Bab 44

1.3K 145 6
                                    

⚠️Cerita ini hanya fiksi⚠️

Mohon maaf kalo ada typo gays
Semoga suka🤗

Terimakasih yang sudah membaca










































Hari demi hari berlalu begitupun bulan sangat tak terasa begitu cepat berlalu Sekarang kandungan Shani memasuki bulan ke5 sekarang terlihat perut Shani sedikit membuncit karna perkembangan bayi dalam perut nya sangat baik

Chintya sekarang sudah berkuliah dikampus kedokteran terkenal dijakarta dia juga membuktikan kalo dia sangat bersungguh-sungguh dalam belajar dan selalu mendapatkan nilai yang sempurna.

Beberapa bulan kebelakang hingga sekarang Shani sangat sangat manja pada Kara dia tak mau jauh sekalipun dari kara, Kara pergi ke kamar mandi pun shani pun ikut karna dia selalu bilang "aku takut kamu ninggalin aku" Namun kara tidak mempermasalahkan itu semua dia juga sangat senang karna sang istri selalu dekat dengannya, dan selama ini kara selalu kerja dirumah jika ada meeting penting dia akan pergi sebentar meskipun sedikit susah membujuk Shani

Beberapa bulan kebelakang juga Shani mengidam hal yang sangat aneh membuat kara sedikit geram karna ngidamnya

Flashback

Ngidam pertama

Malam hari Shani dan kara sedang berada dikamar mereka, Shani yang sedari tadi menyandarkan kepalanya di dada bidang kara dan kara mengelus kepala Shani sambil menonton film, tiba-tiba

"Sayangg" Panggil Shani

"Kenapa?"

"Emm yang" Panggil Shani kembali sambil menggambar abstrak di dada Chika

"Kenapa? Kamu mau apa hm?" Lembut kara

"Aku mau beli nasi goreng boleh gak?"

"Nasi goreng? Kamu mau itu? Yaudah aku beli dulu ya" Ucap kara

"Tapi...."

"Tapi kenapa yang? Yang jelas dong biar aku ngerti kenapa kamu mau apa"

"Aku mau beli nasi goreng nya di abang-abang yang gerobak nya warna Kuning"

Ucapan Shani membuat Kara terkejut sekaligus kesal bisa-bisanya kepikiran ingin membeli nasi goreng di gerobak warna kuning

"Yang bener aja sayang, disini paling ada nya nasi goreng di gerobak biasa gak ada yang kaya gitu loh" Ucap kara menahan kesal

"Aaaa aku mau nya di gerobak kuning! Yaudah kalo kamu gak mau beliin itu dan gak mau nurutin aku, aku minta tolong aja sama Zaki" Ucap Shani

"HEH MANA BISA GITU!" Ucap kara tak terkendali meninggikan suaranya

*Zaki itu asisten muda papah Keynal dia sangat tampan namun lebih tampan kara

"Hiks kamu bentak aku?" Tangis Shani pecah dia langsung duduk dan menenggelamkan mukanya pada tangannya

"Astaga salah lagi gua Hadeuh, gini salah gitu salah sabar sabar gua harus sabar ngadepin bumil ini" Gumam Kara

Kau hanya milikkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang