2.0

46 9 4
                                    

-HAPPY READING
.
.
.
Tidak ada yang tau bagaimana sifat Carson Maverick yang sesungguhnya, namun dia akan memberikan kesan yang bagus pada setiap orang. Entah itu memang sifat dia yang sesungguhnya, atau dia menggunakan sifat baiknya untuk menutupi jati dirinya yang sesungguhnya.

Orang lain tidak tau mengenai Desa Perbatasan yang terletak di balik Enchanted Valley. Tentu saja, karena Carson lah yang menciptakan Desa Perbatasan itu sendiri!

Dengan di bantu bawahan yang Carson percayai, dia membuat Desa Perbatasan itu hidup. Pada awalnya memang benar, itu adalah Desa Perbatasan yang terpencil, Carson menemukannya ketika dia bertugas menjaga perbatasan lain dan dirinya sampai di tempat ini. Itu jauh sebelum dia bertemu dengan Coraline Hyra.

Dia menempatkan seorang guru sihir di Desa Perbatasan, melatih mereka untuk menguasai Nicromancy. Karena Carson tau mereka memiliki kualitas tubuh yang baik serta fisik yang kuat.

"Saya akan membuat pasukan mumi," ujar Carson, duduk di kursi kebesarannya, salah satu tangannya mengelus dagunya.

Orang di hadapannya mengangguk, dia adalah orang yang membantu Carson menyempurnakan pil untuk Joseph konsumsi. Tentu saja dengan sihir yang Carson tambahkan, itu akan membuat pintu sihir Joseph terbuka.

"Tuan, saya akan menyiapkan pasukan Mumi untuk anda," ucap orang tersebut.

Orang-orang memanggilnya Pold, dia sendiri adalah kepala suku di Desa Perbatasan. Yang berarti dia adalah pemimpin Desa Perbatasan.

"Waktu kita adalah lima bulan sebelum mereka melancarkan misi yang di berikan Academy, saya sudah mengurus semuanya dan kamu, lakukanlah dengan segera!" titah Carson.

Dia telah merencanakan semua ini!

***

"Apakah Jo benar-benar akan masuk ke dalam Array?"

Lagi, entah berapa ratus kali Samuel menanyakan itu pada Jullian. Dan Jullian tidak pernah menanggapi pertanyaan Samuel.

"Jullian, apa kamu yakin?" tanya Samuel, lagi.

"Diamlah, Samuel, saya sedang memikirkan kemungkinan terburuk jika dia masuk!"

Jullian hampir berteriak, ada waktu tiga hari sebelum mereka memasuki Array Sihir. Dan jika Joseph benar-benar masuk ke dalam Array, itu akan menjadi misi bunuh diri untuknya.

"Saya pikir, anda bisa membuka pintu sihir kak Jo setelah masuk ke dalam Array," Declan menyahut.

"Apa yang kamu pikirkan, Declan?" tanya Mikael, dia memicingkan matanya, menatap Declan cukup sengit.

"Jangan mencari perkara, ibu belum kembali, jadi kita tidak bisa membuka pintu sihir kak Jo," Wilson menyahuti, "jika kita tetap membukanya, itu bisa berbahaya bagi kita semua, kalian mungkin tidak pernah tau sekuat apa kekuatan yang di miliki kak Jo," lanjut laki-laki itu.

Harvey memperhatikan bagaimana cara Wilson berkata, dia semakin terpaku akan ekspresi yang selalu laki-laki manis itu keluarkan!

"Kita tidak bisa mengambil tindakan tanpa rencana, mari kita buat rencana terlebih dahulu sebelum misi di mulai," saran Jonathan.

***

"Bisakah anda bergeser?! Kenapa selalu berada di dekat kak Jo? Apakah kamu menyukainya?!" Tukas Shannon, dia menatap sengit ke arah Mattheus, menarik pria tinggi itu kasar dan membuatnya menjauh dari Joseph yang masih setia memejamkan matanya.

Mattheus mendengus malas, "dapat pemikiran seperti itu dari mana?! Aku hanya ingin memastikan kondisinya tetap baik-baik saja," ucap Mattheus.

Mikael memutar bola matanya malas, "apakah kamu seorang Dokter atau seorang Alkimia?!" sarkasnya.

Mattheus mendengus, dia duduk di sisi lain, namun tetap berada di dekat Joseph.

Samuel, Jullian, William, Declan, Vern, Jonathan, Deryle dan Harvey memperhatikan hal itu, mereka saling melemparkan pandangan secara diam-diam. Namun Wilson, dia menangkap hal itu dengan baik.

Ada apa? Ada apa dengan mereka? Apakah ada sesuatu yang mereka sembunyikan? Kenapa dirinya tidak tau?

Dia beranjak, menarik Jullian dan membawa saudara tertuanya itu keluar dari kamar asrama.

Dan keduanya berakhir di halaman Asrama yang di kelilingi berbagai bunga. Bunga yang tumbuh dengan energi kehidupan yang di serap dari alam.

"Tolong berkata jujur, apa sesuatu yang kamu miliki dengan Jonathan, Samuel, William, Deryle, Harvey dan Vern?" tanya Wilson, dia bukanlah orang yang suka berbasa basi!

Jullian menghela nafas sejenak, dia menjelaskan semua hal yang dia ketahui. Dan Wilson mendengarkan dengan baik, dia menangkap kesimpulan dari hal yang Jullian jelaskan.

"Jadi, masuknya kita ke Academy ini berkaitan dengan rencana ayah?" tanya Wilson, dia tidak habis pikir dengan hal itu.

Jullian mengangguk, "namun aku tidak pernah tau apa rencana ayah yang sebenarnya, tapi ini akan melibatkan Jo, dan salah satu dari Shawnders," jelas Jullian.

"Salah satu dari Shawnders? Apa maksud anda, kak Jullian?"
.
.
.
-To Be Continued

SIBLINGSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang