Thanks buat yang udah baca
Semoga suka:))Jaemin berjalan menikmati bunga-bunga indah yang tersaji di sekelilingnya dengan warna juga bentuk yang berbeda-beda. Dari putih hingga ke merah, semuanya terekam dengan jelas di penglihatan Jaemin saat ini.
Omega Lee Jeno itu tengah berada di rumah kaca. Tepat berada di taman belakang mansion yang di tumbuhi pepohonan rindang juga beberapa bunga yang di tanam secara rapi. Benar-benar seperti taman istana dengan suasana tenang yang begitu nyaman.
Mungkin jika Jaemin tak ingat memiliki beberapa pekerja, Omega itu akan dengan senang hati menghabiskan waktunya setiap hari di tempat ini. Duduk sembari meminum secangkir teh atau sekedar berjalan-jalan melihat bunga-bunga cantik yang ada di taman.
"Jaehyun memang pintar dalam melakukan sesuatu" puji Jaemin.
Jujur saja, semua ini adalah hasil dari usaha Jaehyun selama mereka di Amerika dulu.
Jaemin tidak punya waktu untuk mengurus hal-hal semacam ini. Jadilah Jaehyun yang mengatur semua, tentu meminta pendapat juga saran Jaemin sebelum melakukan sesuatu.
Alpha itu tak ingin sahabat cantiknya ini tidak nyaman nantinya.
Sepasang mata rusa itu menelisik sekitar, menyadari akan sesuatu yang tak ada di tempatnya.
Sebuah bunga yang menjadi favoritnya. Bunga yang biasanya terpajang dengan indah di tengah ruangan dengan kubah kaca yang samakin memperindah. Yang saat ini entah berada dimana meninggalkan kubah kaca kosong di tengah ruangan.
Bungsu Park lantas berbalik, mencari penjaga kebun yang biasanya merawat tanaman-tanaman di dalam rumah kaca tempatnya berada.
"Nyonya, apa ada yang bisa saya bantu?"
Seorang maid bertanya sopan, disertai dengan tundukan kepala juga kedua tangan yang berada di depan tubuh. Memberikan gesture begitu sopan juga tunduk pada nyonya rumah yang tak kunjung menjawab.
Dirinya kebetulan lewat dan tak sengaja melihat sang nyonya yang seperti mencari sesuatu setelah keluar dari rumah kaca. Terlihat jelas dari pancaran mata Jaemin walau ekspresi nyonyanya begitu datar tanpa ekspresi.
"Dimana paman Song?"
"Paman Song ada di sayap kanan mansion nyonya, mengurus taman disana bersama beberapa pekerja lain"
Jaemin menaikkan sebelah alisnya, bertanya secara tidak langsung yang di tangkap dengan jelas oleh maid di depannya.
"Beberapa tanaman disana kering dan mati nyonya"
"Mati?"
"Iya nyonya. Pagi ini tuan datang untuk melihat taman, namun malah menemukan beberapa bunga serta buah-buahan yang rusak"
Sang maid menjelaskan dengan lugas. Masih dengan kepala yang tertunduk tak berani menatap nyonya rumah yang tengah berpikir.
Dalam diam dia terpesona, terpesona akan keindahan nyonya rumah yang begitu menawan dalam balutan pakaian kasual. Terlihat berkali-kali lipat indahnya kala di lihat dalam jarak dekat.
"Panggilkan paman Song, katakan padanya aku menunggu disini"
"Baik nyonya"
Maid itu membungkuk sebagai bentuk kesopanan, melangkah mundur tiga kali sebelum berbalik melaksanakan perintah sang nyonya yang menatap kepergiannya dalam diam.
Jaemin melangkah pergi, mendekati sebuah kursi serta meja yang terdapat di sebuah faviliun terbuka di tengah taman. Duduk dengan nyaman dengan di temani secangkir teh juga beberapa makanan ringan yang di bawakan oleh beberapa maid.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Everything - Nomin
Fiksi PenggemarYou're my everything dear - Lee Jeno Slow Up! #9 in nono 25/09/2021 Semua yang ada di dalam cerita adalah murni karangan author, tidak ada sangkut pautnya dengan dunia nyata. Jadi jangan bapereuuu