Thanks buat yang udah baca
Semoga suka:))Seusai kejadian itu, hari hari belangsung dengan lancar, dengan Jeno yang selalu menempel pada matenya hingga membuat Jaemin geram.
Tak dapat banyak bergerak atau pun beraktifitas karna tubuh besar sang mate yang mengikuti kemana pun dirinya bergerak, seperti anak ayam yang mengikuti induknya, seperti itu juga Jeno terlihat selama beberapa hari hingga membuat Taeyong yang melihat sudah terbiasa.
Hari ini pun tetap sama. Jaemin tengah duduk di sebuah gazebo taman dengan teh dan beberapa cemilan, ingin menghabiskan waktu sembari menatap bunga bunga cantik dan rerumputan hijau. Yang kini ditemani oleh Jeno yang menyandarkan kepalanya di bahu Jaemin, memainkan tangan kiri matenya yang tampak begitu cantik dan ramping, berbanding terbalik dengan tangannya yang besar.
"Nanti sore ikut aku"
Jeno berucap pelan, mengecupi punggung tangan Jaemin yang dia genggam erat. mengisi ruas ruas jari Jaemin dengan jemarinya yang panjang.
"Kemana?"
"Ada acara di kediaman Lee, seluruh keluarga hadir. Aku ingin memperkenalkan mu kepada semuanya"
Bungsu Park mengangguk, mengingat pertemuan pertamanya dengan orang tua Jeno yang berjalan tidak semestinya. Mungkin orang tua Jeno hanya tau jika Jaemin mate anaknya, tanpa sempat berkenalan sebab Jaemin yang memilih pulang kala itu.
Mengingatnya membuat Jaemin mengingat masa lalu, bagaimana pertemuan mereka yang dulu di hiasi oleh sedikit bumbu bumbu menyakitkan sebelum kebahagiaan hadir. Pun bagaimana dulu saat Jeno mengambilnya, menandai si manis sebagai mate yang akan saling menemani sepanjang sisa hidup mereka.
"Bagaimana jika mereka tidak suka?"
"Suka tidak suka, mereka harus menerimanya"
Jeno menjawab lugas, memberikan kecupan kupu kupu di leher Jaemin yang menghela nafas, ingin mendorong wajah Jeno menjauh apabila tangannya tidak di raih, di genggam erat agar tidak menggangu kegiatan Jeno yang saat ini tengah asik mengecupi rahang di manis.
"Jeno!"
Bungsu Park meninjak kaki Jeno yang meringis, menarik wajahnya menjauh setelah berhasil meninggalkan sebuah tanda di leher putih Jaemin yang tampak begitu kontras. Namun tak menarik tangannya yang kini tengah asik mengusap naik turun di paha matenya yang cemberut.
"Kamu menyebalkan!"
Jaemin mengalihkan wajahnya, mencoba terlihat marah namun tak ayal merasa nyaman akan sentuhan Jeno yang begitu lembut. Tetap membiarkan pahanya di singgahi tangan besar Jeno yang begitu hangat.
Merekan menghabiskan waktu bersama disana, saling bertukar cerita atau pun sentuhan hangat yang memberikan kenyaman. Hingga tak terasa hari sudah beranjak sore, Jaemin sudah siap dengan setelan rapi yang tampak cantik di tubuh mungilnya.
Omega itu berdiri di samping Jeno, balas tersenyum manis kala dirinya di perkenalkan, di tunjukkan pada satu persatu keluarga besar Lee yang tampak terpesona akan paras mate Jeno itu. Pun dengan latar belakangnya yang berasal dari keluarga Park, semakin membuat Jaemin di pandang dengan kagum dan segan oleh orang orang.
"Ma, Pa, perkenalkan, ini Park Jaemin, mate Jeno" ucap Jeno pada kedua orang tua.
Nyonya Choi tersenyum lembut, mengangguk dan membalas senyuman Jaemin yang memberi salam pada keduanya. Omega anaknya itu tampak begitu bersinar, sesuai dengan yang di harapkan dari keluarga Park. Parasnya benar benar menyilaukan mata.
"Panggil mama saja ya nak? Anggap mama seperti ibumu sendiri"
"Iya... Ma"
Bungsu Park mengangguk malu, mencuri curi pandang pada sang kepala keluarga yang melihatnya dengan datar. Seolah menimang nimang apakah dirinya pantas bersanding dengan Jeno atau tidak.
"Anak Park Chanyeol ya, pantas parasmu cantik"
Tuan Lee tersenyum tipis kala Jeno dengan posesifnya menarik Jaemin ke belakang tubuhnya, tau dengan baik jika sang ayah dulu pernah bersaing dengan Park Chanyeol untuk mendapatkan Byun Baekhyun sebelum bertemu dengan ibunya.
Seperti Jaehyun yang menentang takdirnya, bedanya Tuan Lee memilih bersaing dari pada menyerah seperti Jaehyun. Orang tua itu mungkin masih menyimpan setitik ruang untuk pujaan hatinya dulu.
"Kau secantik ibumu, nak" Tuan Lee melangkah mendekat, mengusap kepala Jaemin dengan lembut dan hati hati. Takut menyakiti keindahan di depannya. "Jagalah Jeno untukku, aku merestui kalian"
Lantas Jaemin tak dapat menahan senyum merekah yang hadir di wajah manisnya, omega itu mengangguk, terlampau bahagia dan senang atas restu yang di berikan. Mengabaikan sejenak Jeno yang cemberut dan kembali menariknya menjauh dari Tuan Lee.
"Aku tak akan mengambilnya, kau berlebihan"
Tuan Lee berkomentar, meraih pinggang sang istri dan membawanya menjauh setelah berpamitan. Inginnya duduk di sebuah meja untuk dua orang sembari memakan hidangan ringan dan mengobrol bersama, meninggalkan Jeno yang kini hanya berdua dengan Jaemin.
Sebenarnya Jaehyun juga turut di undang, Jung satu itu memiliki darah Lee yang mengalir di tubuhnya sebab sang ibu yang berasal dari keluarga Lee. Namun urung saat sang mate mengeluh sakit sebab kelelahan menghadapi nafsunya.
"Mau cake?" Jeno menoleh, mengusap sebentar pinggang Jaemin lembut. "Akan ku ambilkan jika kamu mau"
"Boleh"
Dan setelahnya Jeno beranjak pergi, meninggalkan sejenak matenya yang kini di dekati oleh seorang pria, salah satu sepupu Jeno. Si anak haram yang tak seharusnya ikut di undang. Joshua si pembuat masalah.
"Jeno beruntung sekali mendapatkan pasangan takdir sepertimu"
Joshua membuka pembicaraan, diam diam melirik Jaemin yang tampak begitu bersinar di sampingnya. Alpha ini sedikit iri-tidak, terlampau iri akan takdir Jeno yang begitu sempurna, berbeda sekali dengannya yang harus berjuang mati matian untuk bisa berada di posisi sekarang.
"Kau akan sulit bahagia jika terus iri pada orang lain"
Bungsu Park berucap datar, tidak melirik Joshua sama sekali dan menatap lurus ke arah Jeno yang berjalan ke arah mereka dengan sepotong cake di atas piring untuk Jaemin.
"Berusahalah menghargai apa yang kau miliki, dengan begitu hidupmu mungkin akan terasa jauh lebih baik"
Itu kalimat yang Jaemin katakan sebelum melangkah pergi, menghampiri Jeno dengan senyum dan meninggalkan Joshua yang terdiam di tempat.
Tbc.
di cepetin, dua part lagi mau end soalnya, ga tau ya bakal ada extra part atau enggak hehe
salam manis T.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Everything - Nomin
FanfictionYou're my everything dear - Lee Jeno Slow Up! #9 in nono 25/09/2021 Semua yang ada di dalam cerita adalah murni karangan author, tidak ada sangkut pautnya dengan dunia nyata. Jadi jangan bapereuuu