SIBLINGS

1.5

Jullian mendapatkan izin untuk pulang dan menemui Carson, dengan di temani William, keduanya meninggalkan Academy. Joseph sedikit khawatir ketika Jullian jauh dari jangkauannya, ini adalah pertama kalinya bagi Joseph.

Shannon menepuk pundak Joseph pelan, "tidak apa-apa, dia akan segera kembali," tau betul jika wajah Joseph menunjukkan kecemasan di sana. Hingga mereka kembali ke arsama, Joseph bisa sedikit tenang.

***

Saat itu malam, kamar asrama Declan dengan penerangan suram. Di isi oleh Declan, Samuel, Jonathan dan Deryle. Jangan tanyakan Harvey di mana karena dia tengah membantu Senior di perpustakaan, lalu Mattheus? Dia mengatakan memiliki urusan lain yang perlu dia selesaikan.

"Ini, mengenai pembicaraan beberapa hari yang lalu, yang sempat tertunda," Samuel menatap orang di hadapannya satu persatu. Air mukanya serius, itu menandakan hal yang dia perlu bicarakan memang serius.

Ah, memang benar karena beberapa waktu lalu obrolan mereka sempat tertunda.

"Jadi, bagaimana?" tanya Jonathan, dia benar-benar tidak bisa mencerna makna apa yang terdapat di dalamnya.

"Apakah kalian tidak curiga, kenapa misi berbahaya seperti sekarang kembali di buka?" tanya Samuel.

Declan mengangguk setuju, "saya sudah curiga sejak pengumunan pertama,"

"Kalian mungkin saat itu belum ada, tetapi aku sudah masuk ke Academy ini," ucap Samuel, pikirannya menerawang kejadian belasan tahun yang lalu.

Kurang lebih sebelas tahun yang lalu, Dekan Academy memperkenalkan Array Sihir kepada murid-murid Academynya. Bagaimana dia dengan bangganya menemukan Array Sihir dan memperbaikinya, hingga batu mutiara putih yang dia temui dia amankan di dalam Array Sihir.

Dengan kata, "kalian memiliki tugas berat, untuk mencari tanaman herbal yang mengandung kekuatan alam di dalam Array," para murid Academy berbondong-bondong masuk ke sana.

Itu dari berbagai Clan penyihir, mereka tentu semangat. Terlebih, seseorang yang memiliki kemampuan Magis membuat obat-obatan, dia akan dengan senang hati mengantungi berbagai macam tanaman herbal.

Namun selama satu bulan di dalam Array, ketika Dekan hendak membuka pintu Array sihir, itu gagal. Pintunya seolah-olah tersegel kuat, dan di dalam terdengar keributan. Suara raungan yang Dekan dan Senior dengar, entah apa yang terjadi, hingga, ketika hari esok tiba, mereka tiba-tiba berada di luar Array dengan kondisi yang mengenaskan. Ada yang salah dengan Array Sihir ini.

"Apa tidak ada yang selamat?" tanya Deryle.

Samuel menggelengkan kepalanya, "tidak ada, mereka semua mati sia-sia dengan kondisi tubuh yang kosong, seolah-olah ada satu hal yang mengambil jiwa mereka."

"Lalu, sekarang dengan mudahnya Array sihir kembali di buka? Saya tidak yakin dengan misi ini," lanjut Samuel, dia tidak habis pikir dengan Dekan.

"Rasanya, untuk menghentikan mereka sudah terlambat," Declan menatap Samuel, "misi kita tinggal satu bulan,"

***

Gelap, hanya dengan cahaya bulan Jullian dan William mengandalkan pencahayaan. Mereka tidak ingin menyia-nyiakan untuk membuang energi mereka.

"Kak, aku tidak yakin, tapi, apakah anda mau mengunjungi kota itu?" tanya William, dia pikir dia harus memastikan dengan penglihatannya sendiri.

"Saya tidak yakin, namun kita bisa mengeceknya terlebih dahulu, jika benar dia bekerja sana dengan penyihir dari sana, saya pastikan dia akan menerima akibatnya!"

William mengangguk, "itu tidak begitu buruk," William menyetujuinya. Selagi pergi dengan Jullian, setidaknya keamanan dirinya terjamin. Ah, bukan berarti dia mengandalkan Jullian, setidaknya, William tau bahwa ada seseorang yang melindunginya.

"Untuk saat ini, mari kita bersikap seperti biasa, saya khawatir dia akan menaruh kecurigaan, dan saya akan mengirim Milk Tea untuk mengawasinya," William mengangguk, dia selalu memiliki caranya tersendiri.

"Selama ini, dia hanya diam di istana, saya selalu bertanya-tanya, bagaimana dia bisa ke sana?"

Ya, jika itu benar dia, bagaimana dia bisa ke sana dan mengenal penyihir hitam di sana?

-To be continued

Akhirnya up juga aku lagi sibuk, jadi ga sempat update kemarin-kemarin,,,

Apa kabar nih readers SIBLINGS🤗🤗Sehat-sehat ya all,,