Dikursi panjang yang berada di halaman belakang sekolah, terlihat Dain dan Giselle. Mereka berada disana karena Giselle yang lebih dulu mengajaknya, dengan alesan ingin berbicara hal penting.
Hari ini pembelajaran tidak di adakan, karena dewan guru sedang melakukan rapat, untuk kegiatan yang akan di adakan sekolah, sebelum libur musim panas.
"Dain?" Giselle memanggil Dain untuk membuka pembicaraan mereka.
"Hm?"
"Kamu udah cinta ya sama ahyeon?"
"Ngga. Kenapa?" Tanya Dain
"Sebelumnya kamu ngga terlalu banyak interaksi, tapi kemarin aku sempat lihat kalian berdua bercanda bersama, bahkan kamu ketawa." Jawab Giselle
"Gue cuma gemes aja."
"Aku suka kamu Dain, bahkan udah cinta."
Mendengar pengakuan Giselle, membuat Dain menaikan sebelah alisnya dan menatap ke arahnya.
Sebenarnya walaupun keduanya sering menghabiskan waktu berdua saat di sekolah, nyatanya hanya Giselle yang selalu banyak bicara, dan Dain akan merespon seadanya.
"Dan gue ngga percaya cinta." Jawab Dain disertai kekehan, yang membuat Giselle terlihat bingung.
"Aku serius Dain, sejak awal kamu masuk sekolah, aku udah tertarik sama kamu. Tapi aku ngga bisa deketin kamu, karena kamu terlalu fokus ke ahyeon, sebagai tugas dan tanggung jawab kamu."
"Lo ngga perlu buat kata "CINTA" semakin terlihat buruk di mata gue, lo tetap bisa deketin gue semau lo. Gue tau tujuan lo Giselle." Ujar Dain dengan tatapan datarnya, kemudian berdiri berniat meninggalkan Giselle yang terkejut mendengar ucapan Dain.
Saat baru saja melangkah, Giselle berdiri dan berlari dan memeluk tubuh Dain dari belakang. Dain sangat tidak menyukai tindakan Giselle kali ini, padahal Dain selalu memperingatinya, bahwa dirinya tidak menyukai sentuhan fisik salam bentuk apapun dari orang lain.
"Lepas!" Giselle menggelengkan kepalanya dipunggung Dain, suara isakannya sudah terdengar.
"Lo udah lakuin sesuatu yang paling ngga gue suka, Giselle." Dain menarik kedua tangan Giselle dengan kuat, agar terlepas dari perut dan pinggangnya.
"Dain please." Mohon Giselle, setelah Dain berhasil melepaskan pelukannya.
Tanpa merespon apapun, Dain kembali melangkahkan kakinya meninggalkan Giselle.
.
.
Ditempat lain, ahyeon berjalan di Koridor sekolah bersama Asa dan 2 anggota OSIS lainnya. Mereka akan ke gudang belakang, untuk mengecek beberapa barang yang dibutuhkan untuk kegiatan nantinya.
Sebagai mantan ketua OSIS dan wakil ketua OSIS, keduanya di minta ikut berpartisipasi untuk membantu. Lagian kelas 12 yang menjadi peran penting untik kegiatan kali ini.
"Kalian duluan aja, gue mau ke toilet bentar. Nanti gue nyusul." Ujar ahyeon.
"Mau gue temenin ngga?"
"Ngga perlu, Sa. Lo bawah mereka aja ke gudang buat cek barang disana. Mereka anggota baru, yang belum tau letak gudang untuk penyimpanan berbagai alat dan keperluan yang masih dipakai."
Asa hanya mengangguk dan melanjutkan perjalanan menuju ke gudang belakang. Begitupun ahyeon yang sedikit berlari menuju toilet karena ia sudah kebelet.
Setelah menyelesaikan urusannya di toilet, ahyeon segera menyusul sahabatnya dan dua anggota OSIS lainnya. Saat ia melewati koridor yang viewnya langsung mengarah ke halaman belakang, pandangannya tidak sengaja melihat adegan yang entah kenapa membuat dadanya begitu sesak.