Dr. Ellie menghampiriku yang telah berbaring diatas tempat khusus pemeriksaan USG. Justin berada disisi kananku,satu tangannya mengusap puncak kepalaku.
"Have you felt the baby kicking yet?" tanya Dr.Ellie menyingkap shirt yang kugunakan,mengekspos perutku.
"Not yet" aku menggeleng,menyembunyikan kecemasanku.
Dr. Ellie mengangguk ringan sambil menjalankan jemari-jemarinya menekan melingkar bagian perutku. Memijatnya dengan lembut.
"Is something wrong?" tanya Justin kekhawatiran tercetak jelas dalam suaranya.
Dr. Ellie mengangkat wajahnya singkat, tangannya beralih mengambil peralatan yang dibutuhkannya.
"Tidak,Justin. Itu bukanlah masalah. Biasa bayi akan mulai menendang diantara minggu ke-18 tapi tiap kehamilan berbeda."
"Tapi Catania sudah memasuki minggu ke-21" protes Justin cemas.
Dr. Ellie memberikan senyum pengertiannya lagi."Pada beberapa kehamilan pertama tendangan terasa diatas minggu ke-20"
Aku bisa mendengar helaan nafas lega Justin dengan segera. Tubuhnya kembali rileks dan memerhatikan fokusnya kembali padaku.
"Ini akan terasa sedikit dingin,okay?" Dr. Ellie memperingatiku,menungguku mengangguk sebelum ia mengoleskan gel di permukaan kulit perutku.
Aku mengernyit dan merapatkan bibirku menahan sensasi dingin yang seketika menyapa hangat bagian perutku.
Aku menilik sekilas kearah Justin yang saat ini mengulas senyum tipisnya padaku,menatapku dengan tatapan yang tidak bisa kugambarkan.
"Ada apa?"aku cemberut.
"Tidak"Justin menggeleng singkat."Hanya saja wajahmu menggemaskan"
Aku menjadi salah tingkah, cepat-cepat mengalihkan pandanganku dari Justin -yang kuyakini saat ini menikmati wajahku yang memerah.
Aku tahu senyum kecil yang ada disudut bibir Dr. Ellie pasti hasil dari Justin yang menggodaku tadi. Tapi aku tidak akan berkomentar apapun.
Dr. Ellie mulai menjalakan probe disekitar perutku. Gerakannya melambat begitu layar didekatnya telah berhasil menemukan our little one.
"Oh,Justin lihat" suaraku bergemetar, terharu pada apa yang kusaksikan melalui layar.
Didalam perutku ia tengah meringkuk,tubuhnya sudah terbentuk. Kedua tangan dan kakinya menekuk seakan menjaga dirinya sendiri.
"Let's see your baby moving" dibalik sarung tangan sterilnya, ia kembali merambat menekan jemarinya dibagian perutku perlahan. Tatapannya bergantian diantara jemari dan layar didekatnya.
"Look. Your baby is moving. Can you feel it?"
Aku melihat gerakannya dilayar,tapi aku tidak bisa merasakan apapun pada perutku.Aku menggeleng.
"It's okay. Your baby moving is not that strong. Itu sebabnya kau belum bisa merasakan gerakannya. Jangan khawatir Catania" Dr. Ellie kembali memberikan senyum pengertiannya. Kurasa ia melihat tanda-tanda mataku yang mulai disesaki air mata.
Justin kemudian mengecup puncak kepalaku. Ikut menenangkanku.
Dr. Ellie kembali melanjutkan pemeriksaannya. "Semuanya sangat baik,Catania. Plasentamu berada dalam posisi yang tepat dan begitupun bayinya. Ini artinya kau bisa melahirkan secara normal.Apa kalian ingin mengetahui jenis kelamin bayi?"
"Tidak"
"Iya"
Kami berujar bersamaan dalam respon yang jauh berlawanan.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Heir On The Way
RomanceJustin Bieber and Catania have been married for 4 years. They are never think about having baby in the young age. The life of a carefree Justin Bieber is forever changed when his wife of four years suddenly announces that she is pregnant. The first...