Beberapa minggu berlalu sejak kunjungan mereka ke makam Leo, dan meskipun kesedihan masih membayangi Aluna, dia merasa ada harapan yang mulai tumbuh. Daniel selalu ada di sampingnya, memberikan dukungan dan pengertian. Bersama-sama, mereka berusaha menghadapi masa-masa sulit dengan harapan baru.
Pada suatu pagi, Aluna terbangun dengan perasaan aneh. Sebuah dorongan kuat untuk kembali ke studio dan menari memenuhi dirinya. Setelah berhari-hari merasa terpuruk, hari itu dia merasa ada sesuatu yang bisa berubah.
Dengan semangat baru, Aluna mengenakan pakaian tari favoritnya dan menuju studio. Setiap langkah yang diambilnya terasa lebih ringan, seolah bebannya mulai menghilang. Ketika dia sampai di studio, aroma kayu yang segar dan suara musik klasik yang lembut menyambutnya. Rekan-rekannya sudah berkumpul, tampak antusias melihat kembalinya Aluna.
“Aluna! Kamu datang!” seru Rina, wajahnya bersinar bahagia.
“Ya, aku di sini,” jawab Aluna, tersenyum tulus. “Aku ingin menari lagi.”
Daniel menyaksikan dari jauh, senang melihat semangat Aluna yang kembali. Dia tahu betapa sulitnya bagi Aluna untuk bangkit dari kehilangan Leo, dan kini dia berharap Aluna bisa menemukan kebahagiaan dalam tarian.
Aluna mulai berlatih, membiarkan musik mengalun mengisi ruang dan memengaruhi gerakan tubuhnya. Dia mengalirkan semua emosinya ke dalam setiap langkah, seolah menari untuk Leo, untuk mengenang dan menghormatinya. Setiap gerakan terasa lebih hidup, dan dia merasakan energi baru yang mengalir dalam dirinya.
Di tengah latihan, Aluna teringat kata-kata Leo, bahwa dia harus terus berjuang. “Aku akan melakukannya, Leo,” bisiknya, seolah berharap kata-katanya bisa sampai ke dunia lain.
Saat dia berlatih, dia melihat Daniel mengamatinya dari sudut studio. Wajahnya terlihat terpesona oleh keindahan gerakan Aluna. Dia bisa merasakan betapa dalamnya Aluna menghidupkan kembali kenangan indah saat menari.
“Wow, Aluna! Gerakanmu sangat emosional hari ini!” puji Rina, saat latihan selesai. “Aku bisa merasakannya, seolah kamu menari untuk seseorang yang sangat spesial.”
Aluna tersenyum, merasa terharu. “Aku memang menari untuk Leo. Dia selalu ada di hatiku.”
Setelah sesi latihan yang memuaskan, Aluna beristirahat di sudut studio. Daniel mendekat dan duduk di sampingnya. “Aku sangat bangga padamu, Aluna. Kamu terlihat lebih hidup hari ini,” ujarnya dengan tulus.
“Terima kasih, Daniel. Rasanya seperti aku bisa merasakan kehadiran Leo di sini,” jawab Aluna dengan suara lembut.
“Dia pasti bangga padamu,” kata Daniel sambil tersenyum. “Dan aku juga.”
Hari demi hari, Aluna semakin sering berlatih, berusaha meningkatkan kemampuannya. Dia merasa terhubung kembali dengan cintanya yang mendalam terhadap balet. Setiap kali dia menari, semua rasa sakit, kesedihan, dan kenangan indah menyatu dalam gerakannya. Tarian itu menjadi pelarian dan terapi untuk jiwanya.
---
Suatu malam, setelah latihan yang panjang, Aluna kembali ke rumah dan meraih buku catatannya. Di dalamnya, dia menuliskan segala pikiran dan perasaannya. “Aku ingin melakukan pertunjukan untuk Leo,” tulisnya. “Aku ingin dunia melihat betapa berartinya dia bagiku dan betapa kuatnya aku bisa bertahan.”
Ketika Aluna menutup bukunya, dia merasa lebih ringan. Memiliki tujuan baru membuatnya merasa terinspirasi untuk terus maju. Dia akan mempersiapkan pertunjukan yang tidak hanya akan mengenang Leo, tetapi juga menunjukkan kepada dunia bahwa cinta dan kehilangan bisa menjadi sumber kekuatan.
Keesokan harinya, Aluna memberi tahu Rina tentang rencananya untuk mengadakan pertunjukan. “Aku ingin menari di depan orang banyak, dan aku ingin ini menjadi penghormatan untuk Leo,” ujarnya penuh semangat.
Rina menatap Aluna dengan penuh rasa hormat. “Itu ide yang luar biasa! Kita akan mendukungmu sepenuhnya.”
Dengan dukungan dari teman-temannya, Aluna mulai mempersiapkan pertunjukan. Dia bekerja keras untuk menciptakan tarian yang akan mengungkapkan perasaannya dan menghormati Leo. Aluna merasa hidupnya mulai menemukan makna baru, dan dengan setiap langkah, dia berjanji untuk menjadikan momen ini sebagai tanda bahwa dia akan terus melangkah meski hidup ini penuh tantangan.
Aluna tahu, di dalam hati, Leo akan selalu bersamanya, mendukung dan memberinya kekuatan untuk menghadapi masa depan. Dengan semangat yang membara, dia bersiap untuk melangkah ke panggung, tempat di mana dia akan menari untuk cinta dan kenangan yang abadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Simfoni yang Hening
RomanceAluna duduk di lantai studio, mengatur napas "Kadang aku merasa seperti menari di antara bayangan. Setiap gerakan terasa lebih berat dari sebelumnya. Aku hanya ingin sekali lagi merasakan kebebasan itu..." Daniel memainkan biola dengan lembut "Tari...