Thanks buat yang udah baca
Semoga suka:))
1 Jam. waktu yang tergolong cepat untuk Jaemin menyelesaikan semuanya. Pemuda itu membuang belatinya yang kini berganti katana sembarang, berjalan melewati genangan darah dan tubuh yang terkapar dengan luka menganga.
Tubuhnya penuh dengan cipratan darah, pun pakaian yang sedikit terkoyak di bagian lengan yang menampakkan sebuah sayatan yang lumayan besar. Omega itu hanya menatap datar Jio kala pria itu membuka pintu, membiarkan Jaemin pergi dan melihat keadaan di dalam yang hanya menyisahkan seorang wanita beta yang bergetar ketakutan.
Jio dapat memastikan jika wanita itu akan memiliki trauma atau pun mendapat masalah kejiwaan setelah menyaksikan si bungsu Park bertarung. Terlihat jelas bagaimana wajahnya memancarkan ketakutan dan teror yang di berikan si bungsu padanya.
"Cepat seperti yang di harapkan"
Mark berkomentar, menatap adiknya dari atas kebawah dan berhenti di lengan si bungsu yang terkuka. Jeno mungkin akan memarahinya menorehkan luka pada lengan cantik matenya yang kini berhias sayatan yang mengeluarkan darah. Alpha itu akan membalas, menorehkan luka yang sama pada Haechan bila Mark tak menjaga matenya dengan baik.
"Obati lukamu"
"Ya" jawab Jaemin singkat. Matanya tak melirik Mark sedikit pun, memilih berjalan keluar dan kembali ke atas, membiarkan sang Mommy memanggil dokter mendekat yang menunggu dengan sabar. Menanti si bungsu dengan kekhawatiran yang tercetak jelas di wajah cantiknya.
Begitu dirinya sampai, Baekhyun bergerak cepat. Membawa Jaemin untuk di obati oleh dokter keluarga yang sudah menunggu, merawat lukanya dan menjahitnya dengan telaten. Yang kemudian di perban dengan kasa dengan si bungsu dan yang mengucapkan terimakasih dan memilih kembali ke Mansion setelahnya.
Tidak membersihkan diri yang berumuran darah, pun wajah cantiknya yang terciprat darah korbannya. Mengabaikan para bodyguard yang berjaga meneguk ludah saat melihat penampilan tuan muda mereka.
Omega itu mengendarai mobil, membawanya dengan kecepatan sedang menuju Mansion yang di huni oleh Jaehyun beserta matenya dan Jeno. Haechan sendiri sudah di bawa pergi oleh Mark untuk berjaga-jaga, menjauhkannya dari jangkauan Jeno yang belum tau apa pun. Menghindari amarah Jeno yang dapat membalas dendam.
Karna darah, haruslah di bayar dengan darah. Dan darah si bungsu Park hanya boleh di tumpahkan oleh Jeno, bukan Mark atau siapa pun. Alpha itu tidak akan segan membalas jika matenya di lukai.
Begitu sampai, Jaemin melangkah turun, menyerahkan kunci mobil pada penjaga dan masuk ke dalam Mansion. Tidak mengindahkan tatapan para bodyguard yang kini menatap ngeri, tidak berani berkomentar atas keadaan nyonya mereka yang di penuhi dengan darah segar. Pun Jaehyun yang memilih bungkam, membuang muka dan melihat ke arah sang mate yang terlihat khawatir.
"Siapa?"
itu adalah suara Jeno yang membuka mulut, berjalan mendekat untuk melihat luka Jaemin yang kemudian dia buka. Menampilkan luka sayatan yang di jahit dengan rapi oleh dokter.
"Pantas dia membawa Haechan pergi"
Jeno menyentuhnya, menatap penuh pada luka yang kembali dia tutup dengan baik. Memilih membawa sang Mate ke kamar untuk di bersihkan dan mengistirahatkan tubuhnya yang lelah, tidak mengatakan apapun namun Jaemin tau dengan baik. Matenya akan memburu Haechan, menorehkan luka yang sama pada omega itu dengan tangannya sendiri.
"Jangan lakukan itu" Jaemin mencoba membujuk, menatap sang mate yang diam membalut lukanya. "Dia tidak sekuat aku, Jeno"
"Aku tidak peduli"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Everything - Nomin
FanfictionYou're my everything dear - Lee Jeno Slow Up! #9 in nono 25/09/2021 Semua yang ada di dalam cerita adalah murni karangan author, tidak ada sangkut pautnya dengan dunia nyata. Jadi jangan bapereuuu