chap62

896 60 3
                                    

**✿❀ 𝑠𝑎𝑤𝑎𝑑𝑑𝑖 𝑘ℎ𝑎 𝑡ℎ𝑢𝑘ℎ𝑢𝑛❀✿**

𝐽𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑙𝑢𝑝𝑎 𝑣𝑜𝑡𝑒, 𝑐𝑜𝑚𝑒𝑛𝑡 𝑎𝑛𝑑 𝑓𝑜𝑙𝑙𝑜𝑤 𝑦𝑎😉👍

𝐹𝑜𝑙𝑙𝑜𝑤, 𝑐𝑜𝑚𝑒𝑛𝑡 𝑎𝑛𝑑 𝑓𝑜𝑙𝑙𝑜𝑤 𝑛𝑦𝑎 𝑔𝑎𝑘 𝑏𝑎𝑦𝑎𝑟 𝑘𝑜𝑘😘

Malam harinya, setelah makan malam mereka berdua duduk di dek depan kamar. Dek tersebut memang di desain khusus untuk penyewa kamar. Tempat itu sangat pribadi jadi mereka bisa melakukan apapun di situ, tak akan ada yang lihat. Kecuali ada yang pasang cctv. Tapi Ohm sudah memeriksa, tidak ada cctv sama sekali dibagian itu.

Mereka terus mengobrol. Obrolan sederhana dan saling menggoda yang membuat keduanya tertawa lepas. Ohm tidak pernah bosan ngobrol dengan laki laki manis itu, rasanya semua yang keluar dari mulut Nanon sangat enak didengar oleh telinganya.

"Sudah boleh sekarang?" Ohm sudah tidak tahan lagi. Sudah terlalu banyak yang mereka bicarakan. Mulai dari Nanon yang sangat suka melihat laut, sampai Laki laki manis itu yang tidak pernah melihat kapal besar begini secara langsung, dan banyak lagi. Kini Ohm ingin tubuhnya kembali menyatu dengan sang istri. la sudah puasa dua hari. Dan itu sudah cukup.

"Sebentar, lima menit lagi." Nanon tahu maksud suaminya. la menyandarkan kepalanya di dada Ohm, ingin menikmati terpaan angin laut beberapa menit lagi. Tapi Ohm sudah tidak tahan. Dengan satu kali gerakan cepat, pria itu sudah menggendong Nanon di depan. Nanon sampai memekik kaget dibuatnya.

"Kak Ohm bisa bilang-bilang kan kalau gendong aku, aku kaget nih." omelnya.

"Siapa suruh kamu lama. Aku udah nggak tahan. Cium aku," ucap pria itu.

Nanon mengalungkan kedua tangannya ke leher suaminya. Ohm sedikit menunduk agar istrinya tidak merasa kesusahan. Akhirnya bibir kedua bertemu. Lum a tan kecil Nanon dibalas dengan ciuman panas Ohm. Tangan Nanon yang tadinya berada dibelakang leher lelaki itu kini sudah berpindah ke kepala dan meremas rambut suaminya.

Masih dengan posisi berciuman Ohm menggendong Nanon. la melangkah perlahan-lahan masuk kamar mereka. Ketika sampai dipinggir tempat tidur, Ohm melepaskan pagutannya. Dengan perlahan dia membaringkan tubuh Nanon di tempat tidur.

"Sekarang sentuh aku." gumamnya. Pria itu bersender pada kepala tempat tidur, melebarkan kedua tangannya mengajak Nanon untuk datang padanya. la ingin Nanon yang memimpin malam ini. Nanon menurut. Laki laki manis itu naik ke atas Ohm. Duduk di atas junior pria itu yang mulai bangun.

Ohm menahan napas. la merasa ngilu tapi masih bisa dia tahan. Nanon memandang Ohm dengan sangat seksi menurut Ohm.

Laki laki manis itu mulai membuka kancing kemeja Ohm satu persatu, kemudian menyentuh perutnya yang sispack. Lalu menarik celana pria itu ke bawah, tanpa menyisakan apapun. Pria itu tak mengenakan sehelai benangpun lagi. Itu sudah biasa bagi Nanon. Mereka sudah saling melihat tubuh polos mereka hampir tiap hari, bahkan ukuran milik Ohm sudah sangat Nanon hafal.

Kemudian tanpa aba-aba tangannya meremas ju nior Ohm kuat. Mata pria itu melotot. Serangan Nanon sangat kuat, berbeda dari biasanya sehingga ia kaget akibat rasa sakit bercampur enak.

"Kau nakal juga aaww" Ohm mencoba menarik tangan Nanon yang meremas miliknya lebih kuat lagi.

"Non ... Nanon ... Lepas d.. dulu..."

Ohm terus berusaha tapi tangan Nanon sangat sulit dilepaskan. Entah bagaimana caranya laki laki manis itu menjadi semakin kuat. Rem a sannya malah makin keras. Muka Ohm memerah, urat di lehernya sampai terlihat.

Ngilu?

lya.

Enak?

Sayangnya ia juga. Nanon tersenyum menang melihatnya.

"Kata kak Ohm aku yang memimpinkan? Jadi kakak diam saja." kata laki laki manis itu.

Ohm akhirnya pasrah.

Nanon mulai mencium leher Ohm, turun terus ke bawah hingga memainkan puncak dada pria itu.

"Ssttt ..." Ohm melenguh. la sangat sensitif dibagian itu. Lalu tangannya kembali menyentuh benda yang sudah sangat tegang milik pria itu. Kali ini ia dilakukan dengan cara mengelus lembut, sampai Ohm bergetar. Sesaat kemudian ia meng u lum milik pria itu dengan kuat.

"Nggg ... Hmmm..." Ohm melenguh.

Mulut Nanon terus bermain di sana, memanjakan suaminya hingga tubuh pria itu bergetar hebat. Kali ini Ohm sungguh menikmati permainan Nanon. Laki laki manis itu tidak malu-malu lagi dan makin nakal, ia mau gila rasanya dengan tindakan nakal laki laki manis di atasnya ini.

"Ahhh ... Ahhhh ..." cairan kental keluar dari milik pria itu.
Ohm mere m as kepala tempat tidur kuat-kuat, menikmati pelepasannya.

Namun Nanon tidak biarkan dia istirahat sebentar, laki laki manis itu mengarahkan miliknya ke milik Ohm yang mengacung dan memasukannya.

"Ahhh... yes ..." Ohm makin menjadi. Desa hannya sangat kuat memenuhi ruangan tersebut. Apalagi ketika Nanon mulai menggoyangkan pinggulnya maju mundur. Tangan Nanon berpindah memegang pundak Ohm.

"Bagaimana bisa kamu berubah jadi kuat sekali sweety..." Ohm sedang mencoba menahan sesuatu yang akan keluar dari miliknya.

Nanon makin mempercepat gerakan pinggulnya.

"Ssttt ... engggg..." Ohm kembali mendapatkan pelepasannya di susul Nanon. Ohm pikir istrinya sudah selesai dan akan istirahat sebentar, ternyata tidak. Laki laki manis itu kembali bermain di miliknya dengan rakus, benar-benar menghukumnya dengan kenikmatan yang tiada tara.

"Ahhh..."

Nanon pleasee... Aku tidak kuat lagi kalau be begini ahhh..." tubuh Ohm mengejang hebat. la kewalahan, tidak sanggup lagi. Baru sekarang ia merasa kewalahan. Mulutnya masih membuka lebar, menikmati pelepasan yang ia terima berulang kali dengan cara yang bervariasi dari sang istri.

"Bagaimana? Kak Ohm masih mau aku yang pimpin?" Nanon tersenyum puas. Dari raut wajah suaminya, ia tahu pria itu sangat menikmati permainannya, tapi juga merasa kewalahan akibat serangannya yang bertubi-tubi. Nanon bahkan tidak menyangka ia bisa seliar ini. Tapi ia yakin pria itu sudah ketagihan.

"Setidaknya jeda sebentar sweety, biarkan aku menikmati pelepasanku. Kalau seperti tadi, aku benar-benar kewalahan." tutur Ohm. Nanon terkekeh.

"Jangan salahkan aku, kak Ohm juga sering begitu."

"Oh jadi kamu mau membalasku tadi. Kalau begitu sekarang aku yang akan menyerangmu." tanpa hitungan detik Ohm sudah membalikan tubuh Nanon dan mulai menyerang sang istri dari belakang. Menggempurnya berkali-kali.

Nanon meremas kuat rambut Ohm. Aksi pria itu membuatnya ingin pipis berkali-kali. Nanon tidak tahan lagi sampai akhirnya cairan itu keluar.

"Mmphh..." tubuhnya masih bergetar hebat. Ohm memeluknya. Tubuh mereka penuh peluh bercampur ****** ***** mereka.

Tanpa mereka sadari, ada yang sedang memantau percintaan mereka dari cctv tersembunyi yang ada diruangan tersebut. Lokasinya sangat tersembunyi hingga Ohm saja tidak curiga sama sekali. Orang yang memantau mereka terlihat marah luar biasa. la semakin ingin menghancurkan hubungan mereka.

Bagaimana caranya? la sudah mengatur strategi, tinggal tunggu tanggal mainnya. Biarkan mereka bahagia dulu sekarang.

GAIRAH LIAR SANG KAKAK IPAR [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang