Bab 55

978 121 9
                                    

⚠️Cerita ini hanya fiksi⚠️

Mohon maaf kalo ada typo gays
Semoga sukaa🤗

Terimakasih yang sudah membaca














Beberapa bulan kemudian sekarang baby Asa sudah memasuki bulan ke 11 usia yang hampir 1 taun, dan beberapa bulan ini keluarga Shanchik semakin Bahagia dan harmonis, Kara semakin sukses dalam berbisnis dan sukses juga menjadi seorang suami dan orangtua dia selalu menyempatkan mengobrol Bersama Shani mengajaknya jalan-jalan meskipun Lelah tapi Kara selalu menyempatkan waktu nya untuk sang anak dan sang istri.

4 Bulan kebelakang oma Putri dan oppa Haikal meninggal dunia mereka kecelakaan saat perjalanan menuju Perusahaan nya, semua orang sangat terpukul terutama Kara dia sangat terpukul kehilangan orang yang ia sayang, namun dengan bantuan Shani dan keluarga nya Kara bisa bangkit Kembali dan baik-baik saja seperti sekarang. Shanju, Boby dan Christy mereka memilih tinggal di depan rumah Kara karna mereka ingin dengan dengan sang cucu, sedangkan Venal mereka tinggal hanya berbeda komplek saja.

Baby Asa sekarang sudah bisa berjalan dan berbicara sudah mulai lancar, dia benar-benar sangat pintar, sekarang rumah Shanchik sangat ramai seperti biasa banyak keluarga

"Asa jangan dimakan itu bukan makanan yang ini nih baru dimakan" Ucap Christy

"Mam ti mam?" Ucap Asa

"Enggak mau aku, buat kamu aja semua nya makan"

"Ti mam ini ti" Ucap Asa memberikan Snack nya

"Itu dikasih loh dek" Ucap Shanju

"Pemaksaan sekali bocil satu ini, yaudah nih aku makam happp"

"Hihihahah" Tawa Asa

"Dih malah ketawa bocil ini hemmm, boleh aku gigit pipi nya ci?" Tanya Christy

"Boleh boleh banget dek, asal bilang nya sama abangmu haha" Ucap Shani terkekeh

"Dih gaberani lah kalau itu, bapakmu galak cilll" Gemes Christy sambil memeluk gemes Asa

"Dek sampe merah itu pipinya kasian ihh" Ucap Ve

"Hehehe gemes aku"

"Yang aku sama papah Boby, sama papah Keynal ke kantor dulu ya ada meeting mendadak" Pamit Kara

"Iya kita pamit ya"

"Kebiasaan katanya gak kekantor ini malah pergi heran deh" Ucap Shani sambil memutar bola matanya malas

"Hehe Namanya juga ngedadak, sayang papi berangkat dulu yan tar pulangnya papi beliin makanan yaa jangan nakal ya nurut oke" Ucap Kara sambil memeluk dan mencium pipi mbul Asa

"No no gi pi hiks noo"(Jangan pergi papi) Tangis Asa memeluk erat Kara

"Uuuu sayangnya papi, papi cuman bentar kok nak, nanti main lagi ya sama papi" Ucap Kara sambil mengusap airmata sang anak

"Sini sama mami dulu yuk" Ucap Shani mengambil alih Asa dari gendongan sang suami, Kara langsung pergi ke kantor

"Papi jaat mi hikss hiks"(Papi jahat mi) Tangis Asa lirih

Kau hanya milikkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang