139. Heal With You

6 0 0
                                    

𒆜𒆜𒆜𒆜𒆜𒆜𒆜𒆜𒆜𒆜𒆜𒆜𒆜𒆜𒆜𒆜

TUGAS : Krisar
NAMA : Ira Nur
JUDUL : Heal with you
AKUN WP : IraKarrella

𒆜𒆜𒆜𒆜𒆜𒆜𒆜𒆜𒆜𒆜𒆜𒆜𒆜𒆜𒆜𒆜

╔═════🎼•ೋ° °ೋ•🎼═════╗

Isi cerpen:

Dua kata yang menggambarkan gadis berhijab ungu yang berjalan di tengah keramaian bernama Ameeza itu adalah; tertutup dan selalu menunduk.

Jalan yang ada di bawah kakinya tampak lebih menarik perhatian dari semua arah yang bisa ditatap. Terlebih, saat tidak sengaja melewati atau melihat lorong cukup sunyi, dia bisa menunduk lebih dalam lagi.

"Harus cepetan sampai rumah!" Ameeza menekankan kata itu pada diri sendiri.

Bukan tanpa alasan. Ameeza adalah satu dari sekian banyak orang yang terpaksa didiagnosis mengidap PTSD oleh dokter beberapa bulan lalu, setelah memutuskan pergi memeriksakan diri akibat mimpi berulang dan ketakutan pasca peristiwa mengerikan yang pernah menimpanya.

Awal dari semua ini adalah ketika saat itu, waktu mendekati magrib selepas Ameeza memutuskan nekat menerobos hujan saat tak menemukan kendaraan untuk mengantarnya pulang. Padahal saat itu, seluruh teman-temannya telah mendapat jemputan di tempat mereka mengerjakan tugas berkelompok tepat di sebuah taman.

Akhirnya, karena merasa situasi juga cukup aman, Ameeza melewati jalan pintas cukup sepi di antara bangunan-bangunan kosong. Suara hujan yang deras menambah kesunyian kala itu. Dalam langkah terburu-buru, Ameeza tiba-tiba merasa ada yang mengikutinya.

Benar saja, tidak lama seseorang menariknya dari belakang. Seorang pria dengan wajah penuh amarah dan tatapan tajam. Ameeza mencoba berteriak, tetapi suara hujan dan ketakutan membuat suaranya tertelan. Pria itu pun mengeluarkan pisau dan mengancam akan melukainya jika ia berteriak.

Saat itulah, seorang pria lain muncul entah dari mana. Tanpa ragu, pria tersebut mencoba membantu Ameeza. Terjadi pergulatan sengit di antara mereka. Ameeza hanya bisa menyaksikan dengan mata terbelalak dan tubuh gemetar. Dalam sekejap, pria yang menolongnya terkena tusukan pisau di bagian perut, tidak hanya sekali. Namun, tiga kali berturut-turut.

Ameeza yang melihat dengan jelas kejadian mengerikan itu, terpaku di tempat. Bahkan, ia tak mengindahkan suara para warga yang mulai berdatangan karena keributan.

Penjahat tadi pun lantas melarikan diri, meninggalkan Ameeza dan pria yang terkapar tadi. Sementara Ameeza yang sudah tak kuat menahan ketakutannya seketika pingsan, dan ketika terbangun ia benar-benar telah berada dalam kamar miliknya.

Ayah dan Ibu Ameeza sudah bercerita bahwa kejadian itu memang nyata. Namun, mereka tidak bercerita bagaimana kondisi pria yang telah menyelamatkannya. Membuat seluruh memori dan ketakutan perihal kejadian berdarah itu terus berputar-putar di kepala.

"Ameeza?"

Langkah Ameeza terhenti ketika bayangan dua manusia di depan samar terlihat di penglihatan. Dia mendongak perlahan, menemukan Aliza-perempuan yang telah dianggapnya Kakak kedua karena cukup sering membantunya- bersama dengan seorang lelaki yang tidak Ameeza kenali.

"Za, kamu dari mana?" Aliza kembali bertanya.

"D-Dari supermarket, Kak. Kakak sendiri dari mana?"

Aliza tersenyum. "Dari jemput sepupu. Ini orangnya." Dia menunjuk lelaki tadi. "Namanya Hanif, seumuran kamu. Oh iya, jadwal terapi besok jadi?"

Krisar Member KFSITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang