarin aku sama sekali tidak menceritakan apapun padanya.Aku tidak tahu jika menceritakan ini akan membuat Catania merasa lebih baik atau memperburuk keadaan.



Catania tidak tahu bahwa sehari setelah makan malam dimana kami mengumumkan kehamilannya pada keluarga kami,ayahku datang menemuiku -secara langsung menemuiku dikantor.Dan sekedar informasi Jeremy Bieber tidak akan secara langsung menemui seseorang jika ia tidak memiliki suatu hal serius yang harus dia dapatkan.



Dan ternyata satu hal serius yang harus ia dapatkan berkaitan dengan hidupku juga.Jeremy Bieber menawarkan sebuah penawaran.Sial,lebih tepatnya ayahku sendiri mengultimatumku.



"Sir"



Aku tersentak,mengakhiri flashback singkat yang terputar dalam benakku.Beralih pada seorang pramugari yang tersenyum ramah menjalankan tugasnya.



"Anda harus memasang sabuk pengaman kembali karena kita akan segera mendarat"



"Ya,terimakasih" aku mengangguk kemudian mengaitkan kembali sabuk pengaman ditubuhku.Mempersiapkan diri untuk guncangan lain saat mendarat dan guncangan yang akan datang nanti ketika akhirnya aku menceritakan segalanya pada Catania.





***





Aku tersenyum kearah mom yang menungguku didepan pintu begitu aku turun dari taxi -aku harus berterima kasih pada Mom karena ia bersedia menemani Catania selama 4 hari ini. Kami berpelukan singkat dan seperti biasa ia akan memberikan kecupan singkat dipipiku.



"Bagaimana perjalanannya?" tanya Mom ketika kami masuk kedalam.



"Menyiksa. Begitu pergi satu-satunya yang kuinginkan adalah pulang"



Mom menggeleng kecil dengan senyum penuh arti diwajahnya.Jika mom tahu aku meninggalkan Catania dalam keadaan tidak baik ,aku yakin senyum itu tidak akan muncul diwajahnya



"Dimana Catania?" alihku bertanya,berusaha tenang walaupun saat ini aku masi sibuk menenangkan debaran jantung.



"Dikamar kalian sejak..." Mom mengecek arlojinya."hampir satu jam yang lalu.Kurasa ia tertidur"

The Heir On The WayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang