0.5

181 21 2
                                    

--HAPPY READING--

***

Saat itu pagi.

Suasana dingin yang menyambut Maverick Siblings kala mereka membuka matanya untuk memulai hari yang baru. Joseph, Shannon dan Mikael baru saja selesai membersihkan diri di pemandian.

Senior Bailey baru saja memberikan seragam khas Academy pada mereka. Seragam berwarna hitam, sangat cocok dengan suasana Academy yang suram.

"Kita mendapat kelas apa?" tanya Shannon. "Saya takut mendapat kelas yang berbeda, tapi, kita berbeda usia." lanjutnya.

William menghela nafas.

Jullian mereka satu persatu, "tidak, kita akan berada di kelas yang sama." ucap Jullian santai.

Joseph bernafas lega, setidaknya, dirinya tidak di pisahkan dengan saudaranya yang lain. Akan berbeda cerita jika dia berpisah dengan mereka, terlebih lagi jika dia berpisah dengan Jullian. Itu adalah mimpi buruk bagi Joseph.

"Baiklah, ayo kita keluar." ajak Wilson.

Mereka berenam keluar dari Asrama, menuju Aula Academy. Karena sebelumnya, Senior Bailey memberitahu melalui Telepati untuk mereka Berkumpul di Academy.

"Jullian," yang di panggil menoleh. Suara berat itu, suara yang semalam menemani dirinya untuk waktu yang singkat.

Saudara yang lain ikut menoleh, merasa penarasan. Yang mereka tahu, mereka tidak pernah terlibat perbincangan dengan orang lain di sini selain Senior Bailey, Raven, Matteo, Ainsley dan Jackson. Lalu, siapa dia?

"Kak, dia memanggilmu? Siapa itu?" tanya Shannon.

Joseph mengerutkan keningnya melihat beberapa anak laki-laki berjalan menghampiri mereka.

"Jullian, apa kamu memiliki teman yang baru di sini?" tanya Joseph.

"Wah, anda memiliki teman baru tidak mengatakannya pada kami?" cerca Wilson, dia menggelengkan kepalanya.

"Apa? Saya baru mengenalnya semalam." Jullian berdecak.

"Selamat pagi, Jullian." Samuel, orang yang memanggilnya tersenyum manis.

Dapat Maverick Siblings rasakan aura seorang Enigma yang kuat di sini.

"Oh, hai, selamat pagi." balas Jullian.

"Anda akan pergi ke Aula?" tanya Samuel yang mendapat anggukan dari Jullian.

"Mari, kita pergi bersama." ajaknya.

Jullian menatap adik-adiknya, seolah meminta persetujuan. Dan mereka hanya mengangguk.

"Kak Jo, mereka tampan-tampan, bukan." bisik Mikael pada Joseph.

Joseph terkekeh, "lumayan."

"Oh benar, adik-adik, ini Samuel," ucap Jullian memperkenalkan.

"Aaaa, aku Shannon, adik ke lima," ucap Omega manis berambut blonde itu.

"William,"

"Wilson, aku Wilson."

"Aku Mikael, adik ke empat,"

Samuel mengangguk, "ternyata mereka adik-adik mu, ya." ucapnya yang mendapat anggukan dari Jullian.

"Ngomong-ngomong," Samuel menoleh, menatap teman-teman satu Academynya. "Aku Samuel Dexter, dari Clan Utara. Keluarga ku aktif dalam obat-obatan, jangan sungkan meminta rekomendasi yang baik pada kami." jelas singkat Samuel.

SIBLINGSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang