05)

277 11 0
                                    


"begitu mudahnya mengagumi dalam diam dan begitu susahnya melupakanmu dalam ingatanku"
~ustadz hasan~

.............................

"Jangan terlalu berharap pada cinta, terkadang cinta itu menyakitkan bagi kita yg memiliki banyak kekurangann"
~zara~

...........................

Jangan lupa vote best !!!

..........................

"Assalamualaikum" salam hangat gus alvi menatap zara lembut "waalaikumsallam" jawab cepat zara sambil menundukkan pandangan nya tanpa melihat gus alvi

"Kenapa ditundukkan gitu kepalanya hm" tanya gus alvi "gus apa gak tau gak boleh natap lawan jenis kecuali yang mahromnya apa sih namanya itu" pikirr zara

"Gadhul bashar??"

"Nah itu Gadhul bashar oh ya ada keperluan apa gus manggil saya??" Tanya zara menundukkan pandangannya tanpa melihat sekitar

"Saya mau menemui kamu karna ini" ucp gus alvi memberikan sebuah tote bag

"Ini apa gus dari siapa??" Tanya zara
"Ini ehm dari ayah kamu iya ayah kamu zara" jawab gugup gus alvi "ya allah maafkan hambamu ini telah berbohong" batin gus alvi

"Gus kenapa gugup gitu?" Tanya zara tanpa melihat lawan bicara nya

"Gak saya gak gugup oh ya ini kamu ambil" ucp gus alvi mengalihkan pembicaraan dan zara mengambil tote bag dari gus alvi

"Afwan gus yaudah saya pergi dulu assalamualaikum" salam zara pamit dan berjalan meninggalkan gus alvi

"Waalaikumsallam maafin aku ya zar slalu bohong sama kamu ya allah maafin alvi" lirih gus alvi memandang zara yang pergi hampir tak terlihat lagi

DORRRR.......

"Astagfirallah" kagett alvi mengelus dada
"Hai prenn ada apa" tanya gus alif

"Kakak ngagetin aja untung saya gak jantungan" ucp gus alvi dan gus alif hanya tertawa terbahak melihat ekspresi gus alvi

"Kenapa kakak tertawa??" Tanya heran alvi

"Ya saya lucu lihat kamu al"

"Kenapa gak ada yang lucu disini ya kak!!" Ucp alvi bertanya

"Yaampun al kakak nih ya tau isi hati mu seperti apa pasti karna adik ipar kan ??" Tanya alif menebak "ya kok tau??"

"Ya ampun dek kakak ini udah dari kecil sama kamu jadi ya ngerti kakak tau perasaan kamu pasti susah banget apalagi adik ipar gak tau kalau kamu suaminya"ucp alif

"Ya gimana lagi kak lebih baik sekarang aku sabar dan aku juga udah janji kan aku akan kasih tau kalau zara udah berubah" ucp alvi merenung

"Ya kamu harus banyakin sabar nanti pasti lama kelamaan pasti adik ipar tau" ucp gus alvi menatap alif dan dijawab dengan mengangguk oleh gus alvi

Seorang laki laki berdiri didepan pintu ndalem dan mengetuk pintu pelan sambil mengucapkan salam "assalamualaikum" salam laki² tersebut dan pintu pun terbuka

"Waalaikumsallam eh ustadz hasan" jawab umi ramah

"Iya umi aku hasan apa kabar sama umi sehat??" Tanya hasan

"Alhamdulilah gimana keadaan kamu dan bunda kamu gimana kabarnya??" Tanya umi menatap hasan "alhamdulilah umi semua sehat dan juga bunda udah keluar dari rumah sakit" ucp hasan seraya melihat sekitar

"Yaudah ayo masuk kedalam gak baik disini terus ayo nak hasan" ucp lembut umi mempersilahkan hasan masuk kedalam rumah , hasan pun masuk kedalam rumah dan duduk disofa ruang tamu

"Kamu mau minum apa umi siapin?"

"Gak usah umi..." tolak hasan

"Gak papa biar umi siapin??" Tanya umi lagi

"Yaudah terserah umi aja.." pasrah hasan sambil seraya melihat sekitar

"Yaudah ummi bawain minum teh sama makanan ringan ya" ucp umi lagi

"Iya umi oh ya gus alif sama gus alvi mana umi??" Tanya hasan

"Oh palingan keliling pesantren nanti juga pulang mereka" lanjut umi "oh ya umi aku keliling pesantren aja ya lama juga aku gak ke pesantren ini" ucp hasan pamit

"Yaudah umi bawain koper mu kedalam kamar ya" ucp umi dan diangguki hasan

Hasan pergi dari ndalem dan berjalan menyisiri lingkungan ponpes sambil melihat sekitar hasan terkesima ponpes nya sudah ada bangunan baru dan juga sekarang ada taman untuk belajar santri padahal dulu waktu ia belajar diponpes tersebut tidak ada

"Wah udah bagus aja ponpesnya" ucp lirih hasan melihat sekitar dan waktu ia berjalan tak sengaja menabrak santriwati sampai semua buku yang ia bawa jatuh

"Afwan" ucp hasan langsung membantu mengambil buku buku yang jatuh tadi

"Nggak usah biar saya aja yang ambil" ucp santriwati tersebut dengan lembut dan hasan pun berdiri dan menyerahkan buku tersebut dan menatap santriwati tersebut

"Afwan udah ngambilin buku saya" ucp santriwati tersebut dengan menundukan pandangan nya

"Sama sama nama mu siapa??" Tanya hasan penasaran dan juga ia kagum melihat wajah santriwati tersebut dan ditundukan ia begitu cantik natural tanpa make up sedikit pun

"Zara yaudah saya pamit dulu assalamualaikum" salam zara dan pergi meninggalkan hasan

"Zara , kenapa jantung ini berdegup kencang gini ya" ucp lirih hasan memegang dadanya

Ana uhibbuka SayangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang