★★★★★★★★★★
*** Yeolne POV ***Eomma masih tiduran di kasur setelah kami pulang dari Seoul. Kami pulang dari Seoul hari itu juga. Aku bisa melihat jika eomma menangis dalam tidurnya hanya saja eomma membalikan tubuhnya supaya aku tidak mengetahuinya.
Eomma menangis sejak di bus saat kami akan kembali ke Busan. Bingung? Sudah pasti! Aku kasihan jika melihat eomma menangis. Tapi apa daya, eomma selalu mengatakan "Gwaenchana." saat aku menanyakan keadaan nya.
Saat aku di rumah halmoni, aku hanya melihat halmoni dan eomma berbicara, mungkin mereka sedikit bertengkar sehingga menyebabkan eomma membawa ku kembali ke Busan dan tak jadi menginap di rumah halmoni, padahal aku ingin sekali menginap. Eomma tak pernah mengajak atau bahkan membawa aku bertemu dengan keluarga eomma ataupun dengan keluarga appa. ITU MENYEBALKAN!
Aku ingin mengatakan jika aku bosan hanya hidup berdua dengan eomma seperti ini, aku juga ingin berkumpul dengan saudara ku yang lain nya seperti teman-teman ku yang selalu dikunjungi saudara nya saat akhir pekan. Bertemu dengan keluarga saja tidak pernah! Apalagi bertemu dengan appa ku. Aku tau nama nya, Chanyeol, aku tau karena eomma memberitahukan. Eomma juga memberitahukan ku bagaimana tampan nya appa dan bagaimana sikap appa pada ku saat aku masih dalam kandungan eomma. Aku tidak ingin mendengarkan cerita masa lalu seperti itu, aku hanya ingin bertemu dengan appa walaupun hanya beberapa saat!
.
.
.
Tok Tok Tok
.
.
.
Seperti nya aku mendengar jika ada yang mengetuk pintu."Eomma, ada yang mengetuk pintu rumah kita. Aku yang bukakan pintu nya ya.." Aku bersiap berjalan untuk membukakan pintu setelah melihat jika eomma masih tertidur.
"Tidak usah! Biar eomma saja yang bukakan! Kau tunggu disini, dan jangan keluar kamar!" Seketika eomma bangun dari tidur nya dan berjalan keluar kamar setelah itu menutup pintu dan membiarkan aku sendirian disini. Aku hanya menggangguk patuh. Benar dugaan ku, jika eomma menangis dalam tidurnya, itu terbukti dari muka sembab nya yang seperti orang habis menangis.
★★★★★★★★★★★
*** Baekhyun POV ***"Eomma, ada yang mengetuk pintu rumah kita. Aku yang bukakan pintu nya ya.." Sebuah suara mengagetkan ku setelah sebuah suara sebelum nya juga berhasil mengagetkan ku.
"Tidak usah! Biar eomma saja yang bukakan! Kau tunggu disini, dan jangan keluar kamar!" Aku bangun dari tidur pura-pura ku. Berfikir jika orang yang mengetuk pintu itu bisa saja orang suruhan eomma ku yang diperintahkan untuk menyakiti Yeolne atau bahkan ingin membunuh anak kecil malang itu.
Aku menutup pintu kamar setelah melihat Yeolne mengangguk patuh pada kata-kata ku.
Tangan ku menyapu air mata yang masih tersisa di pipiku seraya berjalan ke arah pintu. Aku menarik nafas panjang saat sudah berada di depan pintu.
"Tuhan! Jaga aku dan anak ku dari orang-orang jahat!" Doa ku dalam hati.
Tangan ku gemetar saat membuka knop pintu.
Orang dari balik pintu tersebut langsung memeluk ku erat setelah aku membukakan pintu.
"Baekhyun, kau baik-baik saja? Kemana kau seharian ini pergi? Kemana kau membawa Yeolne pergi? Apa kalian baik-baik saja? Tidak ada yang terluka kan?" Orang tersebut melepaskan pelukan nya seraya melihat keadaan ku.
Aku melepaskan tangan nya yang sedari tadi menggenggam ku.
"Kau lihat bukan? Aku baik-baik saja. Sekarang kau pergi dari rumah ku, Oh Se Hun!!" Pria itu, Oh Se Hun! Datang ke rumah ku tanpa rasa bersalah. Rasa bersalah yang telah menggelayuti nya selama 6 tahun ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
YOU ARE MY LIVE [Baekyeol/Chanbaek]
Fanfiction"I LOVE YOU" -baekhyun "I LOVE YOU TOO" -chanyeol "I LOVE YOU MORE THAN HIM" -sehun "I NEED YOU" -xxx