14

1.7K 145 9
                                    

menjelang jam pulang, suasan kantor benar-benar sibuk. tidak ada yang berani bergerak dari kursinya bahkan hanya sekedar berdiri mengambil dokumen atau minum sejenak. hari ini memang begitu sibuk untuk perusahaan yang baru saja di dirikan oleh vadellion itu.

"Bagaimana proyek game yang baru?" Tanya Ellion tanpa mengalihkan pandangannya dari laptop.

Gito memberikan tapnya pada ellion yang segera saja di raih oleh pria itu.

"Kita butuh orang yang memang mampu di bidang itu, perkembangan teknologi di Indonesia masih belum bagus, dan kita belum menemukan orang yang memang bisa memegang satu proyek ini"

Ellion mendongak lalu mengangguk "itu mengapa kita membutuhkan perusahaan jepang ini" ujarnya yang membuat gito terdiam "so, apa yang kamu temukan lagi, gito!!"

Gito memberikan sebuah dokumen yang terbungkus didalam sebuah map berwarna coklat.

"dokumen yang lo minta! data tentang jake serta Sheina Azzura" ujar gito yang berdiri didepan meja vadellion "gue tidak tau kalau mereka sedekat itu dengan shevara"

vadellion hanya diam saja, membuka berkas yang diberikan gito kepadanya, membacanya dengan begitu serius hingga sebuah foto membuatnya lagi-lagi terdiam dengan tangan yang mengepal kuat.

"jake mengenal freyan?" tanya vadellion tanpa mengalihkan pandangannya dari sebuah foto yang menampilkan sang saudara dan orang yang begitu di bencinya.

gito mengangguk "mereka berada di sekolah yang sama saat di jepang, dan hubungan mereka cukup dekat! untuk lebih lanjutnya lo bisa tanyakan langsung ke freyan"

vadellion menggangguk mengerti dengan senyuman miring di bibirnya "menarik, semakin jelas rupanya" ujarnya "bagaimana pertemuan dengan pihak perusahaan jepang itu?"

gito terdiam saat melihat wajah tidak bersahabat dari vadellion, gito pun menghela nafasnya.

"lusa pertemuannya! tapi lo yakin, el?" tanya gito hati-hati yang membuat vadellion tersenyum miring dengan bahu yang di sandarkan pada kursinya "pendiri perusahaan ini salah satu mafia di jepang, lo tidak bisa gegabah"

"karena alasan itu gue mau mereka!" Ujarnya "mereka memiliki apa yang gue mau, git!"

gito terdiam melihat vadellion yang terus menatap foto gadis di tangannya.

"jake bisa merebut milik gue dengan begitu mudahnya dulu, tapi sekarang! apa yang menjadi milik gue, tidak akan bisa di miliki oleh siapapun"

"el"

vadellion berdiri dari kursinya, melangkah menatap gito yang menatapnya diam tapi ada rasa khawatir disana.

"kerja sama ini harus berjalan lancar! Lo pastikan, mereka datang!"

gito mengangguk "dengan menukarkan barang-barang itu?" tanya gito memastikan yang diangguki oleh vadellion "lo benar-benar nekat"

"of course, for one thing! Resiko harus di ambil"

"setelah itu apa?"

vadellion terdiam, menatap wajahnya di kaca yang begitu besar dengan sedikit berpikir.

"kembali ke milan"

"pacar lo?" pertanyaan itu membuat vadellion tertawa.

"menurut lo?" tanya vadellion dengan sedikit tertawa kecil.

"jadi lo serius?" gito sebenarnya sedikit terkejut tapi dia mencoba untuk tenang.

"shevara Indira Arnanda hanya akan menjadi milik vadellion, dia harus ikut kemana gue pergi! bahkan saat dia tidak setuju"

POSESIF (DELSHAN) [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang