🐼 22 🦋

626 82 15
                                    


"Yoshi"

Dain mengalihkan pandangannya ke samping, dimana ahyeon berdiri dengan ekspresi terkejutnya.

"Lama ngga ketemu, Yeon. Ternyata kita milih karir yang sama." Ujar sang model pria yang di panggil Yoshi oleh ahyeon.

"Hm, ah ya. Apa kabar?" Balas ahyeon sedikit canggung.

"Baik, bagaimana dengan kamu? Tentunya karir kamu sekarang jauh lebih bagus dari aku, dan itu sangat pantas. Melihat dari kamu yang semakin cantik sekarang." Pujian Yoshi berikan.

Ahyeon yang mendengarnya hanya bisa tersenyum aneh, dan semua tidak lepas dari pandangan Dain. Banyak pertanyaan yang sangat ingin ia lontarkan ke sang kekasih, tapi ia tau sekarang bukanlah waktu yang tepat.

"Aku baik. Oh iya, kenalkan dia Dain asisten sekaligus manager aku."

Dain mengulurkan tangannya, untuk memperkenalkan diri ke model pria di depannya.

Pertemuan kali itu bisa dibilang berjalan lancar, untuk membahas kerjaan. Namun dibalik itu semua, sudah menciptakan banyak tanda tanya di kepala Dain. Bahkan dirinya tidak ikut berbicara, ia hanya akan menjawab saat dirinya ditanya. Selebihnya Dain sibuk dengan isi kepalanya sendiri, dengan mata dan telinga yang berpusat dengan kedua orang yang terlihat asik bertukar cerita.

.

.

Dain dan ahyeon sudah berada di apartement beberapa waktu yang lalu, Dain yang saat ini terlihat fokus dengan macbook di pangkuannya. Ia sedang duduk diatas ranjang dan bersandar di dashboard, tatapannya yang fokus menatap ke layar macbook masih belum bisa membuat pikirannya teralihkan dari pertemuan sebelumnya.

Hingga suara pintu kamar mandi berbunyi, dan menunjukkan sosok ahyeon yang terlihat lebih segar karena baru saja selesai mandi.

Ahyeon yang melihat sang kekasih yang tidak terusik dan tidak menatap ke arahnya di buat kesal, dengan cemberut ia berjalan menghampiri ranjang dimana kekasihnya sedang terlihat sibuk. Tanpa mengatakan apapun, ahyeon mengambil macbook yang berada dipangkuan Dain, kemudian meletakkan di atas nakas.

Menggantikan posisi macbook dengan tubuhnya yang ia dudukan di atas pangkuan sang kekasih.

"Apa macbook itu jauh lebih menarik dari pada aku? Bahkan aku yang baru aja beres mandi, ngga bisa menarik perhatian kamu." Ujar ahyeon dengan wajah di tekuk.

"Bukan begitu baby, aku hanya ingin mengecek kembali jadwal kamu untuk besok. Dan tentu saja pacar aku jauh menarik dari apapun."

Cup

Kecupan Dain berikan di bibir sang model yang mengerucut. Tingkah kekasihnya sedikit mampu mengalihkan pikirannya yang sebelumnya berkecamuk.

"Kalau gitu lupain dulu kerjaan, aku mau manja-manjaan sama kamu." Ujar ahyeon, yang memeluk tubuh Dain, dan ngendusel dileher kekasihnya.

"Jangan nakal sayang, aku tau kamu capek. Jadi sebaiknya kita istirahat." Dain merasa sedikit terangsang dengan tindakan yang ahyeon lakukan dilehernya.

"Aku memang capek, tapi melakukan itu juga bisa membuat mood aku bagus esok harinya." Ujar sang model, yang semakin berani memberikan kecupan di leher dan rahang Dain.

"Baby mmhh please, aku ngga mau kelepasan. Dan berakhir kamu tidur larut lagi."

Tentu bohong kalau Dain katakan, ia tidak ingin melakukannya. Tapi tentu saja Dain masih mengingat kesibukan yang kekasihnya jalani besok.

STUBBORNLY IN LOVE [ ROYEON - Babymonster]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang