🐼 17 🦋

747 98 9
                                    

Ujian tengah semester semakin dekat, dan begitupun hubungan ahyeon dan Dain. Keduanya terlihat semakin mesra, ahyeon yang lebih sering terlihat manja kepada Dain si depan publik, dan Dain yang selalu menerima dengan senang hati setiap sifat dan tingkah sang pacar.

Hubungan keduanya pun masih di rahasiakan, semuanya masih menganggap kedua dekat karena bekerja sama, sebagai asisten dan model. Hanya para sahabat keduanya yang mengetahui hubungan keduanya.

Ahyeon yang begitu posesif kepada sang pacar, tentu saja membuat para sahabat tak habis fikir. Bisa-bisanya sang model menjadi cegil untuk gadis yang awalnya dijadikan musuh bebuyutannya selain, Giselle.

"Gue perhatiin, setelah lo sama Dain resmi pacaran. Makin banyak ya, yang terang-terangan nunjukin kalau mereka tertarik sama Dain. Dari cewek sampai cowok lagi." Ujar Rami.

Mereka berempat sedang berada di kantin, sedangkan Dian sedang ke perpustakaan, ahyeon sebenarnya ingin mengikuti sang pacar. Tapi Dain melarangnya, bukan karena Dain tak suka ditempelin sang pacar, hanya saja bunyi perut ahyeon lah yang membuat Dain memaksanya untuk ikut ketiga sahabatnya ke kantin. Karena Dain harus mengembalikan buku yang ia pinjam ke perpus segera.

"Ngga tau, bahkan anehnya mereka sampai ngirim pesan, ngajak Dain ketemuan. Gue sampai bingung karena kenapa mereka bisa nemu nomor Dain, sedangkan Dain bukan type orang yang suka ngasih nomornya sembarangan." Balas ahyeon.

Yang ia katakan adalah kebenaran, banyak sekali siswa-siswi yang mencoba menarik perhatian sang pacar. Beruntung Dain tidak pernah merespon mereka, bahkan chat dan telpon mereka sama sekali tidak dihiraukan. Makanya ahyeon yang selalu mengeceknya, Dain memang membebaskan ahyeon menggunakan ponselnya sesuka hati. Sesuai janjinya, ia tidak ingin menyembunyikan apapun selain siapa ayah kandungnya.

Bahkan untuk Lucky Cafe, Dain sudah memberi tau kepada ahyeon, kalau dialah pemilik cafe itu. Tentu saja Ahyeon sangat kaget, tetapi tidak lama. Toh wajah saja bukan? Sang pacar tidak terlihat seperti orang tidak mampu, bahkan dia memiliki motor sport sebelum ia bekerja sebagai asistennya.

"Tapi dari mereka semua yang berusaha deketin Dain, Giselle paling meresahkan ngga sih? Walaupun Dain udah ngga pernah bareng dia lagi, malah sekarang Dain keliatan kek cuek banget sama tuh cewek, kayak ngga kenal. Tapi kenapa Giselle malah makin terang-terangan deketin ya?" Ujar Chiki, yang belakangan ini memperhatikan gelagat Giselle

"Lo harus hati-hati sama tuh mak Lampir, Yeon. Jangan sampai dia ngerebut Dain dari lo" Rami ikut menimpali

"Sebanyak apapun yang deketin Dain, secantik atau seganteng apapun mereka. Kalau Dain emang ngga suka, dan inget posisi Ahyeon, seharusnya ngga ada yang perlu di khawatirkan sih." Ujar Asa.

Dirinya sangat percaya, kalau Dain tidak akan terpengaruh dengan orang lain. Melihat dari tingkah gadis itu yang begitu manis dan lembut kalau sedang berinteraksi atau berdua dengan sahabatnya. Dain tetaplah gadis yang cuek dan dingin, senyum dan tawanya akan terlihat saat ada ahyeon di sekitarnya. Dia juga hanya akan berbicara panjang lebar saat ada sang model, bahkan Chiki yang sudah menjadi sahabatnya sedari kecil, tidak bisa membuat Dain berekspresi saat berbicara.

Walaupun mereka juga mulai merasakan hangatnya sifat Dain, kepedulian dan perhatian kecil yang selalu gadis itu tunjukan kepada mereka yang sudah menjadi sahabatnya.

"Iya lo bener, Sa. Tapi gue tetap ngga akan tinggal diam, kalau ngeliat ada yang deketin pacar gue depan mata gue." Balas ahyeon.

Tak lama mereka melihat sosok gadis yang sedang mereka bicarakan, sudah memasuki area kantin. Berjalan dengan ekspresi datar, bahkan tidak memperdulikan orang-orang yang terlihat menyapanya.

STUBBORNLY IN LOVE [ ROYEON - Babymonster]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang