62

87 5 2
                                    

Hujan turun begitu deras di pagi hari, tapi seseorang yang sedang berbaring terlelap tidak mengetahuinya.

"Chan?"

Puk...puk..

"eunghh,hyung sudah bangun"

"nee, di laur sedang hujan deras kau ingin teh hangat biar hyung buatkan?"

"ohhh, anni hyung duduk saja di sini, oh iya hyung apa kau udah bertemu dengan Haknyeon hyung?"

"ahhh, Haechan ha-ri ini bukanya jadwal mu kemo? Biar hyung temani?"

"hyung...." rayu Haechan dengan memasang wajah imut

"weee Haechan-ni?"

"aku ingin ketemu dengan Haknyeon hyung,supaya aku bisa...."

"anniya! Jangan di lanjut kau akan sembuh Lee Haechan,hyung akan berusaha bila perlu tukar dengan jiwa hyung! Hiks hiks hiks"

"tapi aku lelah, aku ingin bersama Eomma"hilirnya

"hiks hiks andwe hiks hiks"

Sementara itu dirumah Haknyeon baru saja bangun dari tidur bibirnya masih terasa perih,akibat pukulan dari hyung nya

"ahk! Sial, ini semua gara gara anak itu"
"dia sedang berjuang melawan tumor yang ada di kepala nya!"

"hehehe siapa peduli, walaupun dia mati  sekalipun bukan urusanku"

Drt.... Drt.....

"Mark?"

"neee ada apa kau menelponku?"

"kenapa kau tidak masuk kemarin?"

"aku sedang tak enak badan"

"hah~~oke jika kau kemarin sakit? Apa perlu aku kerumahmu?"

"anni!,aku sudah baik baik saja sampai ketemu di kampus"
Tut.

☀☀

Hari ini untung ny kelas siang, jadi Haknyeon  biasa bersiap siap dahulu, tak lama Haknyeon  telah sampai di kampus hujan deras membasahi kota sehingga jalan jalan sedikit lengang dan para siswa yang berjalan kaki terpaksa  naik bis kota

"Hah~~~"
"Dia sedang berjuang melawan tumor yang ada di kepalanya!"

"ahkk,sialan kenapa kalimat itu selalu ada di kepalaku!"

Akhirnya Haknyeon pun sampai di kampus,ia melangkah kan kaki menelusuri  lorong lorong seperti mencari  sesuatu.

"Haknyeon!"

"changmin?"ucapnya dengan wajah yang tidak suka

"yaa Haknyeon,apa kabarmu? Oh iya aku baru tau jika kau dan Haechan saudara"

"m-mwoo?maksudmu"

"hahhhhh sudah lah Lee Haknyeon,jujur saja kau dan haechan adik kakakkan, dan Haechan adik kand...."

Bugh!

"ahk! Sibhal"

"tutup mulutmu sialan!"ucap Haknyeon melangkah capat

"hehehe benar bukan?ya akui saja tidak berdosa jika kau mengakuinya"

Haknyeon tidak bergeming ia terus melangkah meningalkan Changmin.

Di kelas sudah ada Mark dan Kevin

Bugh

"Astaga!"Kevin

"kenapa lagi kau wajahmu seperti tidak bersahabat  begitu?,dan tangan mu kenapa?"Mark

"aku bertemu Changmin di lorong depan"

"lantas?"

Haknyeon seketika berhenti berbicara dan melirik di sebelahnya ada Kevin,

"nanti aku ceritakan"

"o-oke"

Sore menjelang Haknyeon dan Mark sedang berada di taman kampus,kelas mereka sebenarnya sudah selesai 10 yang lalu, tapi di sini Haknyeon membawa Mark ke taman depan dan menceritakan kronologi saat siang hari tadi.

"oke coba kau ceritakan di sini aman"Mark

"ya seperti yang kau tau aku tadi bertemu dengan Changmin di lorong dan aku memukulnya"

"mwo? Kali ini siapa yang lebih dulu kau apa Changmin?"

"dialah, kau tau tadi di lorong dia bicara tentang anak sialan itu"

"Haechan?ada apa sama Haechan"

"kau tau dia bilang jika anak sialan itu adik ku, untung tidak ada yang mendengar"

"hahhhh,lantas kenapa? Emang benarkan kau adalah hyungnya"

"tapi aku tidak sudi!"

"yaa Lee haknqyeon sudah lah kau terima saja jangan begini,soal peristiwa itu Haechan tidak tau apa apa,dia juga shcok Haknyeon"

"tapi aku tidak bisa manerima bahwa dia yang telah membunuh eomma hiks hiks"

"sudahlah,aku berdoa supaya kau bisa menerima Haechan lagi, sebelum semuanya terlambat."

"dia sedang berjuang melawan tumor yang ada di kepalanya"

Kalimat itu kembali terngiang di kepalanya lagi dan lagi






Annyeong yeorobun ☺👋
Up baru lagi nih

Terus vote ya,supaya tambah semangat buat next cepter nya😁🙏
☀☀
Selamat membaca👍
☀☀☀
Next selanjutnya ➡️➡️
💚
💚💚
💚💚💚
💚💚💚💚


don't touch me || Lee Haechan,Tamat Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang