🐼 7 🦋

677 111 16
                                    

Pagi hari Dain sudah berada di kediaman Jung, selain menjemput Ahyeon, kali ini Dain mendapat undangan sarapan pagi bersama dari daddy ahyeon. Beberapa kali Dain menghindari ajakan malam bersama, kali ini ia tidak bisa menghindari lagi, sebab setiap pagi ia akan menjemput ahyeon, kecuali di hari minggu.

"Jangan terlalu tegang Dain, kesannya seperti kamu sedang bertemu orang tua dari kekasihmu." Ujar tuan Kim

Walaupun itu hanyalah sebuah candaan, tetapi bagi kedua gadis tersebut itu adalah kalimat yang sensitif, sehingga Dain merasa seluruh tubuhnya kaku, namun berusaha tetap tersenyum. Sementara Ahyeon langsung tersedak minuman yang sedang ia minum.

"Pelan-pelan sayang, ada apa denganmu?" Tanya sang Daddy

"Ucapan daddy ngga lucu, kayak ngga ada candaan lain aja." Kesal ahyeon, membuat sang Daddy dan kakeknya terkekeh.

"Tapi Daddy serius, kalau saja Dain laki-laki, pasti daddy akan menjodohkan kalian. Dain sangat luar biasa, selain bisa jagain kamu, Dain juga sangat sabar menghadapi sifat keras kepalamu yang 11 12 dengan mommymu." Lagi-lagi Dain dan ahyeon dibuat kaget dengan penuturan daddy ahyeon.

"Itu sudah menjadi tugas dan tanggung jawab untukku, kakek sudah memberikan kepercayaan yang sudah seharusnya aku jaga dan lakukan yang terbaik tuan." Balas Dain sesopan mungkin.

"Apa-apaan ini, kamu memanggil papaku dengan sebutan kakek, sedangkan aku tuan? Sangat tidak adil dan pilih kasih sekali." Daddy ahyeon memasang ekspresi seolah-olah dirinya keberatan.

"Ck, ingat umurmu dad, merajuk seperti anak kecil. Udah tua masih aja bertingkah seperti anak kecil." Sindir ahyeon.

Dain memperhatikan interaksi anak dan bapak didepannya, walaupun keduanya terlihat saling mengejek, tetapi Dain bisa merasakan besarnya cinta dan kasih sayang antara keduanya, dan membuat perasaan iri muncul dihatinya.

"Sudahlah, kalian mengajak Dain sarapan bersama bukan untuk menjadi temanku untuk menyaksikan perdebatan aneh kalian. Dain habiskan makananmu, tambah kalau belum kenyang." Ucapan kakek ahyeon melerai anak dan cucunya yang selalu seperti ini setiap sarapan.

"Oh iya, minggu depan mommy akan pulang sayang." Mendengar kabar tersebut tentu saja membuat ahyeon merasa senang, sudah hampir 5/6 bulan mommynya tidak pulang ke Korea.

"Aku sangat menanti kedatangan mommy." Ujar ahyeon dan mereka semua melanjutkan sarapan mereka.

.

.

.

Dain dan ahyeon telah sampai di parkiran sekolah, seperti biasa selama perjalanan tidak ada perbincangan sama sekali.

"Sorry, mungkin ada ucapan daddy yang buat lo ngga nyaman." Ujar ahyeon, setelah mereka berdua keluar dari mobil.

"Tidak masalah, beliau sangat humoris seperti kakek."

"Benar, dan sayangnya harus menikah dengan mommy yang sangat tempramental, dan keras kepala." Ucapan ahyeon membuat Dain menatapnya dengan aneh.

Dain mengangkat sebelah alisnya, dan menatap tubuh ahyeon dari bawah ke atas.

"Gue rasa lo lagi ngatain diri lo sendiri." Ahyeon terkejut mendengar ucapan Dain, tentu saja ahyeon paham dengan maksud kalimat itu.

"YAKKK, GUE NGGA KERAS KEPALA." teriak ahyeon dengan memukul punggung Dain.

"Ngga ada orang keras kepala, yang gampang ngaku dirinya keras kepala. Kalau gampang ngaku berarti ngga keras kepala." Ahyeon semakin kesal mendengar ucapan Dain.

Melihat ekspresi kesal ahyeon, dengan bibir dicemeberutin. Membuat Dain gemas.

"Ihh gemesin banget sih cewek keras kepala dan emosian ini."

STUBBORNLY IN LOVE [ ROYEON - Babymonster]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang